Pengertian Komitmen Organisasi Tinjauan tentang Komitmen Organisasi

22 menjadi karyawan dari sebuah organisasi yang didasarkan kepada perasaan seperti kesetiaan, afeksi, kehangatan, pemilikan, kesenangan, kebahagiaan, dll. Meyer et.al., 1993 mengemukakan bahwa karyawan yang memiliki affective commitment yang tinggi tetap tinggal karena mereka menginginkannya. Mereka yang memiliki normative atau moral commitment tetap tinggal karena mereka merasa seharusnya melakukannya demikian, dan mereka yang memiliki continuance commitment yang tinggi tetap tinggal karena mereka merasa memerlukannya. Menurut Argyris 1998 komitmen dibagi menjadi dua, yaitu komitmen eksternal dan komitmen internal. Komitmen eksternal dibentuk oleh lingkungan kerja dan muncul karena adanya tuntutan terhadap penyelesaian tugas dan tanggung jawab dan dipengaruhi oleh reward serta punishment. Komitmen internal berasal dari dalam diri untuk menyelesaikan tugas dengan motivasi tertentu, akan berhasil jika kemauan kuat untuk mengembangkan diri dan memacu kreativitas dalam menerima tugas.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi

Menurut Sopiah 2008: 163 komitmen organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses yang cukup panjang dan bertahap. David dalam Sopiah 2008: 163 mengemukakan empat faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi, yaitu: 1 Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, kepribadian, dll. 2 Karakteristik pekerjaan, misalnya lingkup jabatan, tantangan dalam pekerjaan, konflik peran dalam pekerjaan, tingkat kesulitan dalam pekerjaan, dll. 3 Karakteristik struktur, misalnya besarkecilnya organisasi, bentuk organisasi seperti sentralisasi dan desentralisasi, kehadiran serikat pekerja dan tingkat pengendalian yang dilakukan organisasi terhadap karyawan. 4 Pengalaman kerja. Pengalaman kerja karyawan sangat berpengaruh terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi. Karyawan yang bari beberapa tahun bekerja dan karyawan yang sudah puluhan tahun bekerja dalam organisasi tentu memiliki tingkat komitmen yang berlainan. 23

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Debora Elfina Purba dan Ali Nina Liche Seniati 2003 dengan judul “Pengaruh Kepribadian dan Komitmen Organisasi Terhadap Organizational Citizenship Behavior”. Subjek yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu 222 orang. Aspek-aspek yang diambil dari teori yang dikemukakan oleh Konovsky dan Organ 1995. Menggunakan alat ukur yang dimodifikasi dari teori yang dikemukakan oleh Konovsky dan Organ 1995. Hasil yang dapat didapat menunjukkan bahwa semakin tinggi trait extraversionyang ditampilkan dalam bentuk mudah bergaul aktif, trait opennes to experience yang ditampilkan dalam bentuk imajinatf dan kreatif, trait concientiouness yang ditampilkan dalam bentuk bertanggung jawab, tekun, dan berorientasi pada keberhasilan. Semakin terikat karyawan tersebut secara emosional dengan perusahaan, maka semakin cenderung ia membantu rekan kerja dan atasan dalam hal penyelesaian tugas, pencegahan masalah dalam bekerja, dan pemberian semangatdan penguatan, serta semakin cenderung ia membantu organisasi secara keseluruhan, dengan cara mentolerir situasi yang kurang ideal dalam bekerja, peduli pada kelangsungan hidup perusahaan dan patuh pada peraturan dan tata tertib perusahaan. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Luddy Kelana 2009 dengan judul “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap 24 Organizational Citizenship Behavior OCB”. Subjek yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu73 orang karyawan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Aspek-aspek yang diambil dari teori yang dikemukakan oleh Williams dan Anderson 1991. Menggunakan skala Likert dari teori yang dikemukakan oleh Williams dan Anderson 1991. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa secara bersama-sama kepuasan kerja dan komitmen organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap OCB.

C. Kerangka Berpikir

Dari kajian teori dan penelitian yang relevan diatas, maka kerangka berpikir yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Kepribadian terhadap Perilaku Kewargaan Organisasi

Organizational Citizenship Behavior-OCB Kepribadian merupakan keterpaduan antara aspek-aspek kepribadian, yaitu aspek psikis dan aspek jasmaniah. Diantara aspek- aspek tersebut aku atau diri self seringkali ditempatkan sebagai pusat atau inti kepribadian. Kepribadian adalah bagaimana orang mempengaruhi orang lain dan bagaimana mereka memahami dan memandang dirinya, juga bagaimana pola ukur karakter dalam dan karakter luar mereka mengukur trait dan interaksi antara manusia dengan manusia dan pada situasi. Kepribadian seseorang berkembang melalui interaksi yang terjadi diantara banyak faktor yaitu warisan biologis,