16
2. Pemahaman Unsur Intrinsik Cerpen
a. Cerpen
1 Hakikat Cerpen
Cepen merupakan salah satu jenis fiksi. Cerpen mempunyai elemen cerita, plot,  latar,  tokoh  yang  lebih  sempit  dari  pada  novel.  Sumardjo  2007:  202
menyatakan  bahwa  cerita  pendek  merupakan  fiksi  yang  selesai  dibaca  dalam sekali duduk. Oleh karena itu, cerita  yang disajikan dalam cerpen terbatas  hanya
memiliki satu kisah atau satu peristiwa. Menurut Edgar Allan Poe melalui Nurgiyantoro, 2007: 10, cerpen adalah
sebuah  cerita  yang  selesai  dibaca  dalam  sekali  duduk,  kira-kira  berkisar  antara setengah  sampai  dua  jam-suatu  hal  yang  kiranya  tak  mungkin  dilakukan  untuk
sebuah  novel.  Cerpen  mempunyai  panjang  yang  bervariasi.  Ada  cerpen  yang pendek
short short story
dan jumlah katanya bekisar 500 kata, ada cerpen yang panjangnya cukupan
midle short story
, dan ada cerpen yang panjang
long short story
, yang terdiri dari ribuan kata. Sementara itu, Sayuti 2000:10 menyatakan cerpen menunjukkan kualitas
yang bersifat
compression
“pemadatan”,
concentration
“pemusatan”, dan
intensity
“pendalaman”,  yang  semuanya  berkaitan  dengan  panjang  cerita  dan  kualitas struktural yang diisyaratkan oleh panjang cerita itu.
Berdasarkan  pendapat  para  ahli  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  cerpen adalah cerita pendek yang memiliki komposisi lebih sedikit dibanding novel dari
segi  kepadatan  cerita,  memusatkan  pada  satu  tokoh,  satu  situasi  dan  habis  sekali dibaca. Konfik yang disajikan dalam cerpen biasanya hanya mengembangkan satu
17
peristiwa  sehingga  cerpen  menjadi  menarik  karena  keterbatasan  objek  atau peristiwa yang diceritakan.
2 Unsur Intrinsik Cerpen
Sebuah karya sastra tidak terlepas dari unsur-unsur pembangunnya. Salah satu  jenis  karya  sastra  adalah  cerpen.  Cerpen  merupakan  karya  sastra  fiksi
berbentuk prosa yang singkat dan padat. Cerpen  juga dibangun oleh unsur-unsur pembangun karya sastra, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik
cerpen  terdiri  atas  fakta  cerita,  sarana  cerita,  dan  tema.  Fakta  cerita  merupakan gambaran peristiwa yang ada atau terjadi di dalam cerita meliputi plot, latar, dan
penokohan.  Sarana  cerita  merupakan  sarana  yang  dipilih  pengarang  untuk menggambarkan  detail-detail  cerita  sehingga  makna  dari  cerita  dapat  diterima
oleh  pembaca.  Sarana  cerita  meliputi  judul,  sudut  pandang,  dan  gaya  bahasa. Unsur-unsur intrinsik cerpen antara lain.
a Tema
Tema  merupakan  gagasan  dasar  umum  yang  menopang  sebuah  karya sastra.  Menurut  Nurgiyantoro  2010:  68,  tema  disaring  dari  motif-motif  yang
terdapat  dalam  karya  yang  bersangkutan  yang  menentukan  hadirnya  peristiwa- peristiwa,  konflik,  dan  situasi  tertentu.  Tema  dalam  banyak  hal  bersifat
”mengikat” kehadiran atau ketidakhadiran peristiwa, konflik serta situasi tertentu termasuk berbagai  unsur intrinsik  yang lain. Tema menjadi  dasar pengembangan
seluruh cerita, maka tema pun bersifat menjiwai seluruh bagian cerita.