Upaya Menciptakan Sanitasi Lingkungan yang Baik Faktor-faktor Resiko yang Memengaruhi Diare pada Balita

2.4.2. Upaya Menciptakan Sanitasi Lingkungan yang Baik

Pengaruh buruk dari lingkungan sebenarnya dapat dicegah dengan mengembangkan kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat serta menciptakan sanitasi lingkungan yang baik. Kebiasan hidup sehat dilakukan dalam berbagai cara seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, membuang sampah pada tempatnya, membersihkan rumah dan halaman secara rutin, membersihkan kamar mandi dan bak mandi secara rutin. Gambaran tentang aktivitas-aktivitas untuk menciptakan sanitasi lingkungan yang baik adalah Mengembangkan kebiasaan atau perilaku hidup sehat, membersihkan ruangan dan halaman rumah secara rutin, membersihkan kamar mandi dan toilet, menguras, menutup dan menimbun 3M, tidak membiarkan adanya air yang tergenang, membersihkan saluran pembuangan air, dan menggunakan air yang bersih Dinkes Kab. Tanggerang, 2008.

2.4.3. Faktor-faktor Resiko yang Memengaruhi Diare pada Balita

Hasil penelitiandari L. Kamilla 2012 menunjukkan bahwa kejadian diare yang diderita oleh 50 balita 56,2 dimana sebagian besar responden memiliki praktik-praktik higienis pribadi yang buruk yaitu menunjukkan hubunganantara mencuci tangan dengan sabun sebelum makan p=0,002,RP= 1,853, mencuci tangan dengan sabun setelah BAB p=0,020, RP=1.690, dan praktik-praktik yang baik dalam pengelolaan makanan p=0,0001, RP=3,467 sedangkan kondisi lingkungan yang berkaitan dengan diare terdiri dari ketersediaan jamban sehat p=0,0001, RP=2,72, kondisi SPAL p=0,025, RP=4,84 , dan kualitas air p=0,014, RP=1,76. Universitas Sumatera Utara Namun, kondisi sampah p= 0,135 dansumber air bersih p= 0,627 tidak berhubungan dengan diare. Faktor risiko yang paling dominan untuk kejadian diare pada balita pada penelitian diatas adalah penanganan makanan yang baik serta ketersediaan jamban sehat. Faktor risiko dari sarana dan prasaranasanitasi dasar yang dimaksud dapat mempengaruhi terjadinya penyakit diare antara lain Sarudji, 2006 :

1. Penyediaan Air

a. Sumber Air Bersih Penyediaan air untuk rumah tangga bisa tergolong penyediaan air bersih dan bisa juga penyediaan air minum. Rumah tangga yang mencukupi kebutuhan airnya dari sumur atau sumber-sumber lainnya termasuk penyediaan air bersih. Tetapi untuk perumahanpemukiman yang kebutuhan airnya dicukupi dari Perusahaan Air Minum yang diusahakan oleh baik pemerintah maupun badan hukum yang lain, maka termasuk penyediaan air minum, karena kualitas air yang didistribusikan telah memenuhi syarat sebagai air minum. Persyaratan untuk penyediaan air bersih yang mengusahakan dari sumur sendiri perlu memperhatikan kualitas air sumurnya dengan selalu memperhatikan kontruksi sumur, sumber pencemar dan cara pengolahan sebelum dikonsumsi. Sedangkan untuk yang bersumber dari PDAM, perlu diperhatikan back siphonage dan cross conection. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Persepsi Program Pencegahan Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2016

1 9 119

Pengaruh Karakteristik, Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Kecacingan pada anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bromo Kota Medan Tahun 2015

0 0 48

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Persepsi Program Pencegahan Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2016

0 0 17

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Persepsi Program Pencegahan Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Persepsi Program Pencegahan Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2016

0 0 8

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Persepsi Program Pencegahan Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2016

0 0 3

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KARAKTERISTIK,SANITASI DASAR,DANUPAYA PENCEGAHAN TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS HELVETIA KOTA MEDAN TAHUN 2014

0 0 61

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Diare 2.1.1.Pengertian Diare - Pengaruh Karakteristik, Sanitasi Dasar dan Upaya Pencegahan terhadap Kejadian Diare pada Balita (1-<5 Tahun) di Kelurahan Sei Sekambing C-II Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan Tahun 2014

0 0 48

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang - Pengaruh Karakteristik, Sanitasi Dasar dan Upaya Pencegahan terhadap Kejadian Diare pada Balita (1-<5 Tahun) di Kelurahan Sei Sekambing C-II Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan Tahun 2014

0 0 9

PENGARUH KARAKTERISTIK, SANITASI DASAR DAN UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA (1 - < 5 TAHUN) DI KELURAHAN SEI SEKAMBING C II WILAYAH KERJA PUSKESMAS HELVETIA KOTA MEDAN TAHUN 2014

0 1 20