Rumah Tangga Konsumen RTK

Ekonomi Kelas 10 41 Faktor produksi tersebut terdiri dari: a. Sumber daya alam Sumber daya alam, seperti tanah dan hasil-hasil dari tanah. Tanah merupakan tempat dilakukannya usaha. Bahan baku produksi pun berasal dari tanah. b. Sumber daya manusia Seperti halnya tanah, manusia merupakan faktor produksi asli. Manusia berperan sebagai tenaga kerja dalam berbagai tingkatan. Mulai dari pimpinan puncak sampai tenaga pesuruh, manusia sangat menentukan baik-buruknya hasil produksi. c. Sumber daya modal Modal dengan berbagai bentuk dan sumbernya, juga menentukan keberhasilan suatu produksi. Mesin-mesin dan uang yang diperoleh dari pemilik atau pinjaman dan hibah pihak lain, sangat berguna untuk menghasilkan barangjasa. d. Kewirausahaan skill Kewirausahaan atau keahlian dalam mengelola usaha sangat erat dengan penggunaan faktor-faktor produksi lainnya. Jiwa wirausaha dan keahlian dalam mengelola usaha yang dimiliki setiap individu dalam proses produksi sangat menunjang keberhasilan dalam menghasilkan barang dalam segi kuantitas dan kualitas. Peran rumah tangga perusahaan pada umumnya dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut. a. Perusahaan menjual hasil produksinya kepada rumah tangga konsumen, rumah tangga pemerintah, dan masyarakat luar negeri. b. Membayar kompensasibalas jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi berupa upahgaji, sewa, bunga, dan keuntungan atau laba. c. Memproduksi barang dan jasa yang diperoleh dari faktor-faktor produksi. d. Berkewajiban membayar pajak kepada pemerintah.

3. Rumah Tangga Pemerintah RTG

Sumber: CD Profile Perekonomian Indonesia Era Kabinet Gotong Royong. 2004 Gambar 2.14 Pemerintah mengaspal jalan demi lancarnya kegiatan pendistribusian barang ke daerah-daerah di seluruh Indonesia Ekonomi Kelas 10 42 Pasal 33 UUD 1945 ayat 2 berbunyi: “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.” Berdasarkan isi pasal tersebut, berarti di negara kita, selain swasta, pemerintah pun boleh melakukan kegiatan ekonomi, terutama pada bidang-bidang yang penting bagi kehidupan masyarakat banyak, seperti listrik, air, telekomunikasi dan pertambangan. Pelaksanaan dari pasal di atas, maka keluarlah Instruksi Presiden No. 7 tahun 1967 yang membagi perusahaan negara menjadi tiga bentuk, yaitu: a. perusahaan jawatan Perjan; b. perusahaan umum Perum; dan c. perusahaan perseroan Persero. Di setiap negara sekalipun negara tersebut menggunakan sistem ekonomi liberal seperti negara Amerika Serikat, peran pemerintah masih ada dengan melakukan berbagai campur tangan terhadap perekonomian dalam negeri. Begitu juga dengan Indonesia, pemerintah yang ada baik pemerintah pusat maupun daerah, berperan penting dalam kegiatan perekonoman di Indonesia di antaranya. a. Membelanjakan penerimaan negara untuk membeli barang-barang kebutuhan pemerintah. Mengadakan pengeluaran pemerintah dengan membeli barang dan jasa dengan tujuan meningkatkan fasilitas untuk kepentingan umumpublik. Estimasi anggaran dan belanja negara sering kita sebut sebagai Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN. Contohnya anggaran yang digunakan menggaji para pegawai negeri, pengaspalan jalan, dan membuat jembatan. b. Menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat luas dengan melakukan produksi barang dan jasa melalui Badan Usaha Milik Negara BUMN. Contohnya : di Indonesia Perusahaan Listrik Negara PLN dengan menyediakan listrik kepada masyarakat. c. Menciptakan iklim yang kondusif dan sehat bagi dunia usaha dengan melakukan bimbingan, pengarahan, pengaturan dan pengawasan dengan membuat peraturan perundang-undangan bersama dengan DPR yang berhubungan dengan perekonomian nasional. Contohnya undang-undang anti trust monopoli dan undang-undang ekspor-impor. d. Menjaga stabilitas ekonomi dengan kebijakan-kebijakan ekonomi. Contohnya adalah pada tahun 2005 pemerintah Indonesia menerapkan beberapa kebijakan yaitu, kebijakan moneter dengan mengurangi subsidi terhadap BBM dan menetapkan harga BBM khusus untuk Industri. Sedangkan dana yang digunakan untuk subsidi BBM sebelumnya, digunakan pemerintah untuk memberikan dana kompensasi kepada warga miskin sehingga pemerataan distribusi pendapatan masyarakat semakin merata.