Alasan Pemilihan Judul PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Laju erosi adalah tingkat pengikisan tanah dalam satuan waktu tertentu yang disebabkan oleh aktivitas tenaga alami seperti air, angin, dan es. Erosi merupakan suatu proses penghancuran tanah detached yang berasal dari tenaga alami seperti air, angin, es, kemudian material terkikis dipindahkan ketempat lain oleh tenaga tersebut Setyowati, 2010:29. Erosi yang terjadi di daerah tangkapan hujan DTH disebabkan oleh beberpa faktor seperti hilangnya vegetasi penutup tanah yang timbul akibat kegiatan penebangan hutan, praktek-pertanian, lahan pemukiman dan padang rumput. Kondisi lereng yang relatif curam dengan puncak-puncak sempit tersebar di sekitar DTH berpotensi menimbulkan erosi. Intensitas rata-rata curah hujan di sekitar DTH waduk Wadaslintang tergolong cukup besar antara 2800-3100 mmtahun selain itu diikuti oleh aktivitas pembersihan vegetasi, dapat berpotensi meningkatkan air limpasan dan tingginya laju erosi di sekitar DTH waduk Wadaslintang. Pola aliran sungai yang membawa material tererosi dari daerah hulu DTH ke dalam waduk Wadaslintang dapat mengakibatkan penurunan volume efektif sehingga menekan usia oprasional waduk. Sebagai gambaran kondisi erosi yang terjadi di sekitar DTH waduk Wadaslintang. Diketahui bahwa total volume sedimen waduk pada awal pengukuran sebesar 460.037 m 3 tahun selama 6 tahun 1987-1992. Pada tahun 1992-2004 mengalami peningkatan sebesar 1.923.812,09 m 3 tahun selama 11 tahun. Peningkatan sedimen terjadi akibat aktivitas penjarahan hutan di daerah hulu yang berlangsung sejak tahun 2000-2004. Setelah dilaksanakan program reboisasi lahan kritis, pada tahun 2004-2008 total muatan sedimen yang dihasilkan sebesar 711.247,34 m 3 tahun, selama 4 tahun dan sedimentasi waduk dinyatakan telah menurun Bina, 2008:25. Mengingat pentingnya peranan DTH dan waduk Wadaslintang bagi kesejahteraan masyarakat, upaya reboisasi di sekitar daerah rawan erosi harus segera dilakukan. Proses penaggulangan erosi diperlukan adanya data dasar berupa informasi tentang erosi di sekitar wilayah daerah tangkapan hujan. Untuk memperoleh data dasar dalam penetapan setrategi penaggulangan erosi lahan di sekitar DTH waduk Wadaslintang, maka perlu adanya penelitian tentang prediksi erosi. Prediksi erosi dapat dilakukan dengan pendekatan gabungan. Pendekatan gabungan merupakan suatu cara untuk memprediksi erosi yang dapat dilakukan melalui teknik interpretasi data spasial dan satelit yang berlangsung dalam penginderaan jauh Remote Sensing dan Sistem Informasi Geografis SIG, dengan data berupa foto udara dan citra satelit, maka penerapan metode gabungan untuk mengkaji erosi bentang lahan pada area yang luas dapat dilakukan dengan mudah dan efektif Rahim, 2003:57. Berdasarkan alasan tersebut penelitian ini diberi judul Penentuan Laju Erosi Daerh Tangkapan Hujan DTH Waduk Wadaslintang Tahun 2004 dan 2008 Menggunakan Teknologi Sistem Informasi Geografis SIG.

B. Perumusan Masalah