Fasilitas Sanitasi Makanan Faktor Gizi Faktor Sosial Ekonomi Faktor Pendidikan

pangan tersebut tidak layak dikonsumsi. Kejadian ini biasanya terjadi pada pembusukan bahan pangan Hiswani, 2003. Bahan pangan dapat bertindak sebagai perantara atau substrat untuk pertumbuhan mikroorganisme patogenik dan organisme lain penyebab penyakit. Penyakit menular yang cukup berbahaya seperti tifus, kolera, disentri, atau TBC,mudah tersebar melalui bahan makanan Hiswani, 2003. Gangguan-gangguan kesehatan, khususnya gangguan perut akibat makanan disebabkan, antara lain oleh kebanyakan makan, alergi, kekurangan zat gizi, keracunan langsung oleh bahan-bahan kimia, tanaman atau hewan beracun; toksintoksin yang dihasilkan bakteri; mengkonsumsi pangan yang mengandung parasit-parasit hewan dan mikroorganisme.Gangguan-gangguan ini sering dikelompokkan menjadi satu karena memiliki gejala yang hampir sama atau sering tertukar dalam penentuan penyebabnya Hiswani, 2003.

5. Fasilitas Sanitasi Makanan

Fasilitas sanitasi penting peranannya, dalam hubungannya sebagai salah satu faktor penyebab diare. Fasilitas sanitasi makanan yang dimaksud seperti tempat untuk mencuci tangan yang kurang, minimnya tempat untuk mencuci peralatan rumah tangga, serta pola perilaku sehari-hari masyarakat.

6. Faktor Gizi

Sutoto 1992 menjelaskan bahwa interaksi diare dan gizi kurang merupakan “lingkaran setan”. Diare menyebabkan kekurangan gizi dan akan memperberat diare. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu, pengobatan dengan makanan yang tepat dan cukup merupakan komponen utama pengelolaan klinis diare dan juga pengelolaan di rumah. Berat dan lamanya diare sangat dipengaruhi oleh status gizi panderita dan diare yang diderita oleh anak dengan kekurangan gizi lebih berat jika dibandingkan dengan anak yang status gizinya baik karena anak dengan status gizi kurang keluaran cairan dan tinja lebih banyak sehingga anak akan menderita dehidrasi berat. Menurut Suharyono 1986, bayi dan balita yang kekurangan gizi, sebagian besarnya meninggal karena diare. Hal ini dapat disebabkan karena dehidrasi dan malnutrisi.

7. Faktor Sosial Ekonomi

Faktor sosial ekonomi juga mempunyai pengaruh langsung terhadap faktor- faktor penyebab diare. Kebanyakan anak yang mudah menderita diare berasal dari keluarga yang besar dengan daya beli yang rendah, kondisi rumah yang buruk, tidak mempunyai sediaan air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan, pendidikan orang tuanya yang rendah dan sikap serta kebiasaan yang tidak menguntungkan. Karena itu edukasi dan perbaikan ekonomi sangat berperan dalam pencegahan dan penanggulangan diare Suharyono, 1991.

8. Faktor Pendidikan

Tingginya angka kesakitan dan kematian morbiditas dan mortalitas karena diare di Indonesia disebabkan oleh faktor kesehatan lingkungan yang belum memadai, keadaan gizi, kependudukan, pendidikan, keadaan sosial ekonomi dan perilaku masyarakat yang secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi keadaan penyakit diare Simatupang, 2004. Universitas Sumatera Utara Menurut penelitian yang dilakukan oleh Erial, B. et all, 1994, ditemukan bahwa kelompok ibu dengan status pendidikan SLTP ke atas mempunyai kemungkinan 1,6 kali memberikan cairan rehidrasi oral dengan baik pada balita dibanding dengan kelompok ibu dengan status pendidikan SD ke bawah Simatupang, 2004.

9. Faktor Pekerjaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Persepsi Program Pencegahan Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2016

1 9 119

Pengaruh Karakteristik, Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Kecacingan pada anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bromo Kota Medan Tahun 2015

0 0 48

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Persepsi Program Pencegahan Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2016

0 0 17

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Persepsi Program Pencegahan Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Persepsi Program Pencegahan Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2016

0 0 8

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Persepsi Program Pencegahan Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2016

0 0 3

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KARAKTERISTIK,SANITASI DASAR,DANUPAYA PENCEGAHAN TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS HELVETIA KOTA MEDAN TAHUN 2014

0 0 61

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Diare 2.1.1.Pengertian Diare - Pengaruh Karakteristik, Sanitasi Dasar dan Upaya Pencegahan terhadap Kejadian Diare pada Balita (1-<5 Tahun) di Kelurahan Sei Sekambing C-II Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan Tahun 2014

0 0 48

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang - Pengaruh Karakteristik, Sanitasi Dasar dan Upaya Pencegahan terhadap Kejadian Diare pada Balita (1-<5 Tahun) di Kelurahan Sei Sekambing C-II Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan Tahun 2014

0 0 9

PENGARUH KARAKTERISTIK, SANITASI DASAR DAN UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA (1 - < 5 TAHUN) DI KELURAHAN SEI SEKAMBING C II WILAYAH KERJA PUSKESMAS HELVETIA KOTA MEDAN TAHUN 2014

0 1 20