Penyediaan Air Pengaruh Karakteristik, Sanitasi Dasar dan Upaya Pencegahan terhadap Kejadian Diare pada Balita (1-<5 Tahun) di Kelurahan Sei Sekambing C-II Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan Tahun 2014

Namun, kondisi sampah p= 0,135 dansumber air bersih p= 0,627 tidak berhubungan dengan diare. Faktor risiko yang paling dominan untuk kejadian diare pada balita pada penelitian diatas adalah penanganan makanan yang baik serta ketersediaan jamban sehat. Faktor risiko dari sarana dan prasaranasanitasi dasar yang dimaksud dapat mempengaruhi terjadinya penyakit diare antara lain Sarudji, 2006 :

1. Penyediaan Air

a. Sumber Air Bersih Penyediaan air untuk rumah tangga bisa tergolong penyediaan air bersih dan bisa juga penyediaan air minum. Rumah tangga yang mencukupi kebutuhan airnya dari sumur atau sumber-sumber lainnya termasuk penyediaan air bersih. Tetapi untuk perumahanpemukiman yang kebutuhan airnya dicukupi dari Perusahaan Air Minum yang diusahakan oleh baik pemerintah maupun badan hukum yang lain, maka termasuk penyediaan air minum, karena kualitas air yang didistribusikan telah memenuhi syarat sebagai air minum. Persyaratan untuk penyediaan air bersih yang mengusahakan dari sumur sendiri perlu memperhatikan kualitas air sumurnya dengan selalu memperhatikan kontruksi sumur, sumber pencemar dan cara pengolahan sebelum dikonsumsi. Sedangkan untuk yang bersumber dari PDAM, perlu diperhatikan back siphonage dan cross conection. Universitas Sumatera Utara Air bersih harus memenuhi beberapa persyaratan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif : 1. Persyaratan kuantitatif: Di Indonesia konsumsi air untuk daerah perkotaan sekitar 120 literoranghari dan untuk daerah pedesaan sekitar 60 literoranghari. 2. Persyaratan kualitatif. Dalam dunia kesehatan khususnya kesehatan lingkungan, air dikaitkan sebagai faktor pemindahpenularan penyakit atau sebagai vehicle. Dalam hal ini E.G. Wagner menggambarkan bahwa air berperan dalam menularkan penyakit- penyakit saluran pencernaan. Air membawa penyebab penyakit dari kotoran faeces penderita, kemudian sampai ke tubuh orang lain melalui makanan dan minuman. Air juga berperan untuk membawa penyebab penyakit non mikrobial seperti bahan-bahan toksik yang terkandung di dalamnya. Penyakit-penyakit yang biasanya ditularkan melalui air adalah Thypus abdominalis, Cholera, Dysentri basiler, Diare akut, Poliomyelitis, Dysentri amoeba, penyakit- penyakit cacing seperti Ascariasis, Trichiuris, parasit yangmenggunakan air untuk daur hidupnya seperti Schistosoma mansoni. b. Sumber Air Minum Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat – syarat kesehatan dan dapat diminum. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari– hari dan akanmenjadi air minum setelah dimasak lebih dahulu. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416MENKESPERIX1990. Peraturan yang mengatur tentang Universitas Sumatera Utara persyaratan kualitas air minum yang terbaru telah ditetapkan dalam PERMENKES RI Nomor 492MENKESPERIV2010. c. Jarak Sumur dengan Jamban Sampai kedalaman 10 feet dari permukaan tanah, dinding sumur di buat kedap air, yang berperan sebagai penahan agar air permukaan yang mungkin meresap ke dalam sumur telah melewati lapisan tanah sedalam 10 feet, sehingga mikroba yang mungkin ada didalamnya telah tersaring dengan baik.

2. Jamban Keluarga

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Persepsi Program Pencegahan Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2016

1 9 119

Pengaruh Karakteristik, Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Kecacingan pada anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bromo Kota Medan Tahun 2015

0 0 48

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Persepsi Program Pencegahan Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2016

0 0 17

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Persepsi Program Pencegahan Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Persepsi Program Pencegahan Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2016

0 0 8

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Persepsi Program Pencegahan Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2016

0 0 3

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KARAKTERISTIK,SANITASI DASAR,DANUPAYA PENCEGAHAN TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS HELVETIA KOTA MEDAN TAHUN 2014

0 0 61

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Diare 2.1.1.Pengertian Diare - Pengaruh Karakteristik, Sanitasi Dasar dan Upaya Pencegahan terhadap Kejadian Diare pada Balita (1-<5 Tahun) di Kelurahan Sei Sekambing C-II Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan Tahun 2014

0 0 48

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang - Pengaruh Karakteristik, Sanitasi Dasar dan Upaya Pencegahan terhadap Kejadian Diare pada Balita (1-<5 Tahun) di Kelurahan Sei Sekambing C-II Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan Tahun 2014

0 0 9

PENGARUH KARAKTERISTIK, SANITASI DASAR DAN UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA (1 - < 5 TAHUN) DI KELURAHAN SEI SEKAMBING C II WILAYAH KERJA PUSKESMAS HELVETIA KOTA MEDAN TAHUN 2014

0 1 20