109
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan serta temuan penelitian yang telah dilakukan mengenai Pendidikan Karakter Dalam
Sekolah Berasrama Boarding School di SMA Pangudi Luhur Van Lith
Muntilan, Kabupaten Magelang, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1.
Pelaksanaan Pendidikan Karakter dalam Sekolah Berasrama Boarding School di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan,
Kabupaten Magelang;
Pendidikan karakter di SMA Pangudi Luhur Van Lith mencakup banyak hal yang telah dirancang dan dilaksanakan di sekolah maupun di
asrama secara integratif melalui Kurikulum Nasional serta kurikulum khusus sekolah ini berupa Kurikulum Pengembangan untuk membentuk
sebuah kebiasaan hidup bagi para siswa. Pelaksanaan pendidikan karakter dilakukan secara bertahap dimulai dari Kelas X, Kelas XI, dan
Kelas XII melalui Kegiatan Rutin Mingguan dan Kegiatan Tahunan.
2. Nilai – Nilai Karakter yang Dikembangkan Dalam Sekolah Berasrama
Boarding School di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, Kabupaten Magelang
SMA Pangudi Luhur Van Lith telah mengembangkan berbagai nilai-nilai karakter yang mengacu pada nilai-nilai karakter dalam
Kurikulum Pendidikan Karakter yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan
110
dan Kurikulum Pengembangan yang merupakan ciri khas dari sekolah ini. Nilai-nilai yang dikembangkan antara lain kemandirian, kedisipilinan,
religius, sopan santun, humanis, nasionalisme, menghargai prestasi, dan akhlak mulia.
3. Proses Penanaman Pendidikan Karakter dalam Sekolah Berasrama
Boarding School di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, Kabupaten Magelang
a. Metode dalam Menanamkan Pendidikan Karakter
Pendamping sebagai orang yang berinteraksi dengan siswa secara langsung di sekolah dan Pamong yang berinteraksi secara
langsung dengan siswa berusaha memahami kondisi anak, suasana hati anak maupun berbagai permasalahan yang ada, dan tentunya
menentukan metode yang sesuai agar penanaman pendidikan karakter dapat terwujud. Pendamping dan Pamong dalam upaya menanamkan
pendidikan karakter berusaha membangun komunikasi dan pola interaksi yang baik dengan siswa sebagai subjek maupun sebagai objek.
b. Pengintegrasian Pendidikan Karakter
Pengintegrasian nilai – nilai karakter dimulai sejak siswa masuk di SMA Pangudi Luhur Van Lith dengan berbagai kegiatan rutin di
sekolah maupun di asrama serta melalui segala kegiatan yang terdapat di dalam Kurikulum Pengembangan sesuai dengan tingkatan siswa yang
111
telah dipersiapkan secara bertahap dimulai dari Kelas X hingga Kelas XII.
Pengintegrasian melalui keteladanan ditunjukkan oleh Pamong, Pendamping serta Kepala Sekolah dilakukan dengan memanfaatkan
setiap perjumpaan dengan siswa, memakai pakaian yang rapi, datang tepat waktu, dan perhatian dalam menanamkan nilai – nilai pendidikan
karakter. Integrasi pendidikan karakter yang dilakukan di SMA Pangudi Luhur Van Lith juga dilakukan melalui kegiatan spontan seperti
menegur siswa jika melakukan kesalahan dan juga melalui slogan yang berisi ajakan maupun nilai-nilai karakter yang dipasang di berbagai
sudut sekolah dan asrama.
4. Tantangan Dalam Penanaman Pendidikan Karakter Di SMA Pangudi
Luhur Van Lith Muntilan, Kabupaten Magelang
Berbagai tantangan muncul dalam rangka penanaman pendidikan karakter di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, Kabupaten Magelang
seiring dengan perkembangan waktu. Kondisi siswa sebelum masuk di SMA Pangudi Luhur Van Lith merupakan faktor penting terutama
mengenai kebiasaan mereka saat di lingkungan keluarga maupun lingkungan tempat mereka berinteraksi baik dengan teman maupun dengan
masyarakat sekitar. Sementara itu, menjadi tantangan tersendiri bagi para pamong dalam menanamkan pendidikan karakter di SMA Pangudi Luhur
Van Lith Muntilan, Kabupaten Magelang dengan jumlah pamong
112
khususnya di asrama putra yang terbatas yaitu hanya berjumlah tiga orang
jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang mencapai ratusan.
Berbagai tantangan tersebut tentunya membutuhkan upaya untuk menanganinya. Pihak sekolah memberi sarana berupa Forum Komunikasi
Mitra Peduli Pendidikan FKMMPP yang beranggotakan para orang tua siswa yang masih aktif ataupun orang tua dari siswa yang sudah menjadi
alumni di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, Kabupaten Magelang. Melalui FKMPP, orang tua dapat berinteraksi dan berkonsultasi mengenai
keadaan anaknya selama menjalankan pendidikan di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, Kabupaten Magelang. Selain itu juga diadakan
pertemuan orang tua siswa secara berkala dalam setiap semester untuk membahas mengenai perkembangan yang terjadi serta beberapa agenda
kegiatan pada siswa di sekolah dan di asrama sehingga para orang tua mengetahui dan dapat ikut serta mengawasi perkembangan anak.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan beberapa saran, antara lain:
1. Bagi Sekolah Pendidikan yang berlangsung di SMA Pangudi Luhur Van Lith ini
memiliki visi dan misi yang sesuai dengan semangat dari pendirinya yaitu Romo Van Lith dan sudah berlangung cukup lama. Segala nilai maupun
semangat yang sudah ditanamkan sejak dahulu perlu terus dijaga, dihayati, dan diterapkan oleh seluruh elemen yang ada di sekolah selama melakukan