Tabel 2. Peran Guru dan siswa dalam SCL
Peran Guru dalam SCL Peran Siswa dalam SCL
Bertindak sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.
Mengkaji kompetensi
matapelajaran yang dapat dipaparkan guru.
Mengkaji potensi mata pelajaran yang perlu
dikuasai siswa
di akhir
pembelajaran. Mengkaji
strategi pembelajaran
yang ditawarkan guru.
Merancang strategi dan lingkungan pembelajaran yang dapat menyediakan
beragam pengalaman
belajar yang
diperlukan siswa
dalam rangka
mencapai kompetensi yang dituntut mata pelajaran.
Membuat rencana
pembelajaran untuk
matapelajaran yang
diikutinya.
Membantu siswa mengakses informasi, menata dan memprosesnya untuk
dimanfaatkan dalam memecahkan permasalahan.
Belajar secara aktif baik secara individu maupun
berkelompok.
Mengidentifikasi dan menentukan pola penilaian hasil belajar siswa yang
relevan dengan kompetensi yang akan diukur
3. Efektivitas
Adapun pengertian Efektivitas menurut Adi Bandono, efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti tepat guna atau tepat sasaran. Kata
efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu Effective yang berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Dalam arti lain, efektivitas
merupakan unsur pokok untuk mencapai sebuah tujuan yang telah
ditentukan dalam suatu kegiatan. Hal ini sesuai dengan pendapat H.
Emerson yang dikutip Soewarno Handayaningrat S. 1990:15 yang menyatakan bahwa “Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.”
Dari pengertian-pengertian efektivitas tersebut dapat disimpulkan bahwa afektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
yang telah dicapai oleh suatu pembelajaran, yang mana tujuan atau target pembelajaran tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.
4. Efektifitas Pembelajaran
Menurut Mulyasa 2004:82 dalam bukunya menuliskan bahwa efektif adalah adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan
sasaran yang dituju. Efektivitas merupakan cerminan dari tercapainya tujuan yang diinginkan tepat pada sasaran. Pekerjaan seseorang dikatakan efektif
jika dapat memberikan hasil yang sesuai dengan criteria yang ditetapkan, atau sudah mampu mewujudkan tujuan yang sudah dikerjakan.
Menurut Popham 2003:7 efektivitas proses pembelajaran seharusnya ditinjau dari hubungan guru tertentu yang mengajar kelompok siswa
tertentu, di dalam situasi tertentu dalam usahanya mencapai tujuan-tujuan instruksional tertentu. Pencapaian tujuan tersebut ditandai dengan adanya
penilaian terhadap hasil belajar siswa setelah proses belajar mengajar
berlangsung.
Berdasarkan penjelasan diatas, efektivitas pembelajaran merupakan perncerminan kegiatan pembelajaran yang tepat pada sasaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan.
5. Pembelajaran
Pembelajaran sesungguhnya merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar siswa belajar.
Pembelajaran menunjukkan pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru.
Pembelajaran menurut Sudjana dalam Sugihartono, dkk 2007: 80 merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang
dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Gulo dalam Sugihartono, dkk 2007: 80 mendefinisikan pembelajaran
sebagai usaha untuk menciptakan sistem lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar.
Nasution dalam Sugihartono, dkk 2007: 80 mendefinisikan pembelajaran sebagai berikut:
suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses
belajar. Lingkungan dalam pengertian ini tidak hanya ruang belajar, tetapi juga meliputi guru, alat peraga, perpustakaan, laboratorium, dan
sebagainya yang relevan dengan kegiatan belajar siswa.
Kata “pembelajaran” adalah terjemahan dari “instruction”, yang banyak dipakai dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini
banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif holistic, yang menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan. Hal ini seperti
diungkapkan Gagne dalam Wina Sanjaya 2011: 102, yang menyatakan bahwa,
“Instruction is a set of event that effect learners in such a way that learning is facilitated.
” Oleh karena itu menurut Gagne, mengajar merupakan bagian dari pembelajaran Instruction, dimana peran guru
lebih ditekankan kepada bagaimana merancang atau mengaransemen berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau
dimanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu.
Sistem pembelajaran adalah suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan
prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan Hamalik dalam Wina Sanjaya, 2012: 6. Keberhasilan sistem pembelajaran adalah
keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Maka demikian, tujuan utama sistem pembelajaran adalah keberhasilan siswa mencapai tujuan. Proses
pembelajaran pada hakikatnya diarahkan untuk membelajarkan siswa agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang kompleks yang keberhasilannya dapat dilihat dari dua aspek, yakni aspek produk dan aspek
proses. Keberhasilan pembelajaran yang hanya dilihat dari satu sisi saja tidak akan sempurna.
Dari berbagai pengertian pembelajaran diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja
oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa
dpaat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil optimal.
6. Media Pembelajaran