3. Tingkat Erosi DTH Waduk Wadaslintang Tahun 2004 dan 2008
Berdasarkan hasil perhitungan besaran erosi tiap unit satuan lahan tersebut diatas selanjutnya dilakukan klasifikasi tingkat erosi yang dilakukan
dengan ketentuan kelas erosi tanah Suripin 2002 dalam Sucipto, 2008:27. Hasilnya disajikan dalam peta tingkat erosi DTH waduk Wadaslintang tahun
2004 dan 2008 Lampiran 10-11 Gambar 22-23, dan secara singkat dapat disajikan dalam Tabel 10 sebagai berikut:
Tabel 10 . Tingkat Erosi DTH Waduk Wadslintang Tahun 2004 dan 2008.
No Tahun
Tingkat Erosi
Luas H 1
2004 Sangat
Ringan 5102,415
Ringan 12131,277
Sedang 431,798
Berat 87,280
Sangat Berat 1,264
2 2008
Sangat Ringan
6906,736 Ringan
11310,965 Sedang
258,304 Berat
40,022 Sumber: Hasil Klasifikasi Tingkat Erosi DTH tahun 2004 dan 2008
B. Uji Validitas Hasil Penelitian
Uji validitas hasil penelitian perlu dilakukan karena hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan suatu kebijakan terkait
dengan masalha perencanaan upaya penanggulangan daerah rawan erosi sekaligus perencanaan pembangunan secara menyeluruh yang lokasi
pelaksanaannya berada disekitar DTH waduk Wadaslintang.
Berdasarkan hasil perhitungan laju erosi mengunakan metode empiris dengan menerapkan rumus USLE diatas, diketahui bahwa jumlah erosi pada
tahun 2004 sebesar 2.452,93 Ton dan laju erosi mencapai 0,12 TonHaTh sedangkan pada tahun 2008 jumlah erosi sebesar 1.419,47 Ton dan laju erosi
mencapai 0,07 TonHaTh dengan masing-masing erosi berada didalam DTH seluas 19198,05 Hektar.
Untuk menguji hasil perhitungan erosi dari metode empiris melalui persamaan USLE diatas, maka dilakukan pengecekan dengan menggunakan
data pengukuran hasil erosi didalam Waduk Wadaslintang pada periode 1993- 2004 yang berlangsung selama 11 tahun, dan juga digunakan hasil pengukuran
pada periode 2004-2008 selama 4 tahun. Diketahui bahwa hasil pengukuran laju erosi di dalam waduk pada periode 1993-2004 sebesar 1.923.812,09 m
3
selama 11 tahun, sementara hasil pengukuran laju erosi periode 2004-2008 sebesar 711.247,34 m
3
selama 4 tahun Bina, 2008:25. Berdasarkan besarnya laju erosi diatas baik yang diperoleh melalui
perhitungan secara empiris maupun data hasil pengukuran tampak
menggunakan nilai satuan yang berbeda, diketahui bahwa perhitungan empiris dari penenrapan rumus USLE hasil perhitungan eroisi dinyatakan dalam satuan
berat Ton,HaTh, sementara hasil perhitungan erosi di lapangan
menggunakan satuan volume m
3
sehingga perlu dilakukan konversi nilai satuan, yaitu merubah nilai satuan volume kedalam satuan berat m
3
ke Ton HaTh.
Sebelumnya dilakukan pengambilan tanah hasil erosi di sekitar DTH Waduk Wadaslintang, sebagai acuan dalam melakukan konversi nilai satuan
m
3
kedalam Ton, yaitu dengan cara sebagai berikut: 1. Mengambil tanah hasil erosi, kemudian dikeringkan menggunakan oven
pada suhu 115
o
celcius selama 12 jam atau hingga tanah dalam kondisi kering.
2. Megukur volume tanah hasil erosi dengan kaleng ukuran 25 cm
3
3. Menimbang tanah kering hasil erosi dalam ukuran volume tersebut, dan telah diketahui bahwa setiap 25 cm
3
tanah kering memiliki berat sebayak 10,5 kg.
4. Merubah ukuran volume cm
3
kedalam satuan m
3
kemudian hasilnya diketahui bahwa setiap 1 m
3
terdapat 16 kaleng ukuran 25 cm
3
, artinya dalam 1m
3
= 16 x 10,5 kg tanah kering hasil erosi, maka hasilnya = 168 kg atau 1,68 Kwintal 1m
3
tanah hasil erosi. Hasil dari perhitungan berat tanah kering hasil erosi tersebut digunakan
sebagai nilai baku untuk mengetahui berapa jumlah berat erosi dari masing- masing periode yang diperoleh melalui pengukuran didalam waduk, kemudian
akan diperoleh hasil erosi dalam satuan berat Ton kemudian dibagi dengan luas DTH Ha sebagai berikut:
Menghitung laju erosi tanah hasil pengukuran didalam waduk periode tahun 1993-2004 dan periode 2004-2008.
1993 2004 = 1.923.812,09 m3 x 168 kg
= 323.200.431,12 kg 1.000
= 323.200,43 Ton 19198,05 Ha Luas DTH = 16,83 Ton selama 11 tahun
= 1,53 TonHa Th 2004
2008 = 711.247,34 m3 x 168 kg = 119.489.553,12 kg 1.000
= 119.489,55 Ton 19198,05 Ha Luas DTH = 6,22 Ton selama 4 tahun
= 1,55 TonHaTh Berdasarkan perhitungan diatas, bahwa hasil erosi dengan cara empiris
melalui persamaan USLE baik tahun 2004 dan 2008 memiliki nilai yang lebih kecil yaitu 0,12 TonHaTh dan 0,07 TonHaTh sedangkan hasil pengukuran
didalam waduk lebih besar yaitu mencapai 1,53 TonHaTh dan 1,55 TonHaTh.
C. Pembahasan