25
penarikan atau pembelian kembali untuk sementara maupun atau seterusnya saham perusahaan yang beredar atau adanya penurunan
utang jangka panjang diimbangi berkurang aktiva lancar. f. Pengembalian uang atau barang dagang oleh pemilik perusahaan untuk
kepentingan pribadinya prive atau adanya pengambilan bagian keuntungan oleh pemilik saham dalam perusahaan perseorangan dan
persekutuan atau adanya pembayaran dividen dalam perseroan terbatas.
Disamping penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan berkurangnya modal kerja tersebut, ada pula pemakaian aktiva lancar yang tidak merubah
jumlahnya baik jumlah modal kerjanya maupun jumlah aktiva lancarnya itu sendiri, yaitu pemakaian atau penggunaan modal kerjaaktiva lancar yang hanya
menyebabkan atau mengakibatkan berubahnya bentuk aktiva lancar yang tidak mengurangi modal kerja, seperti:
a. Pembelian efek maketable securities secara tunai b. Pembelian barang dagangan atau bahan-bahan lainnya secara tunai.
c. Perubahan suatu bentuk piutang ke bentuk piutang yang lain, misalnya dari piutang dagang account receivable menjadi piutang wesel notes
rceivable.
2.1.7 Manajemen Modal Kerja
Dalam praktiknya, perusahaan membutuhkan jumlah modal kerja yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Dalam hal ini, setiap perusahaan akan
Universitas Sumatera Utara
26
menentukan jumlah modal kerja yang dibutuhkan berdasarkan jumlah biaya operasional dalam menjalankan kegiatan produksinya. Oleh karena itu maka
manjemen perusahaan selalu berusaha agar dapat memenuhi kebutuhan modal kerjanya, sehingga dapat meningkatkan likuiditas dari perusahaan tersebut. Jika
perusahaan sudah memiliki modal kerja yang cukup, maka manejemen juga harus memperhatikan bagaimana pengelolaan modal kerja yang ada.Manajemen atau
pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting agar kelangsungan usaha sebuah perusahaan dapat dipertahankan, Hanafi dalam Ekadini 2010.
Kesalahan atau kekeliruan dalam pengelolaan modal kerja akan menyebabkan buruknya kondisi keuangan perusahaan sehingga kegiatan perusahaan dapat
terhambat atau terhenti sama sekali. Adanya kesalahan atau kekeliruan dalam pengelolaan modal kerja dapat menimbulkan kelebihan atau kekurangan dalam
penyediaan modal kerja, Tunggal dalam Ekadini 2010. Menurut Kasmir
2008:252 secara umum tujuan manajemen modal kerja adalah: a. Guna memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan
b. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban pada waktunya.
c. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup dalam rangka memenuhi kebutuhan pelangganya.
d. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor, apabila rasio keuangannya memenuhi syarat.
e. Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat pelanggan, dengan kemampuan yang dimilikinya.
Universitas Sumatera Utara
27
f. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan dan laba.
g. Melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya niai aktiva lancar
2.1.8 Rasio-rasio Modal Kerja