95
Uji coba lapangan skala besar menggunakan angket yang terdiri dari 40 butir pernyataan. Aspek yang dinilai dalam uji coba lapangan skala besar ini adalah
fungsi dan manfaat modul, komponen tampilan modul, karakteristik modul sebagai media pembelajaran, dan materi pembelajaran. Siswa kemudian
memberikan penilaian dengan cara mengisi angket yang telah disediakan.
B. Analisis Data 1. Validasi Kelayakan oleh Para Ahli
a. Ahli Media
Ahli media menilai aspek fungsi dan manfaat modul, komponen tampilan modul, dan karakteristik modul sebagai media pembelajaran. Penilaian diukur
menggunakan skala Guttman dengan alternatif jawaban tegas yaitu “layak” dan “tidak layak”. Skor untuk jawaban layak adalah 1, dan skor untuk jawaban tidak
layak adalah 0. Angket terdiri dari 21 butir pernyataan dan jumlah responden adalah 2 orang. Berdasarkan hasil dari validasi oleh ahli media diperoleh data:
jumlah soal 2 x 21 = 42, skor minimum 0 x 42 = 0, dan skor maksimum 1 x 42 = 42, jumlah kategori 2, panjang kelas interval 21, sehingga kriteria kelayakan
modul oleh ahli media adalah sebagai berikut. Tabel 19. Kriteria Kelayakan Modul oleh Ahli Media
Nilai Kategori
Skor Hasil
1 Layak
S min + p ≤ S ≤ S max 21 ≤ S ≤ 42
Tidak layak S min ≤ S ≤ S min + p – 1
0 ≤ S ≤ 20
Hasil validasi dari ahli media terhadap modul pembelajaran mengidentifikasi jenis bahan utama dan bahan pelapis adalah sebagai berikut.
96
Tabel 20. Hasil Validasi Modul oleh Ahli Media Judgement expert
Skor Kelayakan
Ahli media 1 21
Layak Ahli media 2
21 Layak
Jumlah
42 Layak
Berdasarkan hasil validasi dari 2 ahli media, diperoleh skor keseluruhan 42, sehingga bila dilihat pada kriteria kelayakan modul oleh ahli media termasuk
dalam kategori “layak”. Jadi dapat disimpulkan bahwa ahli media menyatakan modul mengidentifikasi jenis bahan utama dan bahan pelapis layak dan
memenuhi kriteria fungsi dan manfaat modul, tampilan modul, dan karakteristik modul sebagai media sehingga modul tersebut dapat digunakan sebagai media
pembelajaran.
b. Ahli Materi
Ahli materi menilai tentang materi mengidentifikasi jenis bahan utama dan bahan pelapis. Penilaian diukur menggunakan skala Guttman dengan
alternatif jawaban tegas yaitu “layak” dan “tidak layak”. Skor untuk jawaban layak adalah 1, dan skor untuk jawaban tidak layak adalah 0. Angket terdiri dari 19 butir
pernyataan dan jumlah responden adalah 3 orang. Berdasarkan hasil dari validasi oleh ahli materi diperoleh jumlah soal 19 x 3 = 57, skor minimum 0 x 57
= 0, dan skor maksimum 1 x 57 = 57, jumlah kategori 2, panjang kelas interval 28,5 dibulatkan 29, sehingga kriteria kelayakan modul oleh ahli materi adalah
sebagai berikut.
97
Tabel 21. Kriteria Kelayakan Modul oleh Ahli Materi Nilai
Kategori Skor
Hasil 1
Layak S min + p ≤ S ≤ S max
29 ≤ S ≤ 57 Tidak layak
S min ≤ S ≤ S min + p – 1 0 ≤ S ≤ 28
Hasil validasi dari ahli materi terhadap modul pembelajaran mengidentifikasi jenis bahan utama dan bahan pelapis adalah sebagai berikut.
Tabel 22. Hasil Validasi Modul oleh Ahli Materi Judgement expert
Skor Kelayakan
Ahli materi 1 19
Layak Ahli materi 2
19 Layak
Ahli materi 3 19
Layak
Jumlah 57
Layak
Berdasarkan hasil validasi dari 3 ahli materi, diperoleh skor keseluruhan 57, sehingga bila dilihat pada kriteria kelayakan modul oleh ahli materi termasuk
dalam kategori “layak”. Jadi dapat disimpulkan bahwa ahli materi menyatakan modul mengidentifikasi jenis bahan utama dan bahan pelapis layak dan
memenuhi kriteria isi materi sehingga modul tersebut dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
c. Ahli Evaluasi