Bank Indonesia PERAN BANK UMUM DAN BANK SENTRAL
Ekonomi Kelas 10
189
f Bank Indonesia merupakan
satu-satunya lembaga yang berwenang untuk me-
ngeluarkan dan mengedar- kan uang r upiah serta
mencabut, menarik, dan me- musnahkan uang kartal dari
peredaran. Bank Indonesia mempunyai hak tung gal
hak otroi untuk mencetak uang dan mengedarkan uang
kartal.
3 Bank Indonesia mengatur dan mengawasi bank lain. Bank Indonesia sering juga disebut banknya para bank bankers of bank,
maksudnya Bank Indonesia merupakan sumber pinjaman ataupun tempat menyimpan uang dari bank-bank umum, sehingga bank Indonesia hanya
melayani nasabah bank, bukan perorangan. Dalam tugasnya mengatur dan mengawasi bank lain, BI mempunyai tugas:
a memberikan dan mencabut izin usaha bank, b memberikan izin pembukaan, penutupan, dan pemindahan kantor bank,
c memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank, d memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan-kegiatan
usaha tertentu, e melakukan pengawasan dan pemeriksaan langsung maupun tidak langsung,
secara berkala maupun mendadak terhadap perusahaan induk, perusahaan cabang, dan pihak terkait dari bank umum,
f mengatur dan mengembangkan sistem informasi antar bank,
g mengawasi kegiatan bank umum dan lembaga keuangan lainnya. 4 Tugas lain Bank Indonesia
Tugas lain Bank Indonesia yang tidak kalah pentingnya adalah mengatur dan menyelenggarakan sistem pembayaran. Antara lain dengan jalan
memperluas, memperlancar, dan mengatur lalu lintas pembayaran giral serta menyelenggarakan kliring antarbank. Mengatur dan melaksanakan sistem
pembayaran, yang mencakup sekumpulan kesepakatan, aturan, standar, dan prosedur yang digunakan dalam mengatur peredaran uang antarpihak dalam
melakukan kegiatan ekonomi dan keuangan dengan menggunakan instrumen pembayaran yang sah.
Sistem pembayaran berlangsung baik secara tunai maupun nontunai. Sistem pembayaran tunai menyangkut pencetakan dan peredaran uang agar
jumlah denominasi, kelayakan, maupun keamanan uang sebagai alat pembayaran yang sah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
melaksanakan berbagai aktivitas ekonomi. Sementara itu, sistem pembayaran
Sumber: www.bi.go.id
Gambar 7.9 Bank Indonesia mempunyai
wewenang mengeluarkan uang
Ekonomi Kelas 10
190
nontunai menyangkut peredaran uang yang pada umumnya dalam bentuk giral dan produk-produk perbankan lainnya, baik melalui proses kliring
antarbank maupun memakai kartu kredit.
Program pengembangan sistem pembayaran nasional yang telah dikembangkan, antara lain. Sistem Kliring Elektronik Jakarta SKEJ,
Penetapan Jadwal Kliring T + O, Bank Indonesia Layanan Informasi dan Transaksi antarbank secara Elektronis BI-LINE, Sistem Real Time Gross
Settlement RTGS, dan Sistem Transfer Dana dalam US dolar.
c. Arti Penting Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran mempunyai arti penting karena memberikan manfaat- manfaat antara lain sebagai berikut.
1 Manfaat bagi Perekonomian a Menghilangkan hambatan perdagangan dari sisi pembayaran untuk
transaksi perdagangan. b Meningkatkan monetisasi ekonomi dalam kaitannya dengan peningkatan
pelayanan jasa bank kepada nasabah dengan adanya suatu sistem pembayaran yang efisien, efektif, dan aman.
c Biaya transaksi yang lebih rendah. Apabila sistem pembayaran terintegrasi akan memungkinkan pemrosesan pembayaran dilakukan lebih efisien.
d Mempermudah akses terhadap perekonomian global. 2 Manfaat bagi Perbankan
a Meningkatkan efisiensi pengelolaan dana. b Meningkatkan pelayanan jasa yang lebih luas dan lebih baik sehingga
meningkatkan daya saing. c Menurunkan biaya investasi dalam mengembangkan financial network.
3 Manfaat bagi Masyarakat a Alternatif alat pembayaran nontunai lebih luas, efisien, praktis, dan aman.
b Mengurangi biaya transaksi. c Memperluas akses kerja perbankan.
d Meningkatkan kepastian pembayaran.
4 Manfaat bagi Bank Indonesia a Menunjang pengendalian moneter melalui :
1 Penurunan jumlah warkat dalam penyelesaian yang dapat menyebabkan kurang akuratnya perhitungan giro wajib minimum
GWM atau reverse bank-bank di Indonesia. 2 Penyediaan informasi secara seketika mengenai warkat-warkat yang
diproses dan pergerakan dana. b Menunjang stabilitas keuangan pasar perekonomian modern sangat
tergantung pada sistem pembayaran yang efektif, efisien, dan aman. Adanya gangguan dalam sistem pembayaran dapat mengurangi
kepercayaan masyarakat terhadap institusi keuanganbank yang pada gilirannya dapat menimbulkan risiko sistemik efek domino.
Ekonomi Kelas 10
191
c Menunjang pembinaan dan pengawasan bank melalui : -
Penurunan risiko sistemik yang mungkin terjadi karena risiko, likuiditas, kredit, dan cross currency transaction antarnegara yang berbeda
zona waktu.
- Penyediaan informasi secara real time dan akurat tentang likuiditas
suatu bank. Sedangkan jenis-jenis pembayaran antara lain adalah :
1 Pembayaran yang bernilai kecil small value transfer systemretail payment system
Adalah sistem pembayaran yang mendukung berbagai jenis transaksi sehari-hari yang dilakukan masyarakat, baik yang merupakan pembayaran
rutin seperti pembayaran gaji, tagihan telepon, listrik dan lain-lain maupun pembayaran nonrutin.
2 Pembayaran secara batch batch payment system Adalah sistem pembayaran di mana pihak yang mengeluarkan pembayaran
final adalah institusilembaga keuangan yang yang mewakili nasabah. 3 Pembayaran yang bernilai besar large payment system
Pembayaran ini umumnya dilakukan oleh perbankan dan perusahaan untuk mendukung transaksi-transaksi perekonomian bernilai besar,
seperti pasar modal, perdagangan surat-surat berharga, dan valuta asing.
d. Kliring
Dalam mengatur dan menjaga sistem moneter Bank Indonesia mengatur sistem kliring transaksi antarbank, tahukah kamu apa yang disebut kliring ? Kliring
merupakan cara penyelesaian hutang-piutang antarbank peserta kliring dalam bentuk surat berharga pada suatu tempat dan waktu tertentu. Melalui fasilitas
kliring akan memudahkan bank dalam menyelesaikan hutang-piutang antarbank. Dalam proses kliring Bank Indonesia bertindak sebagai bank penyelenggara kliring
atau sebagai tempat pertemuan peserta kliring. Adapun surat berharga atau warkat dalam proses kliring antara lain: cek, bilyet, giro, nota debet, nota kredit. Untuk
lebih memahami kliring, perhatikan Gambar 7.10 berikut ini:
Gambar 7.10 Mekanisme kliring pada Bank Indonesia
Ekonomi Kelas 10
192
TAHUKAH KAMU
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral didirikan delapan tahun setelah proklamasi, tepatnya
pada tanggal 1 Juli 1953. Pendirian Bank Indonesia ini didasarkan pada Undang-undang Pokok Bank
Indonesia atau UU No. 11 Tahun 1953. Bank Indonesia merupakan hasil nasionalisasi dari de
Javasche Bank, yaitu Bank Belanda yang pada masa kolonial diberi tugas oleh Pemerintah Belanda
sebagai bank sirkulasi di Hindia Belanda. Riwayat de Javasche Bank inilah yang menjadi cikal bakal
dari lahirnya Bank Indonesia. Kalau melihat dari usia, de Javasche Bank sendiri sudah lebih dari 172 tahun
Keterangan: 1 Dalam suatu transaksi, nasabah Bank A menerima warkat kliring dari nasabah
Bank B. 2 Nasabah Bank A menyerahkan warkat kliring tersebut kepada Bank A untuk
dikliringkan. 3 Setiap hari kerja pada jam dan tempat tertentu. Bank A menyerahkan warkat
tersebut kepada Bank B. Penyerahan ini dilakukan oleh petugas bank tersebut dalam lembaga kliring yaitu personil bank yang khusus ditunjuk untuk itu
dan kepadanya akan diberikan tanda pengenal khusus.
4 Bank B melalui kliring man-nya membawa pulang warkat tersebut dan memeriksa kebenaran warkat serta saldo nasabahnya. Bila segalanya benar
dan saldo nasabah mencukupi maka rekening nasabah bank B akan didebet dikurangi dan oleh bank B sebesar nilai cekbilyet giro BG yang ditariknya
serta mengkredit di Bank Indonesia.
5 Bila tidak ada tolakan artinya Bank B tidak bersedia membayar oleh suatu sebab tertentu, Bank B akan mengkredit rekening Bank A serta mendapat
rekeningnya sendiri di Bank Indonesia. 6 Bila ada tolakan, maka tolakan tersebut diberitahukan kepada Bank A disertai
alasan penolakannya dengan tembusan ke Bank Indonesia. Warkat tolakan yang dikliringkan tersebut juga dikembalikan kepada penagih Bank A.
Penolakan bisa disebabkan ketidaklengkapan pengisian warkat cekbilyet giro, pengisian yang tidak sesuai dengan ketentuan maupun saldo yang tidak
mencukupi.
7 Bank A memberitahukan hasil kliring kepada nasabahnya. Bila tidak ada tolakan maka rekening nasabah bank A akan dikreditkan oleh Bank A.
Ekonomi Kelas 10
193
karena didirikan pada tahun 1828 dan dahulu berfungsi sebagai bank sirkulasi, selain juga melakukan kegiatan komersial. De Javasche Bank kemudian ditetapkan
menjadi Bank Sentral pada tahun 1949 berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar. Namun sebagai bank sentral saat itu, de Javasche Bank juga tetap melakukan
kegiatan komersial. Pada tahun 1953, de Javasche Bank dinasionalisasikan menjadi Bank Indonesia yang juga ditetapkan sebagai bank sentral. Dengan peran
ganda yang dilakukan Bank Indonesia pada masa itu, yaitu sebagai bank sentral dan bank komersial mengakibatkan perkembangan moneter yang tidak sehat
bagi perkembangan perekonomiannya. Akhirnya pada tahun 1968 melalui Undang- Undang Nomor 13 Tahun 1968 tentang bank sentral, peran Bank Indonesia diubah
lagi dan didudukkan secara resmi sebagai bank sentral. Hal ini berarti Bank Indonesian sudah tidak melakukan kegiatan komersial lagi selain menjalankan
tugas dan fungsi yang telah ditetapkan. Selanjutnya Undang-Undang No. 13 Tahun 1968 dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan yang terjadi, karena
di dalamnya terdapat beberapa ketentuan yang memungkinkan campur tangan dari pihak luar yang pada gilirannya menyebabkan kebijakan yang diambil menjadi
tidak efektif.
Pada tanggal 17 Mei 1999 lahirlah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 sebagai pengganti UU Nomor 13 Tahun 1968 yang memberikan status dan
kedudukan kepada Bank Indonesia sebagai suatu bank sentral yang independen dan bebas dari campur tangan pihak luar termasuk pemerintah.
Dengan independensi yang dimilikinya maka Bank Indonesia tidak lagi memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Presiden sebagaimana undang-
undang terdahulu, melainkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, dan Gubernur Bank Indonesia bukan anggota kabinet. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor
23 Tahun 1999 dalam melaksanakan tugasnya Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur. Dewan Gubernur ini terdiri atas seorang Gubernur dan seorang
Deputi Gubernur Senior. Sedangkan Deputi Gubernur Senior beranggotakan dan sekurang-kurangnya 4 empat dan sebanyak-banyaknya 7 tujuh orang Deputi
Gubernur. Untuk dapat diangkat sebagai anggota dewan gubernur harus memenuhi persyaratan antara lain:
a.
Warga Negara Indonesia b.
Memiliki akhlak dan moral yang tinggi c.
Memiliki keahlian dan pengalaman di bidang ekonomi, keuangan, perbankan atau hukum.
Organisasi Bank Indonesia secara keseluruhan terdiri atas 28 direktorat biro, 37 kantor Bank Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah RI, dan 4 kantor
perwakilan yang ada di New York, London, Tokyo, dan Singapura.
Ekonomi Kelas 10
194