10
sistematis. Setiap modul memiliki mekanisme untuk mengukur pencapaian tujuan belajar siswa Suprawoto 2009.
Selain karakteristik, hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun modul adalah komponen-komponen penyusun modul. Menurut Sudjana dan Rivai
2003 komponen-komponen yang terdapat dalam modul meliputi: a
Pedoman guru, berisi petunjuk-petunjuk agar guru mengajar secara efisien serta memberikan penjelasan tentang jenis-jenis kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa, waktu untuk menyelesaikan modul, alat-alat pengajaran yang harus dipergunakan, dan petunjuk-petunjuk evaluasinya.
b Lembaran kegiatan siswa, memuat pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa.
Susunan materi sesuai dengan tujuan instruksional yang akan dicapai, disusun langkah demi langkah sehingga mempermudah siswa belajar. Dalam
lembaran kegiatan tercantum kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa.
c Lembaran kerja, menyertai lembaran kegiatan siswa yang dipakai untuk
menjawab atau mengerjakan soal-soal tugas atau masalah-masalah yang harus dipecahkan.
d Kunci lembaran kerja, berfungsi untuk mengevaluasi atau mengoreksi sendiri
hasil pekerjaan siswa. Bila terjadi kekeliruan dalam pekerjaannya, siswa bisa meninjau kembali pekerjaannya.
e Lembaran tes, merupakan alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan tujuan
yang telah dirumuskan dalam modul. Lembaran tes berisi soal-soal guna menilai keberhasilan siswa dalam mempelajari bahan yang disajikan dalam
modul f
Kunci lembaran tes, merupakan alat koreksi terhadap penilaian yang dilaksanakan oleh para siswa sendiri.
3. Kiat dan langkah menyusun modul
Menurut Subdit pembelajaran Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2008, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun modul
adalah sebagai berikut:
11
a. Konsistensi dalam penggunaan font, spasi dan tata letak layout.
b. Format kolom tunggal atau multi, format kertas vertikal atau horisontal, dan
icon yang mudah ditangkap. c.
Aturlah tampilan petabagan. d.
Urutan dan susunan yang sistematis. e.
Tempatkan naskah, gambar, dan ilustrasi yang menarik. f.
Antar bab, antar unit dan antar paragaraf dengan susunan dan alur yang mudah dipahami.
g. Judul, subjudul kegiatan belajar, dan uraian yang mudah diikuti.
h. Mengkombinasikan warna, gambar ilustrasi, bentuk dan ukuran huruf yang
serasi. i.
Menempatkan rangsangan-rangsangan berupa gambar atau ilustrasi, pencetaan huruf tebal, miring, garis bawah atau warna.
j. Tugas dan latihan yang dikemas sedemikian rupa.
k. Bentuk dan ukuran huruf yang mudah dibaca.
l. Perbandingan huruf ysng proporsional.
m. Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks.
n. Gunakan spasi atau ruang kosong tanpa naskah atau gambar untuk menambah
kontras penampilan modul. Menurut Subdit pembelajaran Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan 2008, prosedur penyusunan modul meliputi tahap persiapan, tahap penyusunan, serta tahap validasi dan penyempurnaan.
a. Tahap persiapan
Tahap persiapan dalam penyusunan modul pembelajaran dapat dilihat pada gambar 1.
12
Kajian KTSP SILABUS
Gambar 1 Langkah-langkah menyusun modul pada tahap persiapan Sumber: Subdit Pembelajaran DIT PSMK
b. Tahap penyusunan
Profil kompetensi
lulusan Kompetensi
• Kompetensi dasar • Indikator
• Materi pembelajaran
• Kegiatan pembelajaran
• Acuan penilaian Perumusan
judul modul
Pengumpulan buku-buku dan
sumber bahan Pemilihan
judul modul yang akan
dibuat Rambu-
rambu pemilihan
judul
Judul modul
Identifikasi: -
Kompetensi dasar -
Aspek materi pembelajaran
- Kegiatan pembelajaran
Identifikasi indikator dan
penilaian Buku-buku
dan sumber bahan
Penyusunan draf modul
Format penyusunan
modul
13
Gambar 2 Langkah-langkah menyusun modul pada tahap penyusunan Sumber: Subdit Pembelajaran DIT PSMK
c. Tahap validasi dan penyempurnaan
Gambar 3 Langkah-langkah menyusun modul pada tahap validasi dan penyempurnaan
Sumber: Subdit Pembelajaran DIT PSMK
B. Pembelajaran dan Hasil Belajar