100
Berdasarkan hasil penilaian menggunakan skala Likert, diperoleh skor minimum 1 x 400 = 400, skor maksimum 4 x 400 = 1600, dengan jumlah kelas 4
dan panjang interval 300 sehingga kriteria kelayakan modul oleh siswa pada uji coba lapangan skala kecil dapat dilihat pada tabel 26 berikut ini.
Tabel 26. Kriteria Kelayakan Modul pada Uji Coba Lapangan Skala Kecil
Nilai Kategori
Penilaian Interval nilai
Hasil
4 Sangat layak
S min + 3p ≤ S ≤ S max 1300 ≤ S ≤ 1600
3 Layak
S min + 2p ≤ S ≤ S min + 3p – 1 1000 ≤ S ≤ 1299 2
Tidak layak S min + p ≤ S ≤ S min + 2p – 1
700 ≤ S ≤ 999 1
Sangat Tidak layak S min ≤ S ≤ S min + p – 1
400 ≤ S ≤ 699
Berdasarkan hasil penilaian siswa pada uji coba lapangan skala kecil, diperoleh skor keseluruhan adalah 1359. Apabila dilihat pada tabel 26, maka nilai
tersebut berada dalam kategori sangat layak yaitu antara 1300 ≤ S ≤1600, dengan presentase kelayakan sebesar 84,93. Sehingga dapat diinterpretasikan
bahwa modul mengidentifikasi jenis bahan utama dan bahan pelapis sangat layak digunakan sebagai sumber belajar.
3. Uji Coba Lapangan Skala Besar
Uji coba lapangan skala besar dilakukan untuk mengetahui kelayakan modul pembelajaran mengidentifikasi jenis bahan utama dan bahan pelapis. Uji
coba lapangan skala besar dilakukan pada sampel 36 siswa kelas XI Tata Busana di SMK Negeri 3 Magelang. Pengumpulan data menggunakan angket
yang terdiri dari 40 butir pernyataan. Penilaian menggunakan skala Likert dengan alternatif jawaban “sangat setuju”, “setuju”, “tidak setuju”, dan “sangat tidak
setuju”. Hasil penilaian siswa lebih jelas dapat dilihat pada tabel 27 berikut ini.
101
Tabel 27. Hasil Uji Coba Lapangan Skala Besar No
Kriteria Penilaian Frekuensi
Absolut Frekuensi
Relatif Jumlah Siswa
1 Sangat Setuju
487 33,82
12 2
Setuju 903
62,71 23
3 Tidak Setuju
50 3,47
1 4
Sangat Tidak Setuju Total
1440 100
36
Hasil penilaian kelayakan modul pada uji coba lapangan skala besar oleh siswa juga dapat dilihat pada histogram pada gambar 4.
Gambar 4. Histogram Hasil Uji Coba Lapangan Skala Besar Berdasarkan hasil penilaian menggunakan skala Likert, diperoleh skor
minimum 1 x 1440 = 1440, skor maksimum 4 x 1440 = 5760, dengan jumlah kelas 4 dan panjang interval 1080 sehingga kriteria kelayakan modul oleh siswa
pada uji coba lapangan skala kecil dapat dilihat pada tabel 28 berikut ini.
33.82 62.71
3.47 0.00
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
Sangat Setuju
Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
Hasil Uji Coba Skala Besar
Keterbacaan Modul oleh Siswa
102
Tabel 28. Kriteria Kelayakan Modul pada Uji Coba Lapangan Skala Besar
Nilai Kategori
Penilaian Interval nilai
Hasil
4 Sangat layak
S min + 3p ≤ S ≤ S max 4680 ≤ S ≤ 5760
3 Layak
S min + 2p ≤ S ≤ S min + 3p – 1 3600 ≤ S ≤ 4679 2
Tidak layak S min + p ≤ S ≤ S min + 2p – 1 2520 ≤ S ≤3599
1 Sangat Tidak layak
S min ≤ S ≤ S min + p – 1 1440 ≤ S ≤ 2519
Berdasarkan hasil penilaian siswa pada uji coba lapangan skala besar, diperoleh skor keseluruhan adalah 4757. Apabila dilihat pada tabel 28, maka nilai
tersebut berada dalam kategori sangat layak yaitu antara 4680 ≤ S ≤ 5760, dengan presentase kelayakan sebesar 82,58. Sehingga dapat diinterpretasikan
bahwa modul mengidentifikasi jenis bahan utama dan bahan pelapis sangat layak digunakan sebagai sumber belajar.
C. Kajian Produk