3.3. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan BUMN perkebunan yang terdapat di Pulau Sumatera berjumlah 7 Perusahaan
Persero. Sampel seluruh populasi memiliki data laporan tahunan yang dipublikasikan secara konsisten dari tahun 2007-2012.
3.4. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa pengumpulan bahan-bahan dan data yang berhubungan dengan pokok bahasan yang peneliti
kutip dari catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip data dokumenter yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan yang berasal dari
laporan tahunan perusahaan BUMN Perkebunan PTPN I – VII Persero. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan memperoleh data langsung ke
perusahaan BUMN Perkebunan PTPN I – VII Persero dan website perusahaan BUMN Perkebunan PTPN I – VII Persero.
3.5. Definisi Variabel Operasional Penelitian
Tabel 3.1 Definisi Variabel Operasional Penelitian
No Variabel
Definisi Rumus
Standart 1
Kinerja keuangan
perusahaan Suatu usaha formal yang
dilaksanakan perusahaan BUMN perkebunan PTPN I – PTPN VII
Persero untuk mengevaluasi
efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah
dilaksanakan dalam 1 tahun NPM, ROI, dan ROE.
- -
2 Net Profit
Margin NPM atau
margin laba bersih
Merupakan keuntungan penjualan setelah menghitung
seluruh biaya dan pajak penghasilan. Margin ini
menunjukkan perbandingan laba bersih setelah pajak EAT dengan
penjualan. Untuk menghitung NPM digunakan
rumus sebagai berikut:
No Variabel
Definisi Rumus
Standart
100 arg
Pr x
Penjualan EAT
in M
ofit Net
=
Universitas Sumatera Utara
3 Return on
Investment ROI
Merupakan kemampuan yang akan digunakan untuk menutup
investasi yang dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk mengukur
rasio adalah laba bersih setelah pajak.
Untuk menghitung ROI digunakan rumus sebagai berikut:
4 Return on
Equity ROE atau sering
disebut Rentabilitas
modal sendiri Dimaksudkan untuk mengukur
seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal
sendiri. Untuk menghitung Return on
Equity ROE digunakan rumus sebagai berikut:
5 Nilai Kurs
Rupiah Merupakan harga mata uang
terhadap mata uang lainnya dan merupakan salah satu harga yang
terpenting dalam perekonomian terbuka mengingat pengaruh yang
demikian besar bagi neraca transaksi berjalan maupun
variabel-variabel makro ekonomi yang lain dan pada dasarnya
merupakan jaringan kerja dari perbankan dan lembaga keuangan
dalam melayani masyarakat untuk membeli permintaan dan
menjual penawaran valuta asing Rp.
- RpUS
6 Inflasi
Merupakan kenaikan harga-harga barang dan jasa secara terus-
menerus. Dilihat dari segi
perusahaan, inflasi dapat meningkatkan biaya faktor
produksi dan menurunkan profitabilitas perusahaan .
-
7 Merupakan suku bunga yang
dikeluarkan oleh bank sentral untuk mengontrol peredaran
uang di masyarakat dan mengendalikan tingkat harga yang
bertujuan sebagai alat pemerintah untuk melakukan
kontraksi pasar dalam primary market
dan sebagai secondary reserve
dan trading instrument
dalam secondary market
untuk situasi tingkat suku bunga turun dan menjadi salah
satu instrument investasi yang menarik bagi investor mengingat
instrument ini diterbitkan oleh Bank Indonesia yang merupakan
lembaga keuangan milik Negara .
Suku Bunga SBI
-
8 Target komposisi hutang dan
ekuitas dalam jangka panjang perusahaan
Struktur Modal
Perusahaan Untuk menghitung DER digunakan
rumus sebagai berikut:
perusahaan BUMN perkebunan PTPN I – PTPN VII
Persero dalam 1 tahun dalam hal ini yang digunakan adalah
debt to equity ratio
DER dimana
Total hutangequity x 100 100
Re x
Sendiri Modal
EAT Equity
on turn
= 100
Re x
Investasi EAT
Invesment on
turn =
Universitas Sumatera Utara
hutang di bagi dengan modal.
No Variabel
Definisi Rumus
Standart 9
Alat pertukaran dan alat pembayaran yang diterima untuk
pelunasan hutang, dan dapat diterima sebagai setoran dengan
jumlah sebesar nilai nominalnya, juga simpanan bank atau tempat
lain yang dapat diambil
Arus Kas Perusahaan
perusahaan BUMN perkebunan PTPN I – PTPN VII Persero
Rp.Miliar
10 Kemampuan perusahaan untuk
bertumbuh. Tingkat pertumbuhan suatu perusahaan yang semakin
cepat, maka makin besar kebutuhan akan dana untuk
membiayai pertumbuhan perusahaan tersebut. Indikator
dari atribut pertumbuhan, digunakan tingkat pertumbuhan
yang diatur pada setiap tahun dalam total asset.
Potensi Pertumbuha
n Perusahaan Untuk menghitung Potensi
Pertumbuhan Perusahaan digunakan rumus sebagai berikut:
Dimana : GP : Growth Potential
TA : Total Assets tahun t TA : Total Assets tahun t-1
11 Harga
komoditi karet
Rata-rata harga jual komoditi karet perusahaan BUMN
perkebunan PTPN I – PTPN VII Persero dalam 1 tahun RpKg
Rp. 12
Harga Komoditi
Sawit Rata-rata harga jual komoditi
sawit perusahaan BUMN perkebunan PTPN I – PTPN VII
Persero dalam 1 tahun RpKg Rp.
13 Luas Areal
Karet Luas Areal Tanaman
Menghasilkan
TM Karet
perusahaan BUMN perkebunan PTPN I – PTPN VII Persero.
Ha
14 Luas
Areal Sawit
Luas Areal Tanaman Menghasilkan TM Kelapa Sawit
perusahaan BUMN perkebunan PTPN I – PTPN VII Persero.
Ha
15 Produktivitas
Produksi Karet
Rata-rata produksi tanaman karet perusahaan BUMN
perkebunan PTPN I – PTPN VII Persero
dalam 1 tahun KgHaTahun.
KgHa 16
Produktivitas Produksi
Sawit Rata-rata produksi tanaman
sawit perusahaan BUMN perkebunan PTPN I – PTPN VII
Persero
dalam 1 tahun KgHaTahun.
KgHa
3.6. Teknik Analisis Data