Koefisien Determinasi R Hasil Uji Signifikan Parsial Uji t

72 kenaikan ROI sebesar 0,000 satuan. Dalam hal ini faktor lain yang mempengaruhi ROI dianggap konstan

4.3.2 Hasil Test Of The Goodnes of Fit

a. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R2 adalah pada intinya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel-variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 nol dan satu 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel- variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu 1 berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen ghozali,201:97 Tabel 4.9 Koefisien Determinasi Sumber : Output SPSS 20 Hasil dari tabel model summary di atas dapat dilihat bahwa nilai adjusted R 2 adalah 0,108 hal ini berarti 10,8 ROI dipengaruhi oleh variabel bebas yang digunakan dalam model persamaan dalam penelitian ini, yaitu CR, ITO dan WCTO sedangkan sisanya yaitu sebesar 89,1 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak terdapat dalam model persamaan regresi dalam penelitian ini. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .377 a .142 .108 .07275 a. Predictors: Constant, WCTO, ITO, CR b. Dependent Variable: ROI Universitas Sumatera Utara 73

b. Hasil Uji Signifikan Parsial Uji t

Menurut Ghozali 2011:98 uji 73ariable73 t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu 73ariable penjelasindependen secara individual dalam menerangkan 73ariable dependen. Hipotesis untuk uji t penelitian ini adalah: 1. H : CR tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. H a : CR berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. 2. H : ITO tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. H a : ITO berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. 3. H : WCTO tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. H a : WCTO berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Dasar pengambilan keputusan yang digunakan terhadap uji t dalam penelitian ini adalah : H diterima dan H a ditolak jika t hitung t tabel unt uk α = 0,05 H ditolak dan H a diterima jika t hitung t tabel untuk α = 0,05 Tabel 4.10 Uji Parsial Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .110 .012 9.507 .000 CR .002 .001 .139 1.306 .196 ITO .000 .000 -.031 -.293 .770 WCTO .000 .000 -.332 -3.121 .103 a. Dependent Variable: ROI Sumber : Output SPSS 20 Universitas Sumatera Utara 74 Hasil uji parsial t hitung dalam penelitian ini ditampilkan pada tabel 4.16 diatas, sementara itu nilai dari t tabel dengan N = 81, k = 4, α = 5 diketahui sebesar 1,987. Berdasarkan hasil uji t hitung diatas dan juga nilai dari t tabel maka hubungan variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Current Ratio memiliki nilai t hitung sebesar 0,811 apabila dibandingkan dengan nilai t tabel 1,987 maka diperoleh t hitung t tabel = 1,306 1,990. Sementara itu nilai signifikan CR adalah 0,196 apabila dibandingkan dengan α = 5 maka diperoleh 0,196 0,05. Dengan demikian hipotesis H diterima, ini berarti secara parsial CR tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROI pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI. 2. Inventori Turnover memiliki nilai t hitung sebesar -0,293 diubah menjadi 0,293 apabila dibandingkan dengan nilai t tabel 1,990 maka diperoleh t hitung t tabel = 0,293 1,990. Sementara itu nilai signifikan ITO adalah 0,770 apabila dibandingkan dengan α = 5 maka diperoleh 0,770 0,05. Dengan demikian hipotesis H diterima, ini berarti secara parsial ITO tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur dalam sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI. 3. Working Capital Turnover memiliki nilai t hitung sebesar -3,121 diubah menjadi 3,121 apabila dibandingkan dengan nilai t tabel 1,990 maka diperoleh t hitung t tabel = 3,121 1,990. Sementara itu nilai signifikan WCTO adalah Universitas Sumatera Utara 75 0,103 apabila dibandingkan dengan α = 5 maka diperoleh 0,103 0,05. Dengan demikian hipotesis H ditolak, ini berarti secara parsial WCTO mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang tergolong dalam sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI.

c. Hasil Uji Signifikan Simultan Uji F

Dokumen yang terkait

Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI Pada Periode 2010-2012

1 54 84

Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free Cash Flow, dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia)

0 9 19

Manajemen Modal Kerja dan Profitabilitas pada Perusahaan manufaktur Syariah dan Konvensional

0 5 138

PENGARUH MODAL KERJA DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN SUB SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014.

0 4 27

Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2012 - 2014).

2 12 28

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA PADA PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR.

1 1 20

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014).

0 0 4

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Kerja - Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia Periode 2010-2012)

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia Periode 2010-2012)

0 1 14

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA SUB SEKTOR KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) -

0 1 103