Faktor-faktor Efektivitas Komunikasi Kelompok

Selain beberapa karakteristik diatas, terdapat beberapa karakteristik yang ada dalam komunikasi kelompok. Menurut Marhaeni Fajar dalam bukunya Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktik adapun karakteristik dari komunikasi kelompok, antara lain: 1. Komunikasi dalam komunikasi kelompok bersifat homogen. 2. Dalam komunikasi kelompok terjadi kesempatan dalam melakukan tindakan pada saat itu juga. 3. Arus balik didalam komunikasi kelompok terjadi secara langsung karena komunikator dapat mengetahui reaksi komunikan pada saat komunikasi sedang berlangsung. 4. Pesan yang diterima komunikan dapat bersifat rasional terjadi komunikasi kelompok kecil dan bersifat emosional terjadi komuniasi kelompok besar. 5. Komunikator masih dapat mengetahui dan mengenal komunikan meskipun hubungan yang terjadi tidak erat seperti komunikasi interpersonal. 6. Komunikasi kelompok akan menimbulkan konsekuensi bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Penelitian ini pada dasarnya melihat proses komunikasi kelompok kecil dalam menanamkan sikap taat pemimpin dan anggotanya akan norma. Perhatian khusus penelitian ini adalah pada proses komunikasi yang ada dalam kelompok kecil dan unsur-unsur apakah yang mempengaruhi proses itu sehingga tercipta komunikasi kelompok yang efektif dalam menanamkan sikap taat akan norma.

2.2.2.2 Faktor-faktor Efektivitas Komunikasi Kelompok

Anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai dua tujuan yaitu melaksanakan tugas kelompok dan memelihara moral anggota-anggotanya. Tujuan pertama diukur dari hasil kerja kelompok-disebut prestasi performance tujuan kedua diketahui dari tingkat kepuasan satisfacation. Jadi, bila kelompok dimaksudkan untuk saling berbagi informasi misalnya kelompok belajar, maka keefektifannya dapat dilihat dari beberapa banyak informasi yang diperoleh anggota kelompok dan sejauh mana anggota dapat memuaskan kebutuhannya Universitas Sumatera Utara dalam kegiatan kelompok. Untuk itu faktor-faktor keefektifan kelompok dapat dilacak pada karakteristik kelompok. Jalanuddin Rahmat dalam Marhaeni 2004 menyatakan 4 karakteristik kelompok yang mempengaruhi keefektifan kelompok, yaitu: 1. Ukuran Kelompok Hubungan antara ukuran kelompok dengan prestasi kerja kelompok bergantung pada tujuan kelompok. Bila tujuan kelompok memelukan kegiatan konvergen mencapai suatu pemecahan yang benar, hanya diperlukan kelompok kecil supaya produktif, terutama bila tugas yang dilakukan hanya membutuhkan sumber, keterampilan, dan kemampuan yang terbatas. Bila tugas memerlukan kegiatan yang divergen seperti menghasilkan gagasan berbagai gagasan kreatif, diperlukan jumlah anggota kelompok yang lebih besar. Dalam hubungan dengan kepuasan, Hare dan Slater dalam Rakmat 2004 menunjukkan bahwa makin besar ukuran kelompok makin berkurang kepuasan anggota-anggotanya. Slater menyarankan lima orang sebagai batas optimal untuk mengatasi masalah hubungan manusia. Kelompok yang lebih dari lima orang cenderung dianggap kacau, dan kegiatannya dianggap menghambur-hamburkan waktu oleh anggota-anggota kelompok. 2. Jaringan Komunikasi Jaringan komunikasi kelompok merupakan perangkat yang menunjukkan lingkaran pergaulan antara individu satu dengan yang lainnya, atau anggota-anggota kelompok dalam membicarakan isu-isu tertentu. Hubungan diantara individu-individu dan klik-klik clique mengenai isu-isu dapat ditelusuri dari pertanyaan “siapa berinteraksi dengan siapa?” Individu berdiskusi mengenai isu-isu itu dengan siapa, dan sesering apakah mereka mendiskusikan isu-isu tersebut? Wiryanto, 2004:47 Terdapat beberapa tipe jaringan komunikasi dalam buku Psikologi Sosial oleh Peplau dkk diantaranya: Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Tipe Jaringan Komunikasi  Pola Melingkar Dalam struktur jaringan komunikasi melingkar semua anggota sama dapat berkomunikasi dengan anggota disebelahnya. Pola ini memberikan kepuasan kelompok yang tertinggi, dimana setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk berkomunikasi.  Pola Berantai Dua anggota masing-masing hanya dapat berbicara dengan satu orang anggota lain. Dipandang dari sudut komunikasi, pola ini kurang baik bagi orang yang berada di ujung rantai. Tiga anggota yang lain memiliki teman bicara dalam jumlah yang sama, tetapi orang yang berada di tengah lebih menjadi pusat. Pola ini mendapatkan bentuk yang satu tahap lebih maju pada struktur berbentuk Y.  Pola Y Terdapat tiga orang di ujung, hanya satu anggota diantara anggota lain yang dapat berbicara dengan dua anggota, dan anggota kelima dapat berbicara dengan tiga anggota yang lain.  Pola Beroda Berputar Universitas Sumatera Utara Salah seorang anggota dapat berbicara dengan anggota lain, tetapi anggota yang lain hanya berbicara dengan anggota yang berada di pusat roda. Dalam hubungan dengan prestasi kelompok, tipe roda menghasilkan produk kelompok tercepat dan terorganisir. 3. Kohesi Kelompok Kohesi kelompok didefinisikan sebagai kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok, dan mencegahnya meninggalkan kelompok. McDavid dan Harari dalam Jalaluddin 2004 menyarankan bahwa kohesi diukur dari beberapa faktor sebagai berikut: ketertarikan anggota secara interpersonal pada satu sama lain; ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok; sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan personal. Kohesi kelompok erat hubungannya dengan kepuasan anggota kelompok, makin kohesif kelompok makin besar tingkat kepuasan anggota kelompok. Dalam kelompok yang kohesif, anggota merasa aman dan terlindungi, sehingga komunikasi menjadi bebas, lebih terbuka, dan lebih sering. Pada kelompok yang kohesifitasnya tinggi, para anggota terikat kuat dengan kelompoknya, maka mereka makin mudah melakukan konformitas. Makin kohesif kelompok, makin mudah anggota-anggotanya tunduk pada norma kelompok, dan makin tidak toleran pada anggota yang devian. 4. Kepemimpinan Kepemimpinan adalah faktor yang paling menentukan kefektifan komunikasi kelompok. Ada beberapa bentuk kepemimpinan yang timbul dalam kelompok. Sifat pokok dari kepemimpinan adalah pengaruh sosial. Pemimpin adalah orang yang memiliki pengaruh paling besar terhadap perilaku dan keyakinan kelompok. Dia adalah orang yang mengawali tindakan, memberi perintah, mengambil keputusan, menangani peselisihan di antara anggota kelompok, memberi dorongan, bertindak sebagai teladan, dan selalu berada di muka dalam setiap aktivitas kelompok. Contoh-contoh Universitas Sumatera Utara ini menggambarkan bagaimana pemimpin mempengaruhi suatu kelompok; mungkin pemimpin tertentu tidak melakukan semua itu Peplau dkk, Psikologi Sosial Edisi Kelima : 120 Bennis dan Nanus dalam Komunikasi Antarmanusia oleh Devito mengklasifikasikan tiga gaya kepemimpinan yaitu: pemimpin lepas-kendali, pemimpin demokratis dan pemimpin otoriter. Sedangkan Fred Fiedler meneliti gaya kepemimpinan dari situasi saling berinteraksi dalam menentukan efektivitas pemimpin. Klasifikasi gaya kepemimpinan dianalisisnya melalui model kontinguensi untuk efektivitas kepemimpinan Contingency model of leadership effectiveness. Model ini mengidentifikasikan dua gaya kepemimpinan, yang berkorespondensi dengan perbedaan antara kepemimpinan tugas dan sosial. a. Pemimpin berorientasi tugas Pemimpin ini lebih memprioritaskan penyelesaian kelompok dan kurang mementingkan relasi antar-anggota kelompok. Sebagai contoh adalah pemimpin yang mengatakan bahwa “kemenangan tak bisa ditawar-tawar” dan mengabaikan perasaan anggota tim. b. Pemimpin berorientasi hubungan Pemimpin ini lebih mengutamakan relasi dan kemudian pencapaian tugas. Secara umum, pemimpin harus melakukan dua jenis kegiatan. Task leadership kepemimpinan tugas berhubungan dengan kegiatan untuk mencapai tujuan kelompok-menyelesaikan tugas kelompok. Tugas pimpinan adalah memberi saran, opini, dan informasi kepada kelompok. Dia mengontrol, membentuk, mengarahkan dan menata kelompok dalam rangka menjalankan tugas spesifik. Sebaliknya, social leadership kepemimpinan sosial berfokus pada aspek emosional dan interpersonal dari interaksi kelompok. Pemimpin sosial berusaha menjaga kelompok tetap harmonis dan berjalan lancar, menjaga perasaan anggota, menggunakan humor untuk meredakan ketegangan, dan berusaha memperkuat kepaduan kelompok. Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Norma Kelompok Kecil

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Mahasiswa Memilih Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

10 84 90

Komunikasi Kelompok Pemulung untuk Bertahan Hidup (Studi Kasus Tentang Komunikasi Kelompok Dikalangan Pemulung Dalam Bertahan Hidup)

8 129 111

Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Pendidikan Sarjana Kedokteran Universitas Sumatera Utara Mengenai Vaksin HPV.

3 47 75

Komunikasi Kelompok Kecil Murabbi dan Binaannya dalam Menanamkan Sikap Taat (Studi Kasus tentang Peranan Komunikasi Kelompok Kecil Murabbi dan Binaannya dalam Menanamkan Sikap Taat pada Anggota Kelompok Halaqoh Kader Partai Keadilan Sejahtera).

8 66 142

Pengaruh Radio Terhadap Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Pengaruh Program Acara Akustar di Radio Star FM Terhadap Sikap Bermusik Mahasiswa Fakultas Sastra USU)

2 74 125

Studi Deskriptif Mengenai Stage of Integrity Mahasiswa Pemimpin Kelompok Kecil Persekutuan Mahasiswa Kristen di Universitas "X" Bandung.

0 0 39

Tinjauan Komunikasi Kelompok Kecil Mengenai Sikap Taat Akan Norma (Studi Kasus Kelompok Kecil Re’uwel Unit Kegiatan Mahasiswa Kebaktian Mahasiswa Kristen Universitas Sumatera Utara Unit Pelayanan Fakultas Hukum)

0 0 12

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Paradigma Kajian - Tinjauan Komunikasi Kelompok Kecil Mengenai Sikap Taat Akan Norma (Studi Kasus Kelompok Kecil Re’uwel Unit Kegiatan Mahasiswa Kebaktian Mahasiswa Kristen Universitas Sumatera Utara Unit Pelayanan Fakultas Huku

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Tinjauan Komunikasi Kelompok Kecil Mengenai Sikap Taat Akan Norma (Studi Kasus Kelompok Kecil Re’uwel Unit Kegiatan Mahasiswa Kebaktian Mahasiswa Kristen Universitas Sumatera Utara Unit Pelayanan Fakultas Hukum)

0 0 7

Tinjauan Komunikasi Kelompok Kecil Mengenai Sikap Taat Akan Norma (Studi Kasus Kelompok Kecil Re’uwel Unit Kegiatan Mahasiswa Kebaktian Mahasiswa Kristen Universitas Sumatera Utara Unit Pelayanan Fakultas Hukum)

0 1 15