Faktor-faktor Penentu Erosi Erosi Tanah

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Erosi Tanah

Erosi tanah adalah proses terlepasnya butiran tanah dari induknya di suatu tempat dan terangkutnya material tersebut oleh gerakan air atau angin kemudian diikuti dengan pengendapan material yang terdapat di tempat lain Sucipto, 2008:19. Erosi dapat diartikan sebagai suatu proses penghancuran tanah detached. Kemudian tanah tersebut dipindahkan ketempat lain oleh kekuatan air, angin, glatser atau es. Pemindahan tanah tersebut terjadi oleh tenaga alami yaitu berasal dari tenaga air, angin dan glatser. Erosi tanah merupakan faktor utama ketidak berlanjutan usaha tanai di wilayah hulu, walaupun masih diperdebatkan, penutup lahan yang intensif di daerah hulu kususnya untuk kegiatan pertanian telah menyebabkan terjadinya aktifitas peningkatan erosi yang sangat nyata dari tahun-ketahun. Peningkatan tersebut terjadi karena petani meningkatkan kegiatan usaha tani secara subsisten dengan praktek-praktek yang menyebabkan erosi Setyowati, 2010:29.

1. Faktor-faktor Penentu Erosi

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya erosi di permukaan tanah yaitu iklim, sifat fisik tanah, dan perilaku manusia dalam mengelola tanah. Faktor yang mempengaruhi erosi dibagi menjadi tiga yakni, faktor energi, ketahanan, dan pelindung. Faktor energi yaitu meliputi erosivitas, hujan, aliran permukaan, angin, relief, kemiringan lereng, dan panjang lereng. Faktor ketahanan antara lain meliputi erodibilitas tanah, infiltrasi, dan pengolaan tanah. Faktor pelindung meliputi kepadatan populasi, tanaman penutup, nilai kegunaan lahan, dan pengelolaan lahan Setyowati, 2010:29. faktor-faktor penentu erosi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Air hujan merupakan faktor energi sebagai penentu terjadinya erosi, erosi timbul oleh tenaga kinetik air yang jatuh diatas permukaan tanah, bahwa erosi percikan dibawah pohon lebih besar daripada erosi percikan air hujan Asdak, 2007: 447. Faktor penentu erosi dari segi ketahanan, misalnya pemanfaatan lahan untuk pemukiman yang diawali dengan adanya pemadatan tanah meliputi peristiwa pembersihan tutupan vegetasi, periode konstruksi bangunan, dan pada fase pertengahan terbangun gedung-gedung dengan permukaan yang tidak tembus air, akhirnya terjadi erosi yang lebih intensif dengan periode yang relatif singkat, sedangkan pada fase akhir akan terjadi pengurangan kapasitas infiltrasi tanah dan terjadilah peningkatan air limpasan yang dapat menimbulkan erosi sungai di sekitar perkotaan Rahim, 2003:89. Faktor pelindung, seperti yang dijelaskan misalnya adanya penutup lahan seperti vegetasi penutup lahan umumnya berperan dalam melindungi tanah dari aktivitas erosi diantaranya adalah melindungi pemukaan tanah dari tumbukan air hujan, menurunkan kecepatan air larian, menahan partikel-partikel tanah pada tempatnya, mempertahankan kapasitas tanah dalam menyerap air Asdak, 2007:447-452.

2. Menentukan Besaran Erosi