Karakteristik-karateristik Pengajaran yang berpusat pada siswa SCL Metode Pembelajaran yang Diklarifikasikan sebagai Pendekatan

dan mandiri dalam proses belajarnya, yang bertanggung jawab dan berinisiatif untuk mengenali kebutuhan belajarnya, menemukan sumber- sumber informasi untuk dapat menawab kebutuhannya, membangun serta mempresentasikan pengetahuannya berdasarkan kebutuhan serta sumber- sumber yang ditemukannya. Di sisi lain, para guru beralih fungsi menjadi fasilitator, termasuk sebagai mitra pembelajaran, tidak lagi sebagai sumber pengetahuan utama.

b. Karakteristik-karateristik Pengajaran yang berpusat pada siswa SCL

David A. Jacobsen, Paul E. Donald Kauchak 2009: 228 memaparkan beberapa karakteristik pengajaran yang berpusat kepada siswa seperti dibawah ini: 1 Siswa-siswa berada dalam pusat proses pembelajaran; sedangkan guru mendorong mereka untuk bertanggung jawab terhadap pembelajaran mereka sendiri. Degan konsep tersebut, mengharuskan guru untuk merancang aktivita-aktivitas pembelajaran dimana siswa memiliki tanggung jawab yang lebih besar terhadap pembelajaran mereka sendiri dan berinteraksi dengan yang lain. 2 Guru membimbing pembelajaran siswa dan mengintervensi hanya jika diperlukan untuk mencegah mereka salah jalan atau mengembangkan konsepsi yang salah. Disini guru membuat siswa bertanggung jawab terhadap pembelajaran mereka sendiri dengan memberikan sebuah tugas dan mengintervensi hanya ketika mereka benar-benar kebingungan. 3 Guru menekankan pemahaman yang mendalam tentang konten dan proses- proses yang terlibat didalamnya. Siswa membutuhkan kesempatan untuk mempraktikan ketrampilan-ketrampilan selama berusaha mempelajari konten baru; dan pengajaran yang berpusat kepada siswa memberikan kesempatan-kesempatan ini kepada mereka.

c. Metode Pembelajaran yang Diklarifikasikan sebagai Pendekatan

Pembelajaran SCL 1 Small Group Discussion Salah satu elemen belajar secara aktif dan merupakan diskusi kelompok kecil yang masing-masing didampingi ole tutor. Dalam diskusi ini siswa diberi tugas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah diberikan dalam waktu tertentu. 2 Role-Play Simulation Model yang membawa situasi yang mirip dengan sesungguhnya ke dalam kelas. 3 Case Study Metode belajar studi kasus atau presentasi dari informasi yang detail tentang seseorang atau kelompok kecil orang. Atau, koleksi atau presentasi tentang suatu permasalahan yang spesifik diambil dari suatu masalah yang lebih besar. 4 Discovery Learning Metode belajar yang difokuskan pada pemanfaatn informasi yang tersedia, baik yang diberikan guru maupun yang dicari sendiri oleh siswa, untuk membangun pengetahuan dengan cara belajar mandiri. 5 Self-Directed Learning Proses belajar yang dilakukan atas inisiatif individu siswa sendiri. 6 Cooperative Learning Metode belajar berkelompok yang dirancang oleh guru untuk memecahkan masalahkasus atau mengerjakan suatu tugas. 7 Collaborative Learning Metode belajar yang menitikberatkan pada kerjasama antar siswa yang didasarkan pada consensus yang dibangun sendiri oleh anggota kelompok. 8 Contextual Instruction Konsep belajar yang membantu guru mengaitkan isi matakuliah dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari dan memotivasi siswa untuk membuat keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. 9 Project Based Learning Metode belajar yang sistematis, yang melibatkan siswa dalam belajar pengetahuan dan ketrampilan melalui proses pencairanpenggalian inquiry yang panjang dan terstruktur terhadap pertanyaan yang otentik dan kompleks serta tugas dan produk yang dirancang dengan sangat hati-hati. 10 Problem Based Learning and Inquiry Belajar dengan memanfaatkan masalah dan siswa harus melakukan pencairanpenggalian informasi untuk dapat memecahkan masalah tersebut. Metode pembelajaran yang ada kerap menerapkan kedisiplinan dengan cara yang salah, kurikulum standar dan sebagainya yang membuat anak tidak memiliki pilihan sendiri tentunya tidak akan membuat peserta didik merasa sedang bersenang-senang, karena tidak sesuai dengan apa yang disukainya. Beberapa metode belajar yang mengacu pada belajar secara alamiah dan mengacu pada keunikan individu yang perlu dikembangkan salah satunya adalah pendekatan Collaborative Learning.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA SISTEM PERNAPASAN MANUSIADI KELAS XI SMA NEGERI 10 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 2 15

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN KONSEP ASAM BASA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI.

1 1 31

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA NEGERI 1 DEMAK.

0 0 1

PEMANFAATAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) BAGI SISWA KELAS XI SMA N 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

1 2 170

STUDI KOMPARASI ANTARA PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK DAN MODUL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TIK KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 MUNTILAN.

0 6 206

PENGGUNAAN APLIKASI MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER BERBASIS MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TIK SISWA KELAS XI SMA N 1 GODEAN.

1 10 205

EFEKTIVITAS E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN TIK KELAS XI DI SMA NEGERI 1 DEPOK.

0 0 111

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN IMPROVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

1 1 5

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN

0 0 6

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELUKIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 20172018

0 0 112