51
keadaan nyata apa yang diperoleh dalam teori Wahidin 2008. Kegiatan eksplorasi dan observasi di lapangan didapatkan dari kegiatan
problem solving yang merupakan implementasi dari
problem based learning. Sesuai dengan pendapat Arends 2008 bahwa
problem based learning ditandai oleh siswa yang bekerja berpasangan atau dalam kelompok-kelompok kecil untuk menginvestigasi
masalah kehidupan nyata yang membingungkan. Hal ini bisa dilihat pada foto- foto dokumentasi selama praktikum dan observasi lapangan lampiran 33.
d. Efektivitas dalam proses instruksional
Efektivitas modul dalam proses instruksional meliputi beberapa penjabaran, yaitu kemampuan produk modul dalam mempermudah siswa memahami
penjelasan guru, produk modul memungkinkan siswa belajar tanpa kehadiran guru di kelas, dan dapat terjadi
feedback dalam penggunaan modul. Penjabaran tersebut terdapat dalam angket tanggapan siswa nomer 23-26. Berdasarkan analisis data
dapat diketahui bahwa pada uji coba terbatas diperoleh rerata sebesar 75 dengan kriteria baik dan pada uji coba lebih luas rerata meningkat menjadi 90,79
dengan kriteria sangat baik. Dengan demikian point-point yang dijabarkan dari nomor 23-26 telah terpenuhi.
Siswa dapat lebih mudah dalam memahami pelajaran dan penjelasan guru dengan adanya modul. Rangsangan-rangsangan berupa taksokan kotak taksonomi
ikan, do you know, dan problem solving dapat merangsang siswa mengajukan
pertanyaan kepada guru. Dengan adanya latihan-latihan soal dan rumus perhitungan penguasaan materi memungkinkan siswa mendapatkan umpan balik
dan belajar tanpa kehadiran guru di kelas Widyaningsih 2009.
3. Tanggapan Guru terhadap Modul Biologi perikanan berorientasi PBL
Berdasarkan hasil analisis data, penerapan bahan ajar berupa modul biologi perikanan berorientasi
problem based learning memperoleh tanggapan dengan skor persentase tanggapan sebesar 100. Skor ini termasuk dalam kriteria sangat
baik. Semua pernyataanbutir penilaian dalam angket tanggapan ditanggapi dengan sangat baik dengan memberi jawaban “Ya”. Hal ini berarti dari segi isi,
ketepatan teknis produk modul terhadap kesan siswa, efektivitas bagi guru, dan
52
efektivitas dalam proses instruksional sudah memenuhi kriteria sebagai bahan ajar dan sudah sesuai dengan kurikulum yang diamanatkan dalam KTSP.
Menurut guru yang mengajar materi tersebut, penampilan modul secara keseluruhan sudah sangat menarik, materi dalam modul sudah
up to date dan kontekstual. Ditambah lagi dengan adanya kegiatan
problem solving yang menjadi ciri khas modul yang membuat modul ini berbeda dari bahan ajar yang lain.
Materi yang terdapat dalam modul sudah sesuai dengan kurikulum dan silabus. Tujuan pembelajaran sudah dirumuskan dengan jelas dan terukur dalam kegiatan
pembelajaran. Karena di dalam modul terdapat soal-soal latihan dan cara menghitung tingkat penguasaan mereka, maka guru merasa siswa bisa belajar
sesuai dengan kemampuan mereka dan tanpa kehadiran guru. Hal ini ditunjang dengan petunjuk penggunaan modul di awal halaman. Selain itu, dengan adanya
berbagai kegiatan evaluasi, maka modul mempermudah guru mengevaluasi hasil belajar siswa.
Pengorganisasian gambar, tabel, ilustrasi, dan simbol dalam modul sudah sesuai dan konsisten. Menjadikan sesuatu yang abstrak menjadi konkret bagi
siswa. Menghadirkan sesuatu yang sulit dilihat oleh siswa menjadi lebih mudah dipelajari. Pengorganisasian tampilan bahan ajar menjadi hal yang penting untuk
diperhatikan karena dengan terorganisasinya suatu bahan ajar, maka akan diperoleh penguasaan materi dengan lebih mudah Depdiknas 2007.
Pencapaian SK dan KD di dalam modul didukung dengan adanya kegiatan problem solving. Kegiatan tersebut dapat merangsang siswa berpikir kritis dalam
memecahkan masalah. Dengan belajar berbasis masalah, maka siswa ikut terlibat dalam penyelidikan untuk pemecahan masalah yang mengintegrasikan
ketrampilan dan konsep dari berbagai isi materi pelajaran Moffat 2001, dalam Depdiknas 2002. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa bahan ajar
modul biologi perikanan berorientasi problem based learning ditanggapi sangat
baik oleh guru biologi perikanan dengan tingkat keterterimaanketerterapan mencapai 100.
53
4. Hasil Belajar Siswa