Indeks Harga Konsumen IHK

Ekonomi Kelas 10 131 Contoh: Pada guntingan berita di atas Kepala BPS Choiril Maksum mengemukakan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Oktober 2005 mencatat inflasi 28,57. Terjadi kenaikan indeks dari 127,91 pada September 2005 menjadi 164,45 pada bulan Oktober 2005. Dikatakan pada berita tersebut terjadi inflasi sebesar 28,57 dari bulan September 2005 sampai Oktober 2005. Bagaimana kita menghitung angka 28,57? IHKn - IHKo Inflasi = x 100 IHKo Inflasi = 164,45 - 127,91 x 100 = 28,57 Jadi jelas bahwa angka 28,57 tersebut dihitung dengan rumus di atas. Ingat : Inflasi selalu dinyatakan dengan tetapi indeks tidak dinyatakan dengan .

2. Pengertian Inflasi

Inflasi merupakan salah satu penyakit ekonomi di setiap negara. Semua negara baik negara maju maupun berkembang pasti mengalami apa yang disebut inflasi, hanya besarannya saja yang berbeda. Tingkat inflasi yang dialami negara maju seperti Amerika dan Jepang misalnya mengalami inflasi yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Pengertian inflasi sering didefinisikan dengan kalimat yang berbeda-beda. Meskipun pernyataan dalam definisi itu berbeda tetapi semuanya mempunyai maksud yang sama, yaitu membicarakan mengenai barang- barang kebutuhan masyarakat yang harganya naik secara terus-menerus. Jadi, yang dimaksud dengan inflasi adalah suatu peristiwa dalam perekonomian di mana ada kecenderungan harga-harga dari semua barang naik secara terus-menerus atau berulang-ulang. Yang dimaksud dengan harga price adalah harga-harga dari semua kebutuhan masyarakat, secara terus-menerus artinya kenaikan harga barang-barang tersebut bukan hanya satu kali saja tetapi naik secara berulang-ulang. Kenaikan dalam harga barang dan jasa, yang lazimnya terjadi jika pembelanjaan bertambah dibanding pertambahan penawaran atau persediaan barang dan jasa di pasar. Dengan demikian, jelaslah bahwa penekanan istilah inflasi hanya dipakai terhadap kenaikan tingkat harga yang berlangsung secara terus-menerus atau berkepanjangan. Kenaikan harga yang berlangsung sekaligus seperti lazimnya kenaikan harga beberapa barang pokok pada saat akan lebaran tidak dapat dikatakan inflasi karena tidak mempunyai pengaruh lebih lanjut. Kejadian semacam ini diistilahkan sebagai kenaikan tingkat harga. Tabel 5.1 menunjukkan perbandingan tingkat inflasi Indonesia dengan negara lain. Jelas bahwa inflasi di Indonesia termasuk yang paling tinggi. Ekonomi Kelas 10 132 Tabel 5.3 Perbadingan Laju Inflasi Indonesia dengan beberapa negara Sumber : World Economic Outlook September 2004 - IMF Negara Laju Inflasi Tahun 2003 Tahun 2003 USA 2,3 3,0 Euro AreaEropa 2,1 2,1 Jepang -0,2 -0,2 Hongkong -2,6 - Korea 3,5 3,8 Singapura 0,5 1,8 Taiwan -0,3 1,1 Indonesia 6,8 6,5 Malaysia 1,1 2,2 Philipina 3,0 5,4 Thailand 1,8 2,7 Cina 1,2 4,0 Ada beberapa istilah dalam menganalisismenanggapi terhadap tingkat inflasi, antara lain: a Inflasi Menyusut Yaitu tingkat inflasi yang cenderung turun dari satu periode ke periode berikutnya. Hal ini ditandai dengan turunnya Indeks Harga Konsumen dari satu periode ke periode berikutnya. b Inflasi Terus Meningkat Yaitu inflasi yang cenderung meningkat dari satu periode ke periode berikutnya yang dapat dilihat dari kenaikan IHK tiap periode. c Inflasi Tidak Berubah Yaitu tingkat inflasi yang cenderung konstan, misalnya pada bulan November 2004 2005 tercatat IHK sebesar 106,4 dan pada bulan Desember 2004 tercatat angka yang sama 106,4. Maka hal ini dapat dikatakan inflasi tidak berubah.

3. Macam-macam Inflasi

Berdasarkan alasan-alasan tertentu inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Secara berturut-turut perbedaan ini dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Menurut Tingkat Keparahan atau Laju Inflasi

1 Inflasi ringan creeping inflation Adalah inflasi yang lajunya kurang dari 10 setahun, sehingga inflasi ini tidak begitu dirasakan. Inflasi ini sering disebut juga inflasi yang merayap, dan tidak begitu mengganggu perekonomian secara nasional. Seperti pada tahun 2004 lalu di Indonesia laju inflasi di bawah 10 , sehingga perekonomian Indonesia pada posisi yang stabil. Lihat gambar 5.7 Ekonomi Kelas 10 133 2 Inflasi sedang Adalah inflasi yang lajunya antara 10-30 setahun. Pada tingkatan ini mulai dapat dirasakan naiknya harga-harga meski tidak begitu signifikan, dan jika tidak segera diatasi akan menjadi inflasi berat. 3 Inflasi berat Inflasi yang lajunya berada pada batas antara 30-100 setahun. Pada tingkat ini harga-harga kebutuhan masyarakat naik secara signifikan dan sulit dikendalikan. Indonesia pernah mengalami inflasi berat pada tahun 1998. pada waktu itu inflasi per Desember mencapai 77,63 . 4 Hiperinflasi Jenis inflasi ini sangat dirasakan karena dapat terjadi secara besar-besaran dan jika diukur berada di atas 100 setahun. Di Indonesia pada tahun 1966 pernah mengalami inflasi sebesar 600, hal ini disebab- kan pencetakan uang bar u secara besar-besaran untuk menutup defisit anggaran pada waktu itu.

b. Menurut Penyebab Awal Inflasi

1 Inflasi tarikan permintaan demand pull inflation. Adalah inflasi yang disebabkan adanya kenaikan permintaan. Kenaikan permintaan ini sering dinamakan kelebihan permintaan. Kenaikan permintaan masyarakat akan barang-barang dan jasa ini bisa disebabkan oleh: a bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan pencetakan uang baru; b bertambahnya investasi swasta karena adanya kredit murah; dan c bertambahnya permintaan barang-barang ekspor. Apabila permintaan barang-barang tersebut bertambah terus-menerus, sedangkan seluruh faktor- faktor produksi sudah sepenuhnya digunakan maka hal ini akan mengakibatkan kenaikan harga. Kenaikan harga yang secara terus-menerus inilah yang disebut inflasi. Inflasi yang disebabkan oleh adanya kenaikan permintaan inilah yang dinamakan inflasi tarikan Demand Pull Inflation. Untuk menerangkan inflasi Demand Pull Inflation perhatikan gambar 5.2 di samping. Gambar 5.2 Demand Pull Inflation Gambar 5.7 Diagram Perbandingan Laju inflasi 1998 dan 2004 Sumber: www.wartaekonomi.com 27 September 2005