Pemahaman Unsur Intrinsik Cerpen
                                                                                21
kecerdasan  dan  kemampuan  yang  dimiliki  seseorang.  Pemahaman  juga  dapat diartikan  sebagai  penguasaan  terhadap  sesuatu  secara  mental  makna  dan
filosofinya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya. Kemampuan  memahami  menjadi  bagian  penting  dalam  proses
pembelajaran  di  sekolah.  Belajar  dengan  mengharapkan  hasil  yang  baik  tidak cukup  hanya  sebatas  mengetahuinya  saja,  tetapi  seorang  siswa  harus  dapat
memahami  tentang  konsep  yang  dipelajari.  Oleh  karena  itu,  kemampuan memahami  umumnya  mendapat  penekanan  dalam  kegiatan  pembelajaran.
Menurut Sudjana 2010: 24, pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu  1  tingkat  terendah  adalah  pemahaman  terjemahan,  mulai  dari
menerjemahkan  dalam  arti  yang  sebenarnya,  mengartikan  prinsip-prinsip,  2 tingkat  kedua  adalah  pemahaman  penafsiran,  yaitu  menghubungkan  bagian-
bagian terendah dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan dengan kejadian,  membedakan  yang  pokok  dengan  yang  bukan  pokok,  dan  3  tingkat
ketiga  merupakan  tingkat  tertinggi  yaitu  pemahaman  ektrapolasi.  Memiliki pemahaman  tingkat  ektrapolasi  berarti  seseorang  mampu  melihat  dibalik  yang
tertulis,  dapat  membuat  estimasi,  prediksi  berdasarkan  pada  pengertian  dan kondisi  yang  diterangkan  dalam  ide-ide  atau  simbol,  serta  kemempuan  membuat
kesimpulan yang dihubungkan dengan implikasi dan konsekuensinya. Terkait  dengan  pandangan  di  atas,  dalam  proses  pembelajaran  bahasa
Indonesia,  khususnya  menulis  cerpen,  harus  terlebih  dahulu  menentukan  prinsip belajar  sehingga  ketika  mempelajari  menulis  cerpen  dapat  berlangsung  dengan
lancar.  Dalam  mempelajari  menulis  cerpen,  siswa  perlu  terlebih  dahulu
22
memahami konsep dari cerpen tersebut, seperti unsur intrinsiknya yang terdiri dari tema,  tokoh,  plot,  latar,  sudut  pandang,  serta  gaya  dan  nada.  Tanpa  memahami
unsur  intrinsik  cerpen,  siswa  tidak  akan  berhasil  dalam  melakukan  kegiatan menulis  cerpen.  Hal  ini  berarti  dalam  menulis  cerpen  harus  bertahap  dan
berurutan serta mendasarkan pada pengalaman pembelajaran yang lalu.
                