59
13. PT Krakatau Steel Persero Tbk
1971 2010
14. PT Jaya Pari Steel Tbk
1973 1989
15. PT Betonjaya Manunggal Tbk
1995 2001
16. PT Alakasa Industrindo Tbk
1972 1995
17. PT Citra Tubindo Tbk
1983 1989
18. PT Lion Metal Works Tbk
1972 1993
19. PT Lionmesh Prima Tbk
1982 1990
20. PT Indal Aluminium Industry Tbk
1971 1994
21. PT Pelangi indah Canindo Tbk
1983 1996
22. PT Yanaprima Hastapersada Tbk
1995 2008
23. PT Champion Pacific Indonesia Tbk
1975 1990
24. PT Asiaplast Industries Tbk
1992 2000
25. PT Sekawan Intipratama Tbk
1995 2008
26. PT Trias Sentosa Tbk
1979 1990
27. PT Suparma Tbk
1976 1994
sumber : www.idx.co.id, diolah peneliti,2013
4.1.2 Statisktik Deskriptif
Menurut Gozhali, statistik deskripsi memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, maksimum dan
minimum. Nilai maksimum adalah nilai tertinggi dari data yang disajikan, sedangkan nilai minimum adalah nilai terendah dari data yang disajikan. Nilai
rata-rata mean adalah nilai rata-rata dari data penelitian yang disajikan, sedangkan standar deviasi adalah Standar deviasi merupakan ukuran penyebaran
yang memberikan informasi sebagaimana data menyebar.
Tabel 4.3Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Current Ratio
81 1.027
57.730 3.36923
6.395925 ITO
81 .502
92.909 9.99023
18.544061 WCTO
81 .857
171.800 1.78392E1 27.888385
ROI 81
.000 .339
.09778 .077043
Valid N listwise 81
Universitas Sumatera Utara
60
Sumber : Output SPSS 20, 2014
Berdasarkan statistik deskriptif data yang disajikan pada tabel 4.3 tersebut, dapat dijelaskan hal berikut :
1. Current Ratio CR minimum yaitu sebesar 1,027 yang dimiliki oleh PT Pelangi Indah Canindo pada tahun 2010. Nilai Current Ratio diperoleh dari
jumlah aktiva lancar dibagi dengan jumlah kewajiban lancar. Current Ratio CR yang hanya sebesar 1,027 yang dimana setiap Rp 1 kewajiban lancar
perusahaan PT Pelangi Indah Canindo dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 1,027 .
Current Ratio CR maksimum sebesar 57,730 yang diperoleh PT Champion Pasific Indonesia pada tahun 2011 yang dimana setiap Rp 1 kewajiban lancar
PT Champion Pasific Indonesia dijamin Rp 57,730 Aktiva lancar. Mean Current Ratio CR yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur sektor
industri dasar dan kimia mulai tahun 2010-2012 sebesar 3,36923 sementara standar deviasi Current Ratio CR perusahaan manufaktur sektor industri
dasar dan kimia pada tahun 2010-2012 adalah sebesar 6,395925 Ini menujukkan bahwa ukuran penyebaran nilai Current Ratio relatif besar,
sehingga rasio Current Ratio pada sektor industri dasar dan kimia lebih bervariasi.
2. Inventory Turnover ITO minimum diperoleh sebesar 0,502 yang dimiliki oleh PT JAPFA Comfeed Indonesia, Tbk pada tahun 2010. Nilai Inventory
Turnover diperoleh dari Harga Pokok Penjualan HPP yaitu biaya langsung yang dikeluarkan dalam memproduksi barang dibagi dengan persediaan
Universitas Sumatera Utara
61
barang. Nilai Inventory Turnover sebesar 0,502 mengindikasikan tidak efisisiensinya kinerja PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk dalam
memproduksi produk sehingga banyak persediaan bahan baku yang menumpuk.
Nilai Inventory Turnover maksimum sebesar 92,909 yang dimiliki oleh PT Alaska Industrindo Tbk pada tahun 2011. Hal Ini menunjukkan bahwa PT
Alaska Industrindo Tbk adalah perusahaan yang paling efisien dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya,
dimana perputaran
persediaan barangInventory Turnover yang dimiliki sangat tinggi dibanding perusahaan-
perusahaan lain pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia. Mean Inventory Turnover ITO yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur
sektor industri dasar dan kimia mulai tahun 2010-2012 sebesar 9,99 sementara standar deviasi Current Ratio CR perusahaan manufaktur sektor
industri dasar dan kimia pada tahun 2010-2012 adalah sebesar 18,54 Ini menujukkan bahwa ukuran penyebaran nilai rasio Inventory Turnover relatif
besar, sehingga Inventory Turnover pada sektor industri dasar dan kimia lebih bervariasi
3. Rasio Working Capital Turnover WCTO minimum sebesar 0,857 yang dimiliki oleh PT Lion Metal Works Tbk pada tahun 2010. Nilai Working
Capital Turnover diperoleh dari nilai total penjualan dibagi dengan modal kerja.Modal kerja diperoleh dari selisih antara nilai aktiva lancar dengan
kewajiban lancar. Nilai Working Capital Turnover WCTO sebesar 0,857 yang berarti bahwa perputaran modal kerja untk menghasilkan penjualan
Universitas Sumatera Utara
62
adalah sebesar 0,857 kali yang dimana hal ini menunjukan bahwa terjadi ketidak efisien dalam mengelolah modal kerja yang dimiliki oleh PT Lion
Metal Works Tbk. Nilai Working Capital Turnover maksimum sebesar 171,80 yang dimiliki
oleh PT Sierad Produce Tbk pada tahun 2011. Hal ini menunjukan bahwa Working Capital Turnover PT Sierad Produce Tbk paling tinggi dibanding
dengan perusahaan yang terdapat pada Sektor industri dasar dan kimia yang dimana PT. Sierad Produce sangat efisien dalam mengelola modal kerja yang
dimilikinya. Mean Working Capital Turnover WCTO yang dimiliki oleh perusahaan
manufaktur sektor industri dasar dan kimia mulai tahun 2010-2012 sebesar 17,83 sementara standar Working Capital Turnover perusahaan manufaktur
sektor industri dasar dan kimia pada tahun 2010-2012 adalah sebesar 27,88 Ini menujukkan bahwa ukuran penyebaran nilai rasio Working Capital
Turnover relatif besar, sehingga rasio Working Capital Turnover pada sektor industri dasar dan kimia lebih bervariasi.
4. Nilai Return On Investmen ROI minimum sebesar 0,23 yang dimiliki oleh perusahaan PT Krakatau Stell persero Tbk pada tahun 2012. Nilai Return
On Investmen diperoleh dari nilai total aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar yang kemudian dikali 100.
Nilai Return On Investmen ROI maksimum sebesar 39,903 dimiliki oleh PT Charoen Pokhand Indonesia Tbk pada tahun 2010.
Universitas Sumatera Utara
63
Mean Return On Investmen ROI yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia mulai tahun 2010-2012 sebesar 9,782
sementara standar deviasi Return On Investmen perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia pada tahun 2010-2012 adalah sebesar 7,70.
Ini menujukkan bahwa ukuran penyebaran nilai rasio Return On Investmen relatif kecil, sehingga rasio Return On Investmen pada sektor industri dasar
dan kimia lebih homogen.
4.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.1 Uji Normalitas