diminum untuk mematikan sebagian besar kuman penyakit. 3. Mencuci tangan dengan sabun pada waktu sebelum makan, sesudah makan dan sesudah buang air
besar BAB 4. Memberikan ASI pada anak sampai berusia dua tahun5. Menggunakan jamban yang sehat. 6. Membuang tinja bayi dan anak dengan benar
Widoyono, 2008
1.2. Permasalahan
Berdasarkan data profil kesehatan Dinas Kesehatan Kota Medan tahun 2012 menunjukan angka kejadian diare di wilayah Puskesmas Helvetia dari jumlah
penduduk sekitar 169.498 berjumlah 69.664 didapat Insiden Rate 411 per 1.000 penduduk. Hal ini menunjukan bahwa angka diare masih cukup tinggi dimana
indikator insiden rate tahun 2012 yang diharapkan adalah315 per 1.000 penduduk.Kunjungan untuk semua umur yang berjumlah 2.573 pasien. Begitu juga di
Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kelurahan Sei Sekambing C II Medan terjadi peningkatan kasus diare pada balita 1 - 5 Tahun pada Bulan Oktober sampai
dengan November 2013. Bulan Oktober ada 44 balita, Bulan November menjadi 64 balita dan kembali menurun Desember ada 6 balita. Hal ini menunjukan cukup
tingginya kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan Kelurahan Sei Sekambing C II Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merasa tertarik untuk mengetahui faktor risiko apa saja yang berpengaruh terhadap kejadian diare pada
balita 1 - 5 Tahun , apakah ada perbedaan faktor resiko pada masyarakat yang
Universitas Sumatera Utara
mengalami kejadian diare dengan masyarakat yang tidak mengalami kejadian diare serta faktor resiko yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian diare di
Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kelurahan Sei Sekambing C IIKecamatan Medan Helvetia Kota Medan Tahun 2014.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui faktor-faktor risiko yangberpengaruh terhadap kejadian diare pada balita 1 - 5 Tahun , untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan faktor resiko pada masyarakat yang mengalami kejadian diare dengan masyarakat yang tidak mengalami kejadian diare ditinjau dari
karakteristik masyarakat, ketersediaan sarana dan prasarana sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan lingkungan serta upaya pencegahanpreventif yang
dominan dilakukan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Helvetia Kelurahan Sei Sekambing C II Medan.
1.4.Hipotesis
1.4.1. Ada pengaruhkarakteristikibu rumah tangga umur, tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap, pekerjaan, pendapatan,serta suku bangsa terhadap
kejadian diare pada balita di wilayah Puskesmas Helvetia Kelurahan Sei Sekambing C II Kecamatan Medan Helvetia.
1.4.2. Ada pengaruh faktor risiko ketersediaan sarana dan prasarana sanitasi sumber airbersihminum, jamban, pengelolaan sampah, saluran pembuangan
air limbah yang memenuhi syarat kesehatan terhadap kejadian diare pada
Universitas Sumatera Utara
balita di wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kelurahan Sei Sekambing C II Kecamatan Medan Helvetia.
1.4.3. Ada pengaruh upaya pencegahanoleh masyarakat terhadap kejadian diarepada balita di wilayah kerja Puskesmas Helvetia Kelurahan Sei
Sekambing C II Kecamatan Medan Helvetia.
1.5.Manfaat Penelitian
1.5.1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Medan dan Puskesmas Helvetia sebagai bahan masukan dalam melakukan penyuluhan dan sosialisasi upaya pencegahan
kejadian diare serta menurunkan angka kejadian diare yang termasuk salah satu penyakit berbasis lingkungan.
1.5.2. Bagi petugas kesehatan lingkungan di puskesmas agar dapat bekerjasama lintas program sehingga dapat melaksanakan program klinik sanitasi di dalam
gedung puskesmas dan di lapangan untuk penyelesaian masalah lingkungan dan perilaku dalam mengatasi penyakit berbasis lingkungan di wilayah
Puskesmas Helvetia Kota Medan. 1.5.3. Bagi masyarakat, merupakan informasi kepada masyarakat mengenai
pentingnya upaya pencegahan diare terhadap lingkungan sekitar mereka sehingga menimbulkan kesadaran untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
dalam mengatasi kejadian diare di Rumah Tangga. 1.5.4. Bagi mahasiswa untuk mengetahui perbedaan faktor-faktor resiko yang
berpengaruh terhadap masyarakat yang mengalami kejadian diare dan
Universitas Sumatera Utara
masyarakat yang tidak mengalami diare dan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang Manajemen
Kesehatan Lingkungan Industri yang berkaitan dengan kejadian diare di wilayah Puskesmas Helvetia Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA