Desain Penelitian METODE PENELITIAN
32 Vulnerability N6
: Kecenderungan untuk tidak mampu menghadapi stress, bergantung pada orang lain, mudah
menyerah dan panik bila menghadapi sesuatu yang datang mendadak
2. Komitmen organisasi X
2
Komitmen organisasi merupakan suatu sikap individu terhadap nilai- nilai dan kondisi kerja, wujud orientasi sikap berupa kemampuan,
identifikasi kondisi kerja organisasi, kemampuan terlibat aktif, memiliki rasa kesetiaan dan kepemilikan terhadap organisasi Robbins, 2001.
Meyer dan Allen 1993 mengemukakan ada tiga indikator dari komitmen Organisasi yaitu:
a.
Affective Commitment
X
1.1
Affective commitment
muncul karena keinginan artinya komitmen dipandang sebagai suatu sikap yaitu suatu usaha individu untuk
mengidentifikasikan dirinya pada organisasi beserta tujuannya. Beberapa item untuk
affective commitment,
mengacu pada : 1
Senang berkarier. X
1.1.1
2 Masalah organisasi. X
1.1.2
3 Tidak mempunyai rasa “ memiliki ”. X
1.1.3
4 Tidak merasa terikat “ secara emosional ”. X
1.1.4
5 Tidak merasa seperti “ bagian dari keluarga ”. X
1.1.5
b.
Continuance Commitment
X
1
.
2
Continuance Commitment
muncul karena
kebutuhan dan
memandang bahwa komitmen sebagai suatu perilaku yaitu terjadi karena adanya suatu ketergantungan terhadap aktivitas-aktivitas yang telah
dilakukan didalam organisasi pada masa lalu dan hal ini tidak dapat
33
ditinggalkan karena akan merugikan. Terdapat beberapa hal pokok yang berperan dalam
Continuance Commitment,
yaitu : 1
tinggal dengan organisasi adalah kebutuhan X
1.2.1
2 Sulit untuk meninggalkan organisasi. X
1.2.2
3 memutuskan untuk meninggalkan organisasi. X
1.2.3
4 mempertimbangkan keluar. X
1.2.4
5 bekerja ditempat lain. X
1.2.5
6 Konsekuensi negatif. X
1.2.6
c.
Normative commitment
X
1.3
Komitmen normatif ini diperkirakan berkembang sebagai hasil internalisasi tekanan-tekanan normatif untuk sesuatu yang dikerjakan
dari tindakan dan menerima keuntungan yang dihasilkan dari rasa tanggung jawab sebagai timbal balik. Beberapa item untuk
Normative commitment,
yaitu mengacu pada : 1
bersama atasan. X
1.3.1
2 meninggalkan organisasi sekarang hal itu menguntungkan. X
1.3.2
3 Merasa bersalah jika. X
1.3.3
4 Memberikan loyalitas. X
1.3.4
5 tanggung jawab yang tinggi. X
1.3.5
3. Perilaku kewargaan Organisasi Y Perilaku-
perilaku ini menggambarkan “nilai tambah karyawan” dan merupakan salah satu bentuk perilaku prososial, yaitu perilaku sosial yang
positif, konstruktif dan bermakna membantu Aldag Resckhe, 1997. Beberapa item untuk perilaku kewargaan Organisasi mengacu pada Aldag
Resckhe, 1997 sebagai berikut: -
Membantu rekan kerja dalam menyelesaikan tugas secara suka rela. -
Berkoordinasi dengan rekan kerja dalam menjalankan tugas. -
Tiba lebih awal ditempat kerja. -
Segala sesuatu yang telah diputuskan organisasi merupakan hal baik. -
Memberi kritik membangun untuk meningkatkan kualitas pelayanan.