49
sehingga dapat disimpulkan bahwa modul dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria ini menggunakan
teknik Alpha Cronbach untuk menguji reliabilitas instrumen. Teknik uji reliabilitas instrumen yang digunakan oleh Fitria tersebut sama dengan teknik yang akan
peneliti gunakan. Penelitian Dewi Riyanti 2012 yang berjudul peningkatan aktivitas siswa
dalam pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil dengan metode pembelajaran tipe Team Assisted Individualization di SMK Negeri 6 Yogyakarta. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil. berdasarkan observasi, diketahui bahwa 21 dari 36
siswa belum memenuhi ketuntasan belajar yaitu 75. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran memilih bahan baku busana masih
rendah. Selain pemeliharaan bahan tekstil, terdapat kompetensi lain dalam mata pelajaran ini yaitu mengidentifikasi jenis bahan utama dan bahan pelapis dan
menentukan bahan pelengkap. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti di
atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sangat mendukung dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk mengembangkan
suatu media berupa modul pembelajaran dengan materi yang berbeda yaitu mengidentifikasi jenis bahan utama dan bahan pelapis.
C. Kerangka Berfikir
Memilih bahan baku busana adalah salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Materi ini penting sebagai dasar untuk menentukan jenis
bahan yang digunakan dalam membuat suatu busana, cara pemeliharaan
50
busana tersebut dan bahan-bahan pelengkap yang sesuai digunakan. Namun, banyak siswa yang kurang memahami tentang pengetahuan tekstil dan memilih
bahan busana. Siswa mengalami kesulitan khususnya dalam pengetahuan jenis bahan utama dan bahan pelapis busana. Berdasarkan observasi pada
pembelajaran memilih bahan baku busana, guru menggunakan metode ceramah dan penyampaian materi hanya menggunakan media papan tulis dan hand out
saja. Media pembelajaran sangat penting digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar. Media dapat memperjelas dan memudahkan informasi yang disampaikan dari komunikator pada komunikan, meningkatkan minat dan
motivasi yang berpengaruh pada tingkat pemahaman siswa dan mendukung tercapainya tujuan belajar. Media juga memudahkan guru dalam melaksanakan
tugasnya. Modul adalah salah satu media pembelajaran yang efektif. Modul berisi
seperangkat pengalaman belajar yang utuh dan sistematis. Modul dapat menarik perhatian dan minat siswa. Modul memungkinkan siswa untuk dapat belajar
secara mandiri sehingga tidak bergantung pada pihak lain. Dengan demikian guru dapat memberikan perhatian individual pada setiap siswa tanpa
mengganggu kegiatan pembelajaran di kelas. Berdasarkan pada identifikasi masalah dan kajian teori yang dipaparkan
di atas, peneliti menduga solusi untuk permasalahan dalam mata pelajaran memilih bahan baku busana khususnya pada kompetensi mengidentifikasi jenis
bahan utama dan bahan pelapis di SMK Negeri 3 Magelang adalah dengan pengembangan modul pembelajaran yang memiliki keunggulan-keunggulan yang
51
akan menunjang keberhasilan dan tercapainya tujuan dari pembelajaran. Kerangka berpikir dari penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut :
Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir
Modul yang baik diyakini dapat meningkatkan motivasi siswa,
memudahkan siswa memahami materi, dan mendukung proses
pembelajaran Pembelajaran dengan
menggunakan media dapat memperjelas penyampaian
materi, menumbuhkan minat dan motivasi siswa, dan
mengatasi keterbatasan Modul merupakan salah satu
media pembelajaran yang disusun secara sistematis dan
utuh Pembelajaran akan lebih efektif
bila didukung media pembelajaran yang tepat sesuai
kebutuhan Penyampaian materi pada
pembelajaran yang hanya menggunakan media berupa
papan tulis dan hand out serta metode ceramah membuat
siswa kurang tertarik dan sulit memahami materi
52
D. Pertanyaan Penelitian