AgCl
s
Ag
+ aq
+ Cl
- aq
S S
S Ksp =
[ ]
[ ]
= S × S = S
2
Untuk larutan AlOH
3
dengan kelarutan S, rumus Ksp dapat diturunkan sebagai berikut,
AlOH
3s
Al
3+ aq
+ 3OH
- aq
S S
3S Ksp =
[ ]
[ ]
= S × 3S
3
= 27 S
4
Ksp senyawa dapat ditentukan dengan mengukur kelarutan massa senyawa yang dapat larut dalam tiap liter larutan sampai keadaan lewat jenuh,
dimana kemampuan pelarut telah maksimum untuk melarutkan atau mengionkan zat terlarut. Kelebihan zat terlarut walaupun sedikit akan menjadi endapan.
Larutan tepat jenuh dapat dibuat dengan memasukkan zat terlarut sehingga lewat jenuh. Endapan disaring dan ditimbang untuk menghitung massa zat yang larut.
2.5.2 Hubungan Kelarutan s dan Hasil Kali Kelarutan Ksp
Jika bentuk umum suatu zat yang sedikit larut dalam air adalah AxBy dan kelarutan zat AxBy adalah S, maka secara stoikiometri hubungan antara
kelarutan s dan hasil kali kelarutan Ksp untuk elektrolit AxBy dapat dinyatakan sebagai berikut:
AxBy x A
y+ aq
+ y B
x- aq
s xs
ys Ksp
= [A
y+
]
x
[B
x-
]
y
= xS
x
yS
y
= x
x
× y
y
× S
x+y
atau √
Parning et al., 2007: 232 Masing-masing zat memiliki harga Ksp yang berbeda. Selanjutnya, dengan
mengetahui harga Ksp dari suatu zat, dapat diperkirakan keadaan ion-ion dari suatu zat dalam suatu larutan dengan ketentuan sebagai berikut.
Bila harga [A
y+
]
x
[B
x-
]
y
Ksp, maka A
x
B
y
belum mengendap. Bila harga [A
y+
]
x
[B
x-
]
y
= Ksp, maka larutan tepat jenuh. Bila harga [A
y+
]
x
[B
x-
]
y
Ksp, maka A
x
B
y
lewat jenuh atau telah terjadi endapan AxBy. Supardi Luhbandjono, 2012: 20.
Contoh soal: Apakah terjadi endapan BaCO
3
jika dicampurkan 250 ml larutan BaNO
3 2
0,04 M dengan 250 mL larutan Na
2
CO
3
0,02 M Ksp BaCO
3
= 5 x 10
-9
. Jawab:
mol BaNO
3 2
= 250 mL × 0,04 M = 10 mmol = 0,01 mol BaNO
3 2 aq
→ Ba
2+ aq
+ 2NO
3 -
aq
0,01 mol 0,01 mol
[ ]
mol Na
2
CO
3
= 250 mL × 0,02 M = 5 mmol = 0,005 mol
Na
2
CO
3
2Na
+
+ CO
3 2-
0,005 mol 0,005 mol
[ ]
Diperoleh [
][ ]
Sedangkan telah diketahui Ksp BaCO
3
= 5 x 10
-9
Sehingga [
][ ] Ksp. Maka pada reaksi tersebut membentuk
endapan BaCO
3
2.5.3 Pengaruh Ion Sejenis Terhadap Kelarutan
Jika suatu garam dilarutkan ke dalam larutan yang telah berisi salah satu ion sejenis, maka kelarutan garam lebih kecil daripada kelarutannya dalam air
murni. AgCl lebih sukar larut di dalam larutan NaCl daripada di dalam air. Berkurangnya kelarutan AgCl tersebut karena adanya pengaruh ion sejenis yaitu
Cl
-
Supardi Luhbandjono, 2012: 20.
Akibat adanya ion sejenis dapat diketahui dengan prinsip Le Cathelier.
Seandainya padatan AgCl dilarutkan ke dalam air murni, akan terjadi kesetimbangan sebagai berikut:
AgCl
s
Ag
+ aq
+ Cl
- aq
Jika larutan garam klorida seperti NaCl ditambahkan ke dalam larutan AgCl, maka ion Cl
-
dalam larutan akan bertambah dan mengakibatkan
kesetimbangan bergeser ke kiri yang menyebabkan AgCl mengendap. Dengan kata lain, AgCl lebih sedikit larut di dalam larutan NaCl daripada air Supardi
Luhbandjono, 2012: 20. Contoh Soal:
Diketahui Ksp AgCl = 1,6 x 10
-10
, tentukan kelarutan AgCl dalam: a. Air murni
b. Larutan AgNO
3
0,1 M Jawab:
a. Reaksi kesetimbangan AgCl: AgCl
s
Ag
+ aq
+ Cl
- aq
s s s
[ ] [ ][
] √ √
Jadi kelarutan AgCl dalam air murni sebesar 1,26 x 10
-5
molL atau 1,26 x 10
-5
M b. Ionisasi AgNO
3
AgCl
s
Ag
+ aq
+ Cl
- aq
s s
s AgNO
3s
Ag
+ aq
+ NO
3 -
aq
0,1 M 0,1 M 0,1 M Di dalam sistem terdapat:
[Cl
-
] = s [Ag
+
] = s + 0,1 M = s + 0,1 molLiter
Karena [Ag
+
] yang berasal dari AgCl sangat sedikit dibandingkan dengan [Ag
+
] yang berasal dari AgNO
3
, maka [Ag
+
] yang berasal dari AgCl dapat diabaikan, sehingga [Ag
+
] = 0,1 molL. Oleh karena itu: [ ] [
][ ]
Kelarutan AgCl dalam larutan AgNO
3
0,1 M adalah molL.
Hal ini menunjukkan bahwa penambahan ion sejenis Ag
+
akan memperkecil kelarutan AgCl. Sehingga adanya ion sejenis ion senama pada saat pelarutan
akan memperkecil kelarutan.
2.5.4 Pengaruh pH Terhadap Kelarutan