Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

50 asrama serta program-program yang dilakukan untuk menanamkan pendidikan karakter pada siswa.

C. Kerangka Konsep

Menurut UU No.20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Dalam undang-undang tersebut juga tertulis pendidikan di Indonesia dibagi dalam tiga kategori yaitu pendidikan formal, non formal, dan informal. Pendidikan di Indonesia saat ini hanya mementingkan pada peran dan fungsi pendidikan formal melalui sekolah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki setiap anak, mengawasi perkembangan anak, pembentukan watak dan karakter anak, dan cenderung melupakan peran pendidikan informal di keluarga yang merupakan pendidikan pertama dan utama bagi setiap anak. Jika melihat hal tersebut tentunya merupakan suatu keprihatinan dalam proses pendidikan bagi peserta didik karena pendidikan di tingkat sekolah hanya dilakukan selama tujuh hingga delapan jam di sekolah, sementara waktu peserta didik setiap harinya lebih banyak dihabiskan di lingkungan informal, baik dalam keluarga atau masyarakat. Beberapa dapat kita lihat praktik-praktik pendidikan karakter dalam penyelenggaraan pendidikan formal, namun praktik tersebut hanya mengarah 51 pada pendidikan yang bersifat simbolik, instan, dan formalistik dengan menjadikan pendidikan karakter sebagai mata pelajaran di sekolah atau mata kuliah di universitas yang dilakukan hanya dengan beberapa SKS Sistem Kredit Semester tanpa adanya penerapan pendidikan karakter secara berkelanjutan, bahkan cenderung memiliki sifat politis terhadap kekuasaan yang ada. Hasilnya, makin maraknya korupsi, tindak kekerasan bullying, perilaku tidak jujur, peredaran narkoba yang semakin merajalela, konflik antar golongan serta tindakan menyimpang lainnya yang dilakukan oleh berbagai macam lapisan masyarakat termasuk orang – orang yang berpendidikan tinggi dapat dilihat bahwa penerapan pendidikan karakter dalam proses pendidikan di Indonesia belum maksimal. Sistem boarding school asrama adalah sistem pendidikan dimana suatu lembaga memiliki keterkaitan antara pembelajaran di sekolah dengan pembelajaran di asrama dan para siswa tinggal bersama dalam suatu tempat. Perlu diadakannya penelitian untuk mengkaji lebih mendalam tentang bagaimana proses penanaman pendidikan karakter berbasis boarding school asrama, nilai – nilai – nilai yang dikembangkan serta tantangan yang ada dalam pelaksanaan pendidikan karakter di SMA Pangudi Luhur Van Lith. 52 Gambar 1. Alur Kerangka Konsep

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana perencanaan pendidikan karakter dalam sistem boarding school di SMA Pangudi Luhur Van Lith, Muntilan, Kabupaten Magelang ? Pendidikan Karakter Pendidikan Karakter Berbasis Asrama Bersifat simbolik, instan, dan formalis Alternatif Dalam Penerapan Pendidikan Karakter UU. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Formal Non Formal Informal Pendidikan Karakter di sekolah Nilai-nilai Pendidikan Karakter Proses Pendidikan Karakter Tantangan Dalam Penanaman Pendidikan Karakter 53 2. Bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter dalam sistem boarding school di SMA Pangudi Luhur Van Lith, Muntilan, Kabupaten Magelang ? 3. Bagaimana penilaian pendidikan karakter dalam system boarding school di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, Kabupaten Magelang ? 4. Apa saja nilai-nilai karakter yang dikembangkan dalam sistem boarding school di SMA Pangudi Luhur Van Lith, Muntilan, Kabupaten Magelang ? 5. Bagaimana proses penanaman pendidikan karakter pada sekolah berasrama Boarding School di SMA Pangudi Luhur Van Lith, Muntilan, Kabupaten Magelang ? 6. Apa saja tantangan dalam penanaman pendidikan karakter di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, Kabupaten Magelang?