Uji Normalitas Uji Multikolinieritas

standar deviasi Produktivitas Produksi Sawit lebih kecil dari nilai rata-rata Produktivitas Produksi Sawit. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel Produktivitas Produksi Sawit terdistribusi normal. 4.1.3 Pengujian Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik digunakan untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat dipergunakan. Hasil uji asumsi klasik sebagai berikut:

4.1.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sebuah regresi telah berdistribusi normal atau tidak. Pada analisis Grafik diagram pencar hasil olah data SPSS dengan kesimpulan bahwa apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model tersebut telah memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal maka model tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada Gambar 4.1 sebagai berikut: Gambar 4.1 Diagram Pencar Hasil SPSS Hipotesis I Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Diagram Pencar Hasil SPSS Hipotesis II Gambar 4.3 Diagram Pencar Hasil SPSS Hipotesis III Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Pada Gambar 4.1, 4.2 dan 4.3 menunjukkan data menyebar disekitar garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa model yang telah diuji dalam penelitian ini berdistribusi normal.

4.1.3.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas adalah suatu keadaan dimana antar variabel bebas saling mempengaruhi dengan kuat. Persamaan regresi ganda yang baik adalah Universitas Sumatera Utara persamaan yang bebas dari multikolinieritas, ada tidaknya masalah multikolinieritas dalam sebuah model regresi dapat dideteksi dengan VIF Variance Inflation Factor dan nilai toleransi tolerance. Suatu model regresi dikatakan bebas dari masalah multikolinieritas jika mempunyai nilai VIF10 dan mempunyai nilai tolerance diatas 0,1. Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 4.2: Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinieritas Hipotesis I Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 LNNilaiTukarRupiah .694 1.440 LNSukuBungaSBI .600 1.667 LNInflasi .694 1.442 LNStrukturModal .561 1.781 LNArusKasTahunBerjalan .432 2.317 LNPertumbuhanPerusahan .452 2.211 LNHargaKomoditiKaret .136 7.361 LNHargaKomoditiSawit .545 1.836 LNLuasArealTMTanamanKaret .181 5.532 LNLuasArealTMTanamanSawit .475 2.105 LNProduktivitasProduksiKaret .406 2.463 LNProduktivitasProduksiSawit .354 2.825 a. Dependent Variable: LNNPM Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas Hipotesis II Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 LNNilaiTukarRupiah .694 1.440 LNSukuBungaSBI .600 1.667 LNInflasi .694 1.442 LNStrukturModal .561 1.781 LNArusKasTahunBerjalan .432 2.317 LNPertumbuhanPerusahan .452 2.211 LNHargaKomoditiKaret .136 7.361 LNHargaKomoditiSawit .545 1.836 LNLuasArealTMTanamanKaret .181 5.532 LNLuasArealTMTanamanSawit .475 2.105 Universitas Sumatera Utara LNProduktivitasProduksiKaret .406 2.463 LNProduktivitasProduksiSawit .354 2.825 a. Dependent Variable: LNROI Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas Hipotesis III Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 LNNilaiTukarRupiah .694 1.440 LNSukuBungaSBI .600 1.667 LNInflasi .694 1.442 LNStrukturModal .561 1.781 LNArusKasTahunBerjalan .432 2.317 LNPertumbuhanPerusahan .452 2.211 LNHargaKomoditiKaret .136 7.361 LNHargaKomoditiSawit .545 1.836 LNLuasArealTMTanamanKaret .181 5.532 LNLuasArealTMTanamanSawit .475 2.105 LNProduktivitasProduksiKaret .406 2.463 LNProduktivitasProduksiSawit .354 2.825 a. Dependent Variable: LNROE Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Pada Tabel 4.2, 4.3 dan 4.4 menunjukkan nilai VIF dan tolerance semua variabel dalam penelitian ini tidak mengalami multikolinieritas. Hal ini ditunjukkan oleh variabel nilai kurs rupiah terhadap dolar AS, suku bunga SBI dan inflasi, struktur modal, arus kas, tingkat pertumbuhan perusahaan, harga komoditi karet, harga komoditi sawit, luas areal dan produktivitas produksi memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance mendekati nilai 1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa model regresi yang telah diuji tidak terjadi multikolinieritas.

4.1.3.3 Uji Heteroskedastisitas