Penentuan Laju Erosi Daerah Tangkapan Hujan DTH Waduk Wadaslintang

E. Batasan Istilah

Agar tidak terjadi salah penafsiran dalam memahami makna judul penelitian tentang Penentuan Laju Erosi Daerh Tangkapan Hujan DTH Waduk Wadaslintang Tahun 2004 dan 2008 Menggunakan Teknologi Sistem Informasi Geografis SIG. maka peneliti tegaskan istilah-istilah dalam judul penelitian sebagai berikut:

1. Penentuan

Penentuan atau menentuakan umumnya adalah kegiatan yang serangkaian hasilnya berasal dari hasil perhitungan-perhitungan. Penentuan yang dimaksud adalah suatu kegiatan untuk menghitun atau gmengetahui hasil erosi di DTH Waduk Wadaslintang pada tahun 2004 dan 2008 melalui perhitungan persamaan USLE.

2. Laju Erosi

Laju erosi adalah tingkat pengikisan tanah dalam satuan waktu tertentu yang dipengaruhi oleh tenaga air, angin, es, atau mikro organisme. Maksudnya adalah laju tingkat erosi atau pengikisan tanah di sekitar DTH waduk Wadaslintang pada tahun 2004 dan 2008 yang dipengaruhi oleh kondisi biofisik DTH seperti curah hujan, jenis tanah, kemiringan lereng, tipe penutup lahan.

3. Daerah Tangkapan Hujan DTH

Daerah tangkapan hujan DTH adalah daerah hulu suatu bangunan pengairan misalnya waduk yang seluruh airnya masuk kedalam tangkapan bangunan tersebut Sunaryo, 2004:28. Maksudnya adalah daerah hulu dari bangunan Waduk Wadslinang lengkap dengan kondisi biogeofisiknya yang terdiri dari lereng, sungai, iklim, topografi, jenis tanah, dan kondisi penutup lahannya yang secara keseluruhan berpengaruh terhadap laju erosi di sekitar Waduk Wadaslintang

4. Waduk Wadaslintang

Waduk Wadaslintang merupakan bendungan tertinggi di Indonesia 125 m pada tahun 1988, kedalaman mencapai 119 m, luas ± 196 km 2 sebagai penampungan air hujan yang berasal dari wilayah tangkapan hujan di sekitarnya dan dimanfaatkan sebagai saranan PLTA, irigasi pertanian, perikanan dan sektor pariwisata.

5. Teknologi Sistem Informasi Geografis SIG