rata tes akhir sebesar 21,04. Artinya, terjadi peningkatan rata-rata kemampuan membaca pemahaman kelompok eksperimen sebesar 3,71. Pada saat tes akhir
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sama-sama mengalami peningkatan skor rata-rata. Akan tetapi, peningkatan skor rata-rata kelompok eksperimen lebih
tinggi daripada kelompok kontrol. Selisih diantara keduanya mencapai 1,3. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan uji-t hipotesis sebagai berikut.
Ho : Pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan strategi Self-
Monitoring Using Questions tidak lebih efektif dibandingkan pembelajaran membaca pemahaman tanpa menggunakan strategi Self-Monitoring Using
Questions, ditolak.
Ha : Pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan strategi Self-
Monitoring Using Questions lebih efektif dibandingkan pembelajaran membaca pemahaman tanpa menggunakan strategi Self-Monitoring Using Questions,
diterima.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Patuk Gunungkidul pada kelas VIII A dan VIII B. Sampel dalam penelitian ini terdiri atas 51 siswa dengan
rincian 24 siswa sebagai kelompok kontrol dan 27 siswa sebagai kelompok eksperimen. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan
kemampuan membaca pemahaman antara siswa kelompok kontrol yang diberi pembelajaran membaca pemahaman tanpa menggunakan strategi Self-Monitoring
Using Questions dan siswa kelompok eksperimen yang diberi pembelajaran
membaca pemahaman dengan menggunakan strategi Self-Monitoring Using Questions. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui keefektifan
strategi Self-Monitoring Using Questions dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Patuk Gunungkidul.
1. Deskripsi Kondisi Awal Kemampuan Membaca Pemahaman Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Kelas VIII SMP N 1 Patuk
Gunungkidul Kompetensi dasar yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah
menemukan informasi untuk bahan diskusi melalui membaca intensif. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Slamet 2009: 121 bahwa kemampuan
membaca pemahaman tidaklah semata-mata merupakan kemampuan dalam hal mengartikan sebuah teks perihal sintaksis dan leksikalnya, tetapi juga menyadari
kebermaknaan dan tujuan informasi dalam diri pembaca. Dalam pembelajaran membaca pemahaman, baik menggunakan strategi Self-Monitoring Using
Questions maupun konvensional, siswa dituntut untuk memahami isi bacaan sebagaimana yang dikatakan oleh Goodman, dkk., via Slamet, 2009: 121-122
bahwa membaca pemahaman merupakan suatu proses merekonstruksi pesan yang terdapat dalam teks yang dibaca.
Kondisi awal kemampuan membaca pemahaman kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diketahui dengan melakukan tes awal membaca
pemahaman pada kedua kelompok. Kedua kelompok tersebut diberi tugas berupa tes pilihan ganda berjumlah 30 butir soal dengan empat alternatif jawaban. Data
yang diperoleh dari tes awal selanjutnya diolah dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 16.