mengurangi tekanan terhadap rupiah, upaya lain yang telah dilakukan Bank Indonesia adalah pengembangan pasar valas domestik antar bank melalui band intervensi.
Dengan band intervensi, nilai tukar diperkenankan berfluktuasi dalam kisaran band yang telah ditetapkan. Apabila valuta asing diperdagangkan melebihi band yang telah
ditetapkan maka Bank Indonesia segera melakukan intervensi untuk mengembalikan nilai tukar pada posisi semula Wibowo, 2013:2.
Berdasarkan definisi tersebut, nilai tukar mata uang kurs merupakan harga mata uang terhadap mata uang lainnya dan merupakan salah satu harga yang terpenting
dalam perekonomian terbuka mengingat pengaruh yang demikian besar bagi neraca transaksi berjalan maupun faktor-faktor makro ekonomi yang lain dan pada dasarnya
merupakan jaringan kerja dari perbankan dan lembaga keuangan dalam melayani masyarakat untuk membeli permintaan dan menjual penawaran valuta asing.
2.4.2. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI
Menurut Case 2004:167, bunga adalah biaya yang dibayarkan oleh seseorang peminjam kepada pemberi pinjaman atas penggunaan dananya. Tingkat suku bunga
adalah pembayaran bunga pinjaman tahun yang dinyatakan sebagai persentase dari pinjaman; persentase itu sama dengan jumlah bunga yang diterima pertahun dibagi
dengan jumlah pinjaman. Menurut Darmawi 2006:181, tingkat bunga adalah harga yang harus dibayar
oleh peminjam untuk memperoleh dan dari pemberi pinjaman untuk jangka waktu tertentu yang telah disepakati. Selanjutnya menurut Yogi 2009:3 Suku bunga Sertifikat
Bank Indonesia SBI merupakan suku bunga yang dikeluarkan oleh bank sentral untuk mengontrol peredaran uang di masyarakat, dengan kata lain pemerintah melakukan
kebijakan moneter. Peredaran uang yang terlalu banyak dimasyarakat akan mengakibatkan masyarakat cenderung membelanjakan uangnya yang pada akhirnya
Universitas Sumatera Utara
bisa berdampak pada kenaikan harga-harga barang, yang salah satu faktor pemicu inflasi dengan menaikan bunga SBI berarti bank-bank dan lembaga keuangan akan terdorong
untuk membeli SBI. Adanya bunga yang tinggi dalam SBI membuat bank dan lembaga keuangan menikmatinya, ini otomatis akan memberikan tingkat bunga yang lebih tinggi
untuk produknya. Bunga yang tinggi akan berdampak pada alokasi dana investasi para investor.
Investasi pada produk bank seperti depositotabungan jelas lebih kecil resikonya atau dapat dikatakan investasi bebas resiko oleh karena itu investor akan menjual sahamnya
dan dananya serentak akan berdampak pada penurunan harga saham. Selain itu dampak dari tingkat suku bunga bank yang tinggi juga berdampak pada bunga pinjaman modal
kerja perusahaan. Ini artinya penambahan pengeluaran perusahaan jika ini terjadi maka kondisi fundamental perusahaan akan terganggu. Hal ini didukung oleh Wibowo
2013:4 bahwa tingkat suku bunga digunakan pemerintah untuk mengendalikan tingkat harga, ketika tingkat harga tinggi dan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat
banyak sehingga konsumsi masyarakat tinggi akan diantisipasi oleh pemerintah dengan menetapkan tingkat suku bunga yang tinggi. Dengan demikian suku bunga yang tinggi
diharapkan berkurangnya jumlah uang yang beredar sehingga permintaan agregat pun akan berkurang dan kenaikan harga dapat diatasi. Sedangkan menurut Bank Indonesia,
tingkat suku bunga adalah beban biaya yang dinyatakan dengan persentase tertentu dalam rangka peminjaman uang untuk jangka waktu tertentu.
Tujuan penerbitan SBI adalah sebagai alat pemerintah untuk melakukan kontraksi pasar dalam primary market
dan sebagai secondary reserve dan trading
instrument dalam secondary market
untuk situasi tingkat suku bunga turun. Jadi SBI menurut Prakarsa 2008:3 adalah salah satu instrument investasi yang menarik bagi
Universitas Sumatera Utara
investor mengingat instrument ini diterbitkan oleh Bank Indonesia yang merupakan lembaga keuangan milik negara.
Berdasarkan definisi tersebut, suku bunga SBI merupakan suku bunga yang dikeluarkan oleh bank sentral untuk mengontrol peredaran uang di masyarakat dan
mengendalikan tingkat harga yang bertujuan sebagai alat pemerintah untuk melakukan kontraksi pasar dalam primary market
dan sebagai secondary reserve dan trading
instrument dalam secondary market
untuk situasi tingkat suku bunga turun dan menjadi salah satu instrument investasi yang menarik bagi investor mengingat
instrument ini diterbitkan oleh Bank Indonesia yang merupakan lembaga keuangan milik Negara.
2.4.3. Inflasi