Uji simultanuji F dilakukan untuk mengetahui tingkat positif dan signifikansi dari faktor ekonomi makro nilai kurs rupiah terhadap dolar AS, suku
bunga SBI dan inflasi dan faktor fundamental perusahaan struktur modal, arus kas, tingkat pertumbuhan perusahaan, harga komoditi karet, harga komoditi sawit,
luas areal karet, luas areal sawit, produktivitas produksi karet dan produktivitas produksi sawit terhadap ROE. Hasil pengujian uji F pada penelitian ini dapat
dilihat pada Tabel 4.19:
Tabel 4.19 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan Hipotesis III
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
41.508 12
3.459 5.966
.000
a
Residual 16.813
29 .580
Total 58.321
41 b. Dependent Variable: LNROE
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Pada Tabel 4.19 diperoleh hasil F
hitung
sebesar 5,966 sedangkan F
tabel
pada α = 0,04 dengan derajat pembilang 29 dan derajat penyebut 12 diperoleh F
tabel
sebesar 2,98 maka dari hasil ini diketahui F
hitung
F
tabel,
dan signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari α=0,05 jadi posisi titik uji signifikansi berada pada wilayah
penolakan H . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H
1
diterima yang artinya faktor ekonomi makro nilai kurs rupiah terhadap dolar AS, suku bunga
SBI dan inflasi dan faktor fundamental perusahaan struktur modal, arus kas, tingkat pertumbuhan perusahaan, harga komoditi karet, harga komoditi sawit, luas
areal karet, luas areal sawit, produktivitas produksi karet dan produktivitas produksi sawit secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ROE.
4.2 Pembahasan
Universitas Sumatera Utara
Sebelum dibahas secara detail pengaruh faktor ekonomi makro dan fundamental perusahaan terhadap kinerja keuangan NPM, ROI ROE maka ringkasan hasil
uji persamaan regresi berganda, uji parsialuji t, nilai koefisien determinasi Adjusted R square dan uji secara simultan Uji F atas hipotesis I, II, III dapat
dilihat pada tabel 4.20 :
Tabel 4.20 Hasil Uji Persamaan Regresi berganda, Uji ParsialUji t, Nilai Koefisien
Determinasi Adjusted R square dan Uji Secara Simultan Uji F atas Hipotesis I, II III
Sumber : Hasil Penelitian, 2014 Data diolah 4.2.1
Pengaruh faktor ekonomi makro dan fundamental perusahaan terhadap kinerja NPM
Hasil penelitian secara simultan menunjukkan faktor ekonomi makro nilai kurs rupiah terhadap dolar AS, suku bunga SBI dan inflasi dan faktor
fundamental perusahaan struktur modal, arus kas, tingkat pertumbuhan perusahaan, harga komoditi karet, harga komoditi sawit, luas areal karet, luas
areal sawit, produktivitas produksi karet dan produktivitas produksi sawit secara
Koefisien Nilai Sig. Ket.
Koefisien Nilai Sig. Ket.
Koefisien Nilai Sig. Ket.
1 NilaiTukar Rupiah -1.213
0.373 No Sig. 1.408
0.475 No Sig. 2.421
0.337 No Sig. 2 Suku Bunga SBI
-0.29 0.448 No Sig.
-0.648 0.246 No Sig.
1.431 0.049
Sig. 3 Inflasi
0.797 0.006
Sig. 0.412
0.301 No Sig. 0.205
0.683 No Sig. 4 Struktur Modal
-0.213 0.014
Sig. 0.263
0.033 Sig.
0.369 0.020
Sig. 5 Arus Kas Tahun Berjalan
0.115 0.115 No Sig.
-0.122 0.246 No Sig.
0.197 0.143 No Sig.
6 Pertumbuhan Perusahan -0.22
0.046 Sig.
0.664 0.000
Sig. 0.440
0.032 Sig.
7 Harga Komoditi Karet -0.158
0.000 Sig.
0.13 0.028
Sig. 0.019
0.792 No Sig. 8 Harga Komoditi Sawit
1.441 0.031
Sig. -1.575
0.099 No Sig. -0.026
0.982 No Sig. 9 Luas Areal TM Karet
0.112 0.008
Sig. -0.04
0.497 No Sig. 0.009
0.905 No Sig. 10 Luas Areal TM Sawit
0.523 0.001
Sig. -0.316
0.152 No Sig. 0.722
0.013 Sig.
11 Produktivitas Produksi Karet 0.551
0.001 Sig.
-0.74 0.002
Sig. 0.872
0.004 Sig.
12 Produktivitas Produksi Sawit 0.244
0.021 Sig.
-0.042 0.774 No Sig.
-0.085 0.648 No Sig.
13 Adjusted R Square 14 F
8.067 0.000
Sig. 3.365
0.004 Sig.
5.966 0.000
Sig. 0.674
0.409 0.592
Item Variabel No.
NPM ROI
ROE
Universitas Sumatera Utara
bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Net Profit Margin NPM.
Berdasarkan hasil uji parsial nilai tukar rupiah kurs berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap NPM, hasil ini berbeda dengan penelitian terdahulu
dimana hasil penelitian Anwar 2010 menunjukkan bahwa perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja reksadana, hal ini antara lain disebabkan karena perusahaan yang diteliti adalah industri perkebunan sedangkan Anwar 2010 meneliti industri
keuangan, dan dapat juga dijelaskan bahwa pada Net Profit Margin NPM nilai tukar rupiah kurs di satu sisi berpengaruh terhadap laba earning after tax
secara keseluruhan penjualan komoditi yang terpengaruh harga komoditi di pasar internasional dan biaya yang menggunakan bahan baku impor dan penjualan
sebagai pembagi untuk mendapatkan NPM juga dipengaruhi oleh kurs. Sehingga menjadi negatif karena perannya terhadap biaya lebih besar dan secara parsial
tidak nampak signifikansinya. Suku bunga SBI berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap NPM,
hal ini sejalan dengan hasil penelitian Anwar 2010 dimana tingkat suku bunga SBI secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
reksadana. Hal ini diakibatkan bahwa pada realisasinya nilai suku bunga SBI yang tidak terlalu besar perbedaan tiap tahunnya dan dampak biaya bunganya yang
kecil terhadap laba. Inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap NPM, hal ini tidak
sejalan dengan penelitian Anwar 2010 dimana Tingkat inflasi secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana. Ini kembali
Universitas Sumatera Utara
membuktikan bahwa industri perkebunan berbeda dengan industri keuangan terutama dalam hal biaya produksinya dimana inflasi sangat berdampak pada
industri perkebunan maupun manufaktur. Selain itu dapat diartikan juga bahwa tingkat kenaikan harga-harga secara keseluruhan baik untuk harga barang bahan
baku dan kompenen biaya lainnya maupun harga komodi sangat berpengaruh dari inflasi yang terjadi dan ini sangat berdampak terhadap laba secara umum.
Struktur modal berpengaruh negatif tetapi signifikan terhadap NPM, berdasarkan hasil penelitian Ningsih 2013 dan Dewi 2006 menunjukkan bahwa
struktur modal memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja dan optimalisasi laba perusahaan. Hal ini disebabkan disebagian besar perusahaan dan hampir
semua PTPN setiap akhir tahun komposisi hutangnya lebih besar dibandingkan komposisi modal sendiri equitas sehingga menyebabkan negatif terhadap NPM
karena beban biaya modal yang tinggi dan hal ini menyebabkan sangat berpengaruh signifikan terhadap NPM.
Arus kas tahun berjalan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap NPM, hasil ini sejalan dengan penelitian Kurniawati 2012 dimana arus
kas bersih berpengaruh signifikan terhadap likuiditas, tetapi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa arus
kas tahun berjalan nilainya kecil sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, dan dalam penelitian ini terlihat dari positifnya nilai arus kas
akhir tahun dari sebagian besar PTPN I-VII yang berdampak positif terhadap NPM namun nilai tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap NPM karena
menjadi kecil jika dibandingkan dengan biaya operasional yang dikeluarkan oleh PTPN I-VII setiap tahunnya.
Universitas Sumatera Utara
Pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif tetapi signifikan terhadap NPM, hal ini disebabkan parameter pertumbuhan perusahaan adalah pertumbuhan
total asset dan dalam asset perusahaan komposisi hutang lebih besar dibandingkan komposisi modal sendiri equitas sehingga menyebabkan negatif terhadap NPM
dan ini hampir sama dengan struktur modal. Tingkat pertumbuhan asset yang cukup signifikan setiap tahunnya, tentunya hal ini menyebabkan sangat
berpengaruh signifikan terhadap NPM. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kusumajaya 2012 menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Harga komoditi karet berpengaruh negatif tetapi signifikan terhadap NPM,
karena pengaruh harga karet yang sangat fluktuatif antar PTPN karena variatifnya hasil produksi antar PTPN dan terdapat 2 PTPN yang tidak ada produksi karet
menyebabkan tidak berpengaruh positif terhadap NPM. Signifikansinya terhadap NPM hal ini dipengaruhi oleh kontribusi laba yang signifikan akibat harga
komoditi karet yang cukup tinggi. Demikian juga halnya dengan hasil penelitian Iqbal 2007 dimana terdapat pengaruh yang signifikan antara harga jual terhadap
laba optimal pada komoditi teh di PTPN VIII. Harga komoditi sawit berpengaruh positif dan signifikan terhadap NPM,
Hal ini disebabkan pengaruh tingginya harga komoditi yang berdampak langsung terhadap penjualan dan tentunya laba profit. Sesuai dengan hasil penelitian Iqbal
2007 dimana terdapat pengaruh yang signifikan antara harga jual terhadap laba optimal pada komoditi teh di PTPN VIII.
Luas Areal TM Tanaman Karet berpengaruh positif dan signifikan terhadap NPM, hal ini karena areal merupakan komponen awal yang utama bagi
Universitas Sumatera Utara
perusahaan perkebunan dalam menciptakan laba. Hal ini sejalan dengan penelitian Windasari 2013 dimana hasil penelitiannya menunjukan bahwa luas lahan,
jumlah tenaga kerja jam kerja dan harga komoditi secara serempak dan parsial berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani.
Luas Areal TM Tanaman Sawit berpengaruh positif dan signifikan terhadap NPM, hal ini juga karena areal merupakan komponen awal yang utama
bagi perusahaan perkebunan dalam menciptakan laba. Produktivitas Produksi Karet, secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap NPM dan Produktivitas Produksi sawit juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap NPM, kedua hal ini disebabkan oleh karena
produktivitas produksi merupakan parameter utama bagi perusahaan perkebunan dalam mengumpulkan pundi-pundi dananya bagi peningkatan laba perusahaan
akibat dari meningkatnya nilai penjualan produksi. Nilai koefisien determinasi Adjusted R Square sebesar 0,674 yang artinya
bahwa kemampuan faktor ekonomi makro nilai kurs rupiah terhadap dolar AS, suku bunga SBI dan inflasi dan faktor fundamental perusahaan struktur modal,
arus kas, tingkat pertumbuhan perusahaan, harga komoditi karet, harga komoditi sawit, luas areal karet, luas areal sawit, produktivitas produksi karet dan
produktivitas produksi sawit dapat menjelaskan variasi dari NPM sebesar 67,4 dan sisanya sebesar 32,6 dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar dari
variabel yang diteliti. Hasil penelitian ini sebagian didukung penelitian terdahulu dan sebagian
lagi tidak sejalan dengan penelitian terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Lawrence 2013 hasil penelitian diperoleh bahwa secara parsial harga minyak
Universitas Sumatera Utara
dan jumlah uang beredar berpengaruh signifikan terhadap IHSG dan secara bersama sama harga minyak, inflasi, jumlah uang beredar, suku bunga Sertifikat
Bank Indonesia SBI dan harga emas Antam berpengaruh signifikan terhadap IHSG.
Anwar 2010 Hasil penelitian menunjukkan tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan Indeks Harga
Saham Gabungan IHSG secara bersama – sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana. Tingkat inflasi secara parsial tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana, tingkat suku bunga SBI secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja reksadana, tetapi perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana, dan Indeks
Harga Saham Gabungan IHSG secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana.
Ningsih 2013 Hasil penelitian menunjukkan struktur modal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan yang ditunjukkan dengan
taraf signifikansi sebesar 0,002 0,05. Dewi 2006 Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal memiliki pengaruh signifikan terhadap
optimalisasi laba dengan nilai regresi -0,092 dengan tingkat signifikansi 0,027 sig 5. Sedangkan uji independent test menunjukkan bahwa Ho ditolak, berarti
tidak ada perbedaan terkait dengan optimalisasi laba baik pada perusahaan dengan struktur modal tinggi dan rendah.
Velnampy 2012 Hasil penelitian menunjukkan bahwa Debt to Equity memiliki hubungan positif dengan Net Profit, Return on Capital Employed dan
Universitas Sumatera Utara
Return on Equity sedangkan dengan Net Interest Margin memiliki hubungan negatif. Debt to Total Funds memiliki hubungan positif dengan Return on Capital
Employed dan Return on Equity sedangkan dengan Net Profit dan Net Interest Margin memiliki hubungan negatif. Ferati 2011 Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Return on Equity memiliki korelasi positif dengan utang jangka pendek dan ekuitas, dan memiliki korelasi negatif dengan utang jangka panjang. Shubita
2012. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan negatif antara short-term debt dan total debt dengan profitabilitas.
Kusumajaya 2011 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1 struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, 2 pertumbuhan
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, 3 struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, 4
pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan 5 profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan. Indrajaya 2011 Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur aktiva
berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal leverage, ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal, dan
profitabilitas memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan faktor pertumbuhan dan risiko bisnis tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap struktur modal leverage. Kurniawati 2012 Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1 arus kas bersih
berpengaruh signifikan terhadap likuiditas 2 arus kas bersih secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas 3 likuiditas terhadap profitabilitas
Universitas Sumatera Utara
tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas 4 arus kas bersih dan likuiditas secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Iqbal 2007 Ada pengaruh yang signifikan antara harga jual terhadap laba optimal. Windasari 2013 Hasil penelitian menunjukan bahwa luas lahan, jumlah
tenaga kerja jam kerja dan harga komoditi secara serempak dan parsial berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani. Tumoka 2013 Hasil
penelitian menunjukan jumlah produksi dan harga tomat memiliki pengaruh yang signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap tingkat
pendapatan petani tomat di Kecamatan Kawangkoan Barat Kabupaten Minahasa. 4.2.2
Pengaruh faktor ekonomi makro dan fundamental perusahaan terhadap kinerja ROI
Hasil uji simultanuji F menunjukan bahwa faktor ekonomi makro nilai kurs rupiah terhadap dolar AS, suku bunga SBI dan inflasi dan faktor
fundamental perusahaan struktur modal, arus kas, tingkat pertumbuhan perusahaan, harga komoditi karet, harga komoditi sawit, luas areal karet, luas
areal sawit, produktivitas produksi karet dan produktivitas produksi sawit secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROI.
Hasil uji parsial menunjukkan nilai tukar rupiah berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap ROI, hal ini mungkin disebabkan karena pada Return on
Investment ROI, nilai tukar rupiah kurs berpengaruh cukup positif baik dari sisi laba earning after tax return dimana sebagian dari biaya operasional
operational expenditure dan penjualan komoditi sangat dipengaruhi oleh kurs serta dari sisi investasi pun dimana sebagian biaya investasi capital expenditure
Universitas Sumatera Utara
juga menggunakan kurs terutama dalam penyedian bahan baku dan pelengkap, namun semua hal tersebut ternyata tidak begitu signifikan dipengaruhi oleh kurs.
Suku bunga SBI berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROI, hal ini mungkin disebabkan oleh nilai suku bunga SBI yang tidak terlalu besar
perbedaan tiap tahunnya dan dampak biaya bunganya terhadap laba return maupun investasi capital expenditure.
Inflasi tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROI, ini berarti tingkat kenaikan harga-harga secara keseluruhan baik untuk harga barang
bahan baku dan komponen biaya lainnya maupun harga komoditi dari sisi laba return maupun dari sisi investasi sangat berpengaruh positif dari inflasi yang
terjadi, namun semua hal tersebut ternyata tingkat signifikansinya rendah dipengaruhi oleh inflasi.
struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROI, hal ini disebabkan hampir semua PTPN setiap akhir tahun komposisi hutangnya lebih
besar dibandingkan komposisi modal sendiri equitas hal ini mencerminkan bahwa penggunaan hutang sangat dominan baik dari penggunaan biaya
operasional operational expenditure yang mempengaruhi laba return maupun dalam investasi capital expenditure dan juga sumber pendanaan perusahaan
tercermin dalam struktur modal perusahaan baik dari sisi hutang maupun ekuitas sehingga menyebabkan struktur modal berpengaruh positif dan signifikan
terhadap ROI. Arus kas tahun berjalan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
ROI, hal ini karena arus kas disatu sisi penggunaannya untuk aktivitas operasional dan sisi lain juga digunakan untuk aktivitas investasi dan sumbernya sama yaitu
Universitas Sumatera Utara
dari penerimaan operasional dan dari pinjaman perbankan atau lembaga keuangan lainnya sehingga menyebabkan arus kas terhadap ROI menjadi tumpang tindih.
Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROI, hal ini jelas berpengaruh positif dan signifikan karena parameter
pertumbuhan perusahaan tercermin dari pertumbuhan aktivaaset perusahaan secara keseluruhan dimana didalamnya unsur yang paling dominan adalah tingkat
pertumbuhan laba perusahaan return dan tingkat pertumbuhan investasi dari perusahaan, tentunya hal inilah yang menyebabkan pertumbuhan perusahaan
sangat berpengaruh signifikan terhadap ROI. Harga komoditi karet berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROI,
karena pengaruh harga komoditi karet yang cukup tinggi walaupun terdapat 2 PTPN yang tidak ada produksinya namun cukup berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROI, selain juga pengaruh nilai investasi untuk penanaman dan peremajaan tanaman karet yang membutuhkan biaya yang besar karena
lamanya masa tanaman belum menghasilkan karet yaitu selama 6 tahun dibandingkan komoditi sawit yang hanya 3 tahun.
Harga komoditi sawit berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROI, hal ini disebabkan beberapa PTPN dalam berinvestasi tidak seluruhnya
mengandalkan satu komoditi saja seperti sawit, namun sumber pendapatan berasal dari beberapa komoditi lainnya serta produk turunan hasil olahan bahan baku dari
masing-masing komoditi, namun seharusnya harga komoditi sawit berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROI karena luas areal Tanaman Menghasilkan
komoditi kelapa sawit relatif lebih luas dari luas areal komoditi lain yang ada di
Universitas Sumatera Utara
PTPN I–VII dan berdampak langsung terhadap penjualan untuk mendapatkan laba return.
Luas Areal TM Tanaman Karet berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROI, hal ini karena luas areal karet di bandingkan luas areal komoditi
sawit di PTPN lebih kecil sehingga kontribusi terhadap laba return juga lebih kecil demikian juga jika dilihat dari total nilai investasinya, namun seharusnya
luas areal merupakan komponen awal yang utama bagi perusahaan perkebunan dalam menciptakan laba.
Luas Areal TM Tanaman Sawit berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROI, hal ini mungkin karena luas areal sawit sangat bervariatif diantara
PTPN I-VII, demikian juga dengan nilai investasi setiap tahunnya juga berfluktuatif diantara beberapa komodit yang ada, namun seharusnya luas areal
merupakan komponen awal yang utama bagi perusahaan perkebunan dalam menciptakan laba return seharusnya hasilnya tidak seperti ini.
Produktivitas Produksi Karet berpengaruh negatif tetapi signifikan terhadap ROI, hal ini mungkin disebabkan oleh adanya 2 PTPN yang tidak
menghasilkan produksi karet sehingga tidak berpengaruh positif padahal ini sangat signifikan yang mungkin disebabkan oleh pentingnya produktivitas
produksi karet dalam meningkatkan laba return maupun besarnya nilai investasi produksi karet.
Produktivitas Produksi sawit berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROI, hal ini disebabkan oleh karena sangat fluktuatifnya produktivitas
produksi sawit diantara PTPN I – VII, namun secara parsial seharusnya produktivitas produksi suatu komoditi sangat berpengaruh langsung terhadap ROI
Universitas Sumatera Utara
karena produktivitas produksi merupakan parameter utama bagi perusahaan perkebunan dalam peningkatan laba return perusahaan.
Penjelasan keseluruhan hasil tersebut terhadap ROI seharusnya tidak berbeda jauh dengan penjelasan masing-masing faktor tersebut terhadap NPM
karena ROI merupakan salah satu rasio profitabilitas yang juga menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
Namun adanya beberapa perbedaan pengaruh faktor ekonomi makro dan fundamental perusahaan terhadap ROI dibandingkan terhadap NPM, dapat
disebabkan karena adanya pengaruh dampak nilai investasi dari setiap perusahaan BUMN Perkebunan PTPN I-VII.
Nilai koefisien determinasi Adjusted R Square sebesar 0,409 yang artinya bahwa kemampuan faktor ekonomi makro nilai kurs rupiah terhadap dolar AS,
suku bunga SBI dan inflasi dan faktor fundamental perusahaan struktur modal, arus kas, tingkat pertumbuhan perusahaan, harga komoditi karet, harga komoditi
sawit, luas areal karet, luas areal sawit, produktivitas produksi karet dan produktivitas produksi sawit dapat menjelaskan variasi dari ROI sebesar 40,9
dan sisanya sebesar 59,1 dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar dari variabel yang diteliti.
Hasil penelitian ini sebagian didukung penelitian terdahulu dan sebagian lagi tidak sejalan dengan penelitian terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh
Lawrence 2013 hasil penelitian diperoleh bahwa secara parsial harga minyak dan jumlah uang beredar berpengaruh signifikan terhadap IHSG dan secara
bersama sama harga minyak, inflasi, jumlah uang beredar, suku bunga Sertifikat
Universitas Sumatera Utara
Bank Indonesia SBI dan harga emas Antam berpengaruh signifikan terhadap IHSG.
Anwar 2010 Hasil penelitian menunjukkan tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan Indeks Harga
Saham Gabungan IHSG secara bersama – sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana. Tingkat inflasi secara parsial tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana, tingkat suku bunga SBI secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja reksadana, tetapi perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana, dan Indeks
Harga Saham Gabungan IHSG secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana.
Ningsih 2013 Hasil penelitian menunjukkan struktur modal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan yang ditunjukkan dengan
taraf signifikansi sebesar 0,002 0,05. Dewi 2006 Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal memiliki pengaruh signifikan terhadap
optimalisasi laba dengan nilai regresi -0,092 dengan tingkat signifikansi 0,027 sig 5. Sedangkan uji independent test menunjukkan bahwa Ho ditolak, berarti
tidak ada perbedaan terkait dengan optimalisasi laba baik pada perusahaan dengan struktur modal tinggi dan rendah.
Velnampy 2012 Hasil penelitian menunjukkan bahwa Debt to Equity memiliki hubungan positif dengan Net Profit, Return on Capital Employed dan
Return on Equity sedangkan dengan Net Interest Margin memiliki hubungan negatif. Debt to Total Funds memiliki hubungan positif dengan Return on
Universitas Sumatera Utara
Capital Employed dan Return on Equity sedangkan dengan Net Profit dan Net Interest Margin memiliki hubungan negatif. Ferati 2011 Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Return on Equity memiliki korelasi positif dengan utang jangka pendek dan ekuitas, dan memiliki korelasi negatif dengan utang jangka
panjang. Shubita 2012. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan negatif antara short-term debt dan total debt dengan profitabilitas.
Kusumajaya 2011 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1 struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, 2 pertumbuhan
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, 3 struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, 4
pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan 5 profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan. Indrajaya 2011 Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur aktiva
berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal leverage, ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal, dan
profitabilitas memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan faktor pertumbuhan dan risiko bisnis tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap struktur modal leverage. Kurniawati 2012 Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1 arus kas bersih
berpengaruh signifikan terhadap likuiditas 2 arus kas bersih secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas 3 likuiditas terhadap profitabilitas
tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas 4 arus kas bersih dan likuiditas secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Universitas Sumatera Utara
Iqbal 2007 Ada pengaruh yang signifikan antara harga jual terhadap laba optimal. Windasari 2013 Hasil penelitian menunjukan bahwa luas lahan, jumlah
tenaga kerja jam kerja dan harga komoditi secara serempak dan parsial berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani. Tumoka 2013 Hasil
penelitian menunjukan jumlah produksi dan harga tomat memiliki pengaruh yang signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap tingkat
pendapatan petani tomat di Kecamatan Kawangkoan Barat Kabupaten Minahasa. 4.2.3
Pengaruh faktor ekonomi makro dan fundamental perusahaan terhadap kinerja ROE
Hasil uji simultanuji F menunjukkan bahwa faktor ekonomi makro nilai kurs rupiah terhadap dolar AS, suku bunga SBI dan inflasi dan faktor
fundamental perusahaan struktur modal, arus kas, tingkat pertumbuhan perusahaan, harga komoditi karet, harga komoditi sawit, luas areal karet, luas
areal sawit, produktivitas produksi karet dan produktivitas produksi sawit secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE.
Hasil uji parsial menunjukkan nilai tukar rupiah berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap ROE, berpengaruh positif hal ini disebabkan karena pada
Return on Equity ROE nilai tukar rupiah kurs berpengaruh dari sisi laba return dimana penjualan komoditi yang berpatokan kepada bursa komoditi
diluar negeri dan biaya operasional di perusahaan perkebunan sangat dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah kurs terhadap dolar, namun tidak signifikan mungkin
disebabkan tumpang tindihnya pengaruh kurs terhadap laba return yang nantinya laba return tersebut menjadi bagian dari ekuitas perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Suku bunga SBI berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE, hal ini disebabkan karena dampak dari biaya bunga yang rendah terhadap laba return
dan tingkat suku bunga yang relatif menurun setiap tahunnya menentukan pemilik modal lebih memilih meningkatkan laba ditahan sehingga ekuitas perusahaan
terus meningkat. Inflasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap ROE, hal ini
disebabkan oleh tingkat kenaikan harga-harga secara keseluruhan baik untuk harga barang bahan baku dan komponen biaya lainnya maupun harga komoditi
dari sisi laba return sangat terpengaruh positif dari inflasi yang terjadi dan berdampak juga terhadap perubahan modal sendiri ekuitas, namun semua hal
tersebut ternyata tingkat signifikansinya rendah dipengaruhi oleh inflasi. Struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE, hal ini
disebabkan hampir semua PTPN setiap akhir tahun komposisi hutangnya lebih besar dibandingkan komposisi modal sendiri equitas dan adanya peningkatan
ekuitas yang cukup signifikan, hal ini mencerminkan bahwa penggunaan hutang sangat dominan baik dari penggunaan biaya operasional operational expenditure
yang mempengaruhi laba return yang akhirnya kembali menjadi laba ditahan pada posisi ekuitas dan juga sumber pendanaan perusahaan tercermin dalam
struktur modal perusahaan baik dari sisi hutang maupun ekuitas sehingga menyebabkan struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE.
Arus kas tahun berjalan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap ROE, hal ini tercermin dari besarnya positif nilai arus kas akhir tahun
dari sebagian besar PTPN I-VII yang berdampak positif terhadap ROE, namun nilai tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE karena menjadi kecil
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan biaya operasional perusahan yang dikeluarkan setiap tahunnya dan jika dibandingkan dengan ekuitas perusahaan.
Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE, hal ini jelas berpengaruh positif dan signifikan karena parameter
pertumbuhan perusahaan tercermin dari pertumbuhan aktivaaset perusahaan secara keseluruhan dimana didalamnya unsur yang paling dominan adalah tingkat
pertumbuhan laba perusahaan return dan tingkat pertumbuhan ekuitas dari perusahaan, tentunya hal inilah yang menyebabkan pertumbuhan perusahaan
sangat berpengaruh signifikan terhadap ROE .
Harga komoditi karet berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROE, karena pengaruh harga karet yang relatif cukup tinggi sehingga berpengaruh
positif terhadap ROE, namun sangat fluktuatif dan variatifnya hasil produksi antar PTPN serta terdapat 2 PTPN yang tidak ada produksi karet menyebabkan tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROE. Harga komoditi sawit berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
ROE, karena pengaruh harga sawit yang sangat berfluktuatif di bursa komoditi internasional menyebabkan tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap ROE. Secara parsial Luas Areal TM Karet berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap ROE, berpengaruh positif karena areal merupakan komponen awal yang utama bagi perusahaan perkebunan dalam memperoleh laba return.
Namun karena luas areal karet lebih kecil di bandingkan luas areal komoditi sawit bahkan terdapat 2 PTPN yang tidak mempunyai areal tanaman karet, ini menjadi
Universitas Sumatera Utara
penyebab utama tidak signifikannya pengaruh luas areal tanaman karet terhadap ROE.
Luas Areal Tanaman Menghasilkan Sawit berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE, hal ini karena areal merupakan komponen awal yang
utama bagi perusahaan perkebunan dalam menciptakan keuntungan return yang nantinya juga berdampak terhadap peningkatan modal sendiri equitas.
Produktivitas Produksi Karet berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE, hal ini disebabkan oleh karena produktivitas produksi merupakan parameter
utama bagi perusahaan perkebunan sebagai sumber pendapatan untuk peningkatan laba return perusahaan yang nantinya juga berpengaruh bagi peningkatan
ekuitas. Produktivitas Produksi sawit berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap ROE, hal ini disebabkan oleh karena sangat fluktuatifnya produktivitas produksi sawit diantara PTPN I – VII, namun secara parsial seharusnya
produktivitas produksi suatu komoditi sangat berpengaruh langsung terhadap ROE karena produktivitas produksi merupakan parameter utama bagi perusahaan
perkebunan dalam peningkatan laba return perusahaan. Penjelasan keseluruhan hasil tersebut terhadap ROE seharusnya tidak
berbeda jauh dengan penjelasan masing-masing faktor tersebut terhadap ROI dan NPM karena ROE merupakan salah satu rasio profitabilitas yang juga
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Namun adanya beberapa perbedaan pengaruh faktor ekonomi makro dan
fundamental perusahaan terhadap ROE dibandingkan terhadap NPM dan ROI,
Universitas Sumatera Utara
dapat disebabkan karena adanya pengaruh dampak nilai modal sendiri equity dari setiap perusahaan BUMN Perkebunan PTPN I-VII.
Nilai koefisien determinasi Adjusted R Square sebesar 0,592 yang artinya bahwa kemampuan makro ekonomi nilai kurs rupiah terhadap dolar AS, suku
bunga SBI dan inflasi dan faktor fundamental struktur modal, arus kas, tingkat pertumbuhan perusahaan, harga komoditi karet, harga komoditi sawit, luas areal
karet, luas areal sawit, produktivitas produksi karet dan produktivitas produksi sawit dapat menjelaskan variasi dari ROE sebesar 59,2 dan sisanya sebesar
40,8 dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar dari variabel yang diteliti. Hasil penelitian ini sebagian didukung penelitian terdahulu dan sebagian
lagi tidak sejalan dengan penelitian terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Lawrence 2013 hasil penelitian diperoleh bahwa secara parsial harga minyak dan
jumlah uang beredar berpengaruh signifikan terhadap IHSG dan secara bersama sama harga minyak, inflasi, jumlah uang beredar, suku bunga Sertifikat Bank
Indonesia SBI dan harga emas Antam berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Anwar 2010 Hasil penelitian menunjukkan tingkat inflasi, tingkat suku
bunga SBI, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG secara bersama – sama mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja reksadana. Tingkat inflasi secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana, tingkat suku
bunga SBI secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana, tetapi perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS secara
parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana, dan Indeks
Universitas Sumatera Utara
Harga Saham Gabungan IHSG secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana.
Ningsih 2013 Hasil penelitian menunjukkan struktur modal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan yang ditunjukkan dengan
taraf signifikansi sebesar 0,002 0,05. Dewi 2006 Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal memiliki pengaruh signifikan terhadap
optimalisasi laba dengan nilai regresi -0,092 dengan tingkat signifikansi 0,027 sig 5. Sedangkan uji independent test menunjukkan bahwa Ho ditolak, berarti
tidak ada perbedaan terkait dengan optimalisasi laba baik pada perusahaan dengan struktur modal tinggi dan rendah.
Velnampy 2012 Hasil penelitian menunjukkan bahwa Debt to Equity memiliki hubungan positif dengan Net Profit, Return on Capital Employed dan
Return on Equity sedangkan dengan Net Interest Margin memiliki hubungan negatif. Debt to Total Funds memiliki hubungan positif dengan Return on Capital
Employed dan Return on Equity sedangkan dengan Net Profit dan Net Interest Margin memiliki hubungan negatif. Ferati 2011 Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Return on Equity memiliki korelasi positif dengan utang jangka pendek dan ekuitas, dan memiliki korelasi negatif dengan utang jangka panjang. Shubita
2012. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan negatif antara short-term debt dan total debt dengan profitabilitas.
Kusumajaya 2011 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1 struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, 2 pertumbuhan
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, 3 struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, 4
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan 5 profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan. Indrajaya 2011 Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur aktiva
berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal leverage, ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal, dan
profitabilitas memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan faktor pertumbuhan dan risiko bisnis tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap struktur modal leverage. Kurniawati 2012 Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1 arus kas bersih
berpengaruh signifikan terhadap likuiditas 2 arus kas bersih secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas 3 likuiditas terhadap profitabilitas
tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas 4 arus kas bersih dan likuiditas secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Iqbal 2007 Ada pengaruh yang signifikan antara harga jual terhadap laba optimal. Windasari 2013 Hasil penelitian menunjukan bahwa luas lahan, jumlah
tenaga kerja jam kerja dan harga komoditi secara serempak dan parsial berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani. Tumoka 2013 Hasil
penelitian menunjukan jumlah produksi dan harga tomat memiliki pengaruh yang signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap tingkat
pendapatan petani tomat di Kecamatan Kawangkoan Barat Kabupaten Minahasa.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan