Uji Coba Lapangan Skala Kecil

98 diperoleh jumlah soal 29 x 1 = 29, skor minimum 0 x 29 = 0, dan skor maksimum 1 x 29 = 29, jumlah kategori 2, panjang kelas interval 14,5 dibulatkan 15, sehingga kriteria kelayakan modul oleh ahli evaluasi adalah sebagai berikut. Tabel 23. Kriteria Kelayakan Modul oleh Ahli Evaluasi Nilai Kategori Skor Hasil 1 Layak S min + p ≤ S ≤ S max 15 ≤ S ≤ 29 Tidak layak S min ≤ S ≤ S min + p – 1 0 ≤ S ≤ 14 Hasil validasi dari ahli evaluasi terhadap modul pembelajaran mengidentifikasi jenis bahan utama dan bahan pelapis adalah sebagai berikut. Tabel 24. Hasil Validasi Modul oleh Ahli Evaluasi Judgement expert Skor Kelayakan Ahli Evaluasi 29 Layak Berdasarkan hasil validasi dari 1 ahli evaluasi, diperoleh skor keseluruhan 29, sehingga bila dilihat pada kriteria kelayakan modul oleh ahli evaluasi termasuk dalam kategori “layak”. Jadi dapat disimpulkan bahwa ahli evaluasi menyatakan modul mengidentifikasi jenis bahan utama dan bahan pelapis layak dan memenuhi kriteria soal sehingga modul tersebut dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

2. Uji Coba Lapangan Skala Kecil

Uji coba lapangan skala kecil dilakukan untuk mengetahui kelayakan modul dari aspek fungsi dan manfaat, tampilan modul, karakteristik, dan isi materi. Uji coba lapangan skala kecil dilakukan pada 10 siswa kelas XI Tata Busana di SMK Negeri 3 Magelang. Pengumpulan data menggunakan angket 99 yang terdiri dari 40 butir pernyataan. Penilaian menggunakan skala Likert dengan alternatif jawaban “sangat setuju”, “setuju”, “tidak setuju”, dan “sangat tidak setuju”. Berdasarkan hasil penilaian siswa pada uji coba lapangan skala kecil diperoleh skor keseluruhan 1359. Hasil penilaian siswa lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 25. Hasil Uji Coba Lapangan Skala Kecil No Kriteria Penilaian Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif Jumlah Siswa 1 Sangat Setuju 176 44 4 2 Setuju 207 51,75 5 3 Tidak Setuju 17 4,25 1 4 Sangat Tidak Setuju Total 400 100 10 Hasil penilaian kelayakan modul pada uji coba lapangan skala kecil oleh siswa juga dapat dilihat pada histogram pada gambar 3. Gambar 3. Histogram Hasil Uji Coba Lapangan Skala Kecil 44 51.75 4.25 10 20 30 40 50 60 Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Hasil Uji Coba Skala Kecil Keterbacaan Modul oleh Siswa 100 Berdasarkan hasil penilaian menggunakan skala Likert, diperoleh skor minimum 1 x 400 = 400, skor maksimum 4 x 400 = 1600, dengan jumlah kelas 4 dan panjang interval 300 sehingga kriteria kelayakan modul oleh siswa pada uji coba lapangan skala kecil dapat dilihat pada tabel 26 berikut ini. Tabel 26. Kriteria Kelayakan Modul pada Uji Coba Lapangan Skala Kecil Nilai Kategori Penilaian Interval nilai Hasil 4 Sangat layak S min + 3p ≤ S ≤ S max 1300 ≤ S ≤ 1600 3 Layak S min + 2p ≤ S ≤ S min + 3p – 1 1000 ≤ S ≤ 1299 2 Tidak layak S min + p ≤ S ≤ S min + 2p – 1 700 ≤ S ≤ 999 1 Sangat Tidak layak S min ≤ S ≤ S min + p – 1 400 ≤ S ≤ 699 Berdasarkan hasil penilaian siswa pada uji coba lapangan skala kecil, diperoleh skor keseluruhan adalah 1359. Apabila dilihat pada tabel 26, maka nilai tersebut berada dalam kategori sangat layak yaitu antara 1300 ≤ S ≤1600, dengan presentase kelayakan sebesar 84,93. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa modul mengidentifikasi jenis bahan utama dan bahan pelapis sangat layak digunakan sebagai sumber belajar.

3. Uji Coba Lapangan Skala Besar