19 broadmindedness dan a world of beauty.Sebaliknya yang rendah
pada openness memiliki nilai kebersihan, kepatuhan, dan keamanan bersama, juga menggambarkan pribadi yang mempunyai pemikiran
yang sempit,konserpatif dan tidak menyukai adanya perubahan. Pencapaian kreatifitas banyak dimiliki oleh orang yang tingkat
opennessnya tinggi dan tingkat agreeableness rendah.Seseorang yang kreatif memiliki rasa ingin tahu atau terbuka terhadap
pengalaman lebih mudah untuk mendapatkan solusi untuk suatu masalah.
e. Conscientiousness kenuranian
Conscientiousness kenuranian menggambarkan pribadi yang tertibteratur, penuh pengendalian diri, terorganisir, ambisius, focus
pada pencapaian dan disiplin diri. Seseorang yang memiliki conscientiousness tinggi akan memiliki nilai kebersihan dan ambisi
serta seseorang pekerjakeras, tepat waktu, tekun dan peka terhadap suara hati. Orang-orang tersebut biasanya digambarkan oleh rekan
mereka sebagai seorang yang well-organize, tepat waktu dan ambisius. Conscientiousness mendeskripsikan kontrol terhadap
lingkungan sosial, berpikir sebelum bertindak, menunda kepuasan,mengikuti peraturan dan norma, terencana, terorganisir
dan memprioritaskan tugas. Disisi negatifnya trait kepribadian ini menjadi sangat perfectionis, kompulsif, workaholic dan
membosankan. Tingkat conscientiousness yang rendah menunjukkan sikap ceroboh, tidak terarah dan mudah beralih
perhatiannya.
2. Tinjauan tentang Komitmen Organisasi
a. Pengertian Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi didefinisikan sebagai derajat dimana karyawan terlibat dalam organisasinya dan berkeinginan untuk tetap
menjadi anggotanya, dimana didalamnya mengandung sikap kesetiaan dan kesediaan karyawan untuk bekerja secara maksimal bagi
organisasi tempat karyawan tersebut bekerja Greenberg dan Baron, 2003: 160.
Menurut Daft 2003: 11 komitmen organisasi merupakan sikap penting yang mempengaruhi kinerja. Daft mendefinisikan komitmen
20 organisasi sebagai loyalitas dan keterlibatan yang tinggi pada
organisasi. Karyawan dengan derajat komitmen organisasi yang tinggi akan melibatkan dirinya pada organisasi dan bekerja atas
nama organisasi. Selanjutnya komitmen keanggotaan secara umum dapat
didefinisikan sebagai tingkat keterlibatan psikologis anggota pada organisasi tertentu Summers dan Acito dalam Edy Sutrisno, 2010:
292. Mowday, Steers dan Porterdalam Sopiah 2008: 157
mendefinisikan komitmen organisasi sebagai 1 keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu; 2 keinginanan
untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi; dan 3 keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi. Sikap yang
menunjukkan loyalitas pada organisasi dan proses berkelanjutan di mana anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap
organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan. Menurut Robbins 1991: 164-168, komitmen organisasi itu
sebagai orientasi seorang pegawai terhadap organisasi dalam bentuk kesetiaan melaksanakan tugas, identifikasi terhadap nilai-nilai dan
tujuan organisasi, dan keterlibatan kerja untuk berprestasi. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa komitmen
organisasi tercakup unsur loyalitas terhadap perusahaan, keterlibatan dalam pekerjaan, dan identifikasi terhadap nilai dan tujuan-tujuan