Koefisien Determinasi Hipotesis II Uji Simultan Hipotesis II

diperoleh maka menerima H 12. Nilai t dan menolak H 1 untuk Produktivitas Produksi Karet. Dengan demikian, secara parsial Produktivitas Produksi Karet berpengaruh negatif tetapi signifikan terhadap ROI. hitung untuk Produktivitas Produksi sawit -0,290 lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel 1,69, atau nilai sig t untuk Produktivitas Produksi sawit 0,774 lebih besar dari alpha 0,05. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menerima H dan menolak H 1 untuk Produktivitas Produksi sawit. Dengan demikian, secara parsial Produktivitas Produksi sawit berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROI.

4.1.5.2 Koefisien Determinasi Hipotesis II

Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan besarnya variasi faktor ekonomi makro nilai kurs rupiah terhadap dolar AS, suku bunga SBI dan inflasi dan faktor fundamental perusahaan struktur modal, arus kas, tingkat pertumbuhan perusahaan, harga komoditi karet, harga komoditi sawit, luas areal karet, luas areal sawit, produktivitas produksi karet dan produktivitas produksi sawit terhadap ROI. Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai R square dapat dilihat pada Tabel 4.15: Tabel 4.15 Nilai Koefisien Determinasi R square Hipotesis II Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .763 a .582 .409 .59796 b. Dependent Variable: LNROI Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Pada Tabel 4.15 diperoleh nilai koefisien determinasi Adjusted R Square sebesar 0,409 yang artinya bahwa kemampuan faktor ekonomi makro nilai kurs rupiah terhadap dolar AS, suku bunga SBI dan inflasi dan faktor fundamental Universitas Sumatera Utara perusahaan struktur modal, arus kas, tingkat pertumbuhan perusahaan, harga komoditi karet, harga komoditi sawit, luas areal karet, luas areal sawit, produktivitas produksi karet dan produktivitas produksi sawit dapat menjelaskan variasi dari ROI sebesar 40,9 dan sisanya sebesar 59,1 dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar dari variabel yang diteliti.

4.1.5.3 Uji Simultan Hipotesis II

Uji simultanuji F dilakukan untuk mengetahui tingkat positif dan signifikansi dari faktor ekonomi makro nilai kurs rupiah terhadap dolar AS, suku bunga SBI dan inflasi dan faktor fundamental perusahaan struktur modal, arus kas, tingkat pertumbuhan perusahaan, harga komoditi karet, harga komoditi sawit, luas areal karet, luas areal sawit, produktivitas produksi karet dan produktivitas produksi sawit terhadap ROI. Hasil pengujian uji F pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.16: Tabel 4.16 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan Hipotesis II Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 14.439 12 1.203 3.365 .004 a Residual 10.369 29 .358 Total 24.808 41 Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Pada Tabel 4.16 diperoleh hasil F hitung sebesar 3,365 sedangkan F tabel pada α = 0,04 dengan derajat pembilang 29 dan derajat penyebut 12 diperoleh F tabel sebesar 2,98 maka dari hasil ini diketahui F hitung F tabel, dan signifikansi 0,004 atau lebi h kecil dari α=0,05 jadi posisi titik uji signifikansi berada pada wilayah penolakan H . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H 1 diterima yang artinya faktor ekonomi makro nilai kurs rupiah terhadap dolar AS, suku bunga SBI dan inflasi dan faktor fundamental perusahaan struktur modal, arus kas, Universitas Sumatera Utara tingkat pertumbuhan perusahaan, harga komoditi karet, harga komoditi sawit, luas areal karet, luas areal sawit, produktivitas produksi karet dan produktivitas produksi sawit secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROI.

4.1.6 Pengujian Hipotesis III