48
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti berikut menjadi kajian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Referensi hasil penelitian
berikut dapat dijadikan bahan pembanding, pendukung, dan masukan. Penelitian Eka Arsidi Mei Saputri 2012 dengan judul pengembangan
modul pembuatan celana anak pada mata pelajaran ketrampilan PKK siswa Kelas VIII di SMP Negeri 16 Yogyakarta. Penelitian ini menghasilkan modul
pembuatan celana bermain anak. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Arsidi menggunakan model pengembangan menurut Borg and Gall 1983 yang
disederhanakan dari sepuluh langkah pengembangan menjadi lima langkah pengembangan yaitu analisis kebutuhan, pengembangan produk, validasi ahli
dan revisi, uji coba skala kecil, dan uji lapangan skala besar. Pada uji lapangan yang dilakukan pada 70 siswa menghasilkan nilai sebanyak 1780 pada aspek
fungsi dan manfaat, 1209 pada aspek kemenarikan modul, dan 1270 pada aspek materi. Berdasarkan hasil penelitian, modul yang dikembangkan oleh Eka Arsidi
masuk dalam kriteria kelayakan modul dengan kategori layak. Model pengembangan menurut Borg and Gall juga peneliti gunakan dalam penelitian
pengembangan ini. Sehingga penelitian yang akan peneliti lakukan memiliki kesamaan dengan penelitian Eka Arsidi dalam penggunaan model
pengembangan. Penelitian Fitria Wijayanti 2012 yang berjudul pengembangan modul
pembuatan kebaya Yogyakarta pada mata pelajaran praktik busana wanita siswa kelas XISMKNegeri 1 Sewon. Penelitian ini menghasilkan modul pembuatan
kebaya Yogyakarta. Berdasarkan uji lapangan skala besar, diperoleh hasil sangat layak 48,88, layak 48,97, cukup layak 2,15, dan tidak layak 0
49
sehingga dapat disimpulkan bahwa modul dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria ini menggunakan
teknik Alpha Cronbach untuk menguji reliabilitas instrumen. Teknik uji reliabilitas instrumen yang digunakan oleh Fitria tersebut sama dengan teknik yang akan
peneliti gunakan. Penelitian Dewi Riyanti 2012 yang berjudul peningkatan aktivitas siswa
dalam pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil dengan metode pembelajaran tipe Team Assisted Individualization di SMK Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil. berdasarkan observasi, diketahui bahwa 21 dari 36
siswa belum memenuhi ketuntasan belajar yaitu 75. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran memilih bahan baku busana masih
rendah. Selain pemeliharaan bahan tekstil, terdapat kompetensi lain dalam mata pelajaran ini yaitu mengidentifikasi jenis bahan utama dan bahan pelapis dan
menentukan bahan pelengkap. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti di
atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sangat mendukung dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk mengembangkan
suatu media berupa modul pembelajaran dengan materi yang berbeda yaitu mengidentifikasi jenis bahan utama dan bahan pelapis.
C. Kerangka Berfikir