3 Proses penampungan air, bahwa air selain disimpan didalam permukaan tanah, tumbuhan, dan hewan serta di alirkan diatas
permukaan juga akan ditampung dalam suatu daerah cekungan yang ada di dalam suatu DTH seperti rawa, danau dan suatu waduk sebagai
peranannya dalam menyediakan air bagi kehidupan. c. Output Daerah Tangkaan Hujan
Daerah Tangkapan Hujan dalam sistem hidrologis terpengaruh oleh berbagai unsur-unsur seperti iklim, jenis tanah, kemiringan, bentuk lahan,
vegetasi, dan manusia. Didalamnya terdapat perbedaan sebagai wujud keragaman fungsi atau peranan dari karakter suatu DTH. Berdasarkan
input dan proses didalamnya akan menghasilkan output berupa aliran air baik didalam tanah maupun di atas permukaan tanah meliputi aliran air
pada sungai, rawa, danau dan air dalam suatu bendungan. Sedangkan air dalam suatu DTH mengalir sambil membawa material-material endapan
berupa pasir, sampah, lumpur dan sebagainya dalam ukuran dan kapasitas tertentu yang biasanya material-material tersebut dinamakan
sedimen.
2. Penyebab Rusaknya DTH
Daerah tangkapan hujan DTH disuatu wilayah akhir-akhir ini telah mengalami kerusakan yang ditandai dengan munculnya penurunan kualitas
lingkungan. Penurunan kualitas lingkungan disebabkan oleh beberapa faktor seperti: pertambahan penduduk, kegagalan bidang industrialisasi yang
menimbulkan PHK karyawan, meningkatnya penganguran dan jumlah
penduduk miskin, serta pencemaran lingkungan. Akibat lemahnya
penegakan hukum atau peraturan yang bergerak dibidang penegakan lingkungan hidup. Adapun faktor yang menyebabkan kerusakan suatu DTH
adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan Manusia Kebutuhan manusia selalu mangalami peningkatan baik jumlah
maupun kualitas, sedangkan sumber daya alam sebagai media untuk memenuhi kebutuhan terbatas. Dengan keterbatasan SDA yang ada,
manusia sering tidak berpikir panjang dalam memenuhi kebutuhannya, sehingga mangabaikan prinsip-prinsip keberlangsungan atau kelestarian
SDA dalam lingkungan wilayah DTH. b. Lemahnya Kesadaran Hukum
Lemahnya penegakan hukum lingkungan, merupakan wujud gagalnya pemerintah dalam menegakan hukum lingkungan. Sehingga
memicu terjadinya eksploitasi SDA yang tidak terkendali. Sehingga berdampak pada pencemaran limbah industri, rusaknya tanah akibat
pegeboran atau penggalian diatas tanah dan adanya ekstensifikasi lahan pertanian ilegal yang relatif besar diberbagai wilayah DTH.
c. Pertumbuhan penduduk Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dalam suatu DTH akan
meningkatkan aktifitas pembangunan permukiman, sehingga dapat mengurangi tingkat kerapatan vegetasi dan menurunkan kemampuan
infiltrasi air kedalam tanah dan waktu debit puncak banjir pada DTH menurun. Dampak yang timbul adalah terjadinya banjir besar disertai
erosi besar atau dikenal dengan istilah banjir bandang.
d. Praktik pertanian dan konservasi tanah Pembukaan, pembakaran dan pembalakan hutan atau illegal logging
untuk menambah pendapatan dan memperluas areal pertanian.
Menimbulkan jumlah luasan daerah lahan terbuka meningkat, sehingga aliaran air permukaan meningkat. Maka terjadi banjir bandang, tanah
longsor yang disertai aktifitas erosi, sediemntasi dan meningkatkan lahan kritis dalam suatu DTH Setyowati, 2010.
3. Dampak Kerusakan DTH