BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1 Paradigma Kajian
Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan suatu kebenaran atau untuk lebih mudah membenarkan kebenaran. Usaha untuk mencari
kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti maupun para praktisi melalui model-model tertentu. Model-model tertentu biasanya disebut dengan paradigma
Moleong, 2009. Paradigma bukanlah teori-teori, namun lebih merupakan cara pandang atau
pola-pola untuk penelitian yang diperluas dan dapat menuju pembentukan suatu teori. Setiap penelitian memerlukan paradigma teori dan model teori sebagai dasar
dalam menyusun kerangka penelitian. Menurut Sandjaya 2007:5 “Paradigma adalah pandangan dalam kepercayaan yang telah diterima dan disepakati bersama
oleh masyarakat ilmuwan berkaitan dengan suatu keilmuan”. Sesuai dengan sifat dan karakter permasalahan data yang diangkat dalam
penelitian ini, maka paradigma yang relevan dalam penelitian ini adalah paradigma interpretatif pendekatan kualitatif. Adapun pada tradisi kualitatif-
interpretatif, manusia lebih dipandang sebagai makhkuk rohaniah alamiah natural. Dalam pandangan ini, manusia sebagai makhluk sosial sehari-hari bukan
“berperilaku” berkonotasi mekanistik alias bersifat otomatis seperti hewan, melainkan “bertindak” mempunyai konotasi tidak otomatismekanistik, melainkan
humanistik alamiah : melibatkan niat, kesadaran, motif-motif, atau alasan-alasan tertentu, yang disebut Weber sebagai social action tindakan sosial dan bukan
sosial behavior perilaku sosial karena ia bersifat intensional; melibatkan makna
dan interpretasi yang tersimpan di dalam diri pelakunya. Dunia makna itulah yang perlu dibuka, dilacak, dan dipahami untuk bisa memahami fenomena sosial apa
pun, kapan pun, dan dimana pun. Vardiansyah 2008 : 67. Paradigma interpretatif digunakan karena paradigma ini menyatakan bahwa
pengetahuan dan pemikiran awam berisikan arti atau makna yang diberikan individu terhadap pengalaman dan kehidupannya sehari-hari. Sehingga melalui
paradigma interpretatif, dalam penelitian ini peneliti dapat memahami bagaimana komunikasi
kelompok kecil Re’uwel Unit Kegiatan Mahasiswa Kebaktian
Universitas Sumatera Utara
Mahasiswa Kristen Universitas Sumatera Utara Unit Pelayanan Fakultas Hukum dalam menanamkan sikap taat akan norma.
2.2 Kajian Teoritis