188
5.2.1 Komposisi pertumbuhan sektor-sektor ekonomi wilayah
Shift share pergeseran pertumbuhan adalah analisis yang digunakan untuk
mengetahui dinamika perubahan penggunaan lahan yang dapat diidentifikasi dengan menggunakan data yang sama dengan data untuk identifikasi pusat
pertumbuhan, yaitu data penduduk menurut aktivitas perekonomian yang dilakukan serta Produk Domestik Regional Bruto PDRB setiap kabupatenkota.
Data PDRB Provinsi Banten dicantumkan dalam Lampiran 2, sedangkan PDRB Kota Jakarta Utara pada Lampiran 3. Kabupaten Serang dan Analisis shift share
juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi sektor atau aktivitas apa yang paling kompetitif dikembangkan di setiap unit analisis. Nilai koefisien shift share yang
negatif menunjukkan terjadinya penurunan laju aktivitas, dan sebaliknya nilai koefisien yang posisif menunjukkan terjadinya peningkatan laju aktivitas.
Dalam penelitian ini, analisis shift share digunakan untuk memahami pola perkembangan aktivitas perekonomian yang paling kompetitif sekaligus paling
dinamis di wilayah penelitian. Informasi ini diperlukan untuk kebutuhan membangun Model Pengembangan Kawasan Pelabuhan Perikanan Kamal Muara
dan Dadap dalam Konteks Pengelolaan Wilayah Pesisir. Nilai setiap komponen tersebut berkisar dari negatif hingga tak hingga
sampai dengan positif tak hingga. Nilai differential share yang positif di suatu unit analisis pada aktivitas tertentu menunjukkan bahwa aktivitas tersebut
kompetitif untuk di unit tersebut. Sebaliknya, jika negatif berarti aktivitas tersebut tidak kompetitif jika dijadikan sebagai pilihan aktivitas. Profil pertumbuhan
PDRB Kabupaten Tangerang periode 2000 -2002 dicantumkan pada Gambar 5.1. Berdasarkan hasil analisis shift share, untuk Kabupaten Tangerang nilai
pertumbuhannya adalah sebesar 22,25 , dengan komponen pertumbuhan proporsional PP.j sebesar 0,4 dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah
PPW.j sebesar 0,7. Dengan mengekspresikan persen perubahan komponen pertumbuhan proporsional PP.j dan pertumbuhan pangsa wilayah PPW.j pada
sumbu PP sebagai absis dan PPW sebagai ordinat, tampak bahwa PDRB
189
Kabupaten Tangerang terletak pada Kwadran I, yang berarti sektor-sektor tersebut pertumbuhannya cepat PP.j=0. Demikian juga daya saing wilayah untuk sektor-
sektor tersebut cukup baik apabila dibandingkan dengan wilayah lainnya PPW.j=0. Hal ini juga menunjukkan bahwa pergeseran bersih bernilai positif
PB.j=0 yang berarti Kab. Tangerang merupakan wilayah progresif.
Gambar 5.1. Profil pertumbuhan PDRB Kabupaten Tangerang 2000 -2002 Hasil analisis shift share untuk Kota Jakarta Utara menunjukkan bahwa nilai
pertumbuhannya adalah sebesar -9,93 , dengan komponen pertumbuhan proporsional PP.j sebesar -0,51 dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah
PPW.j sebesar -0,38. Dengan mengekspresikan persen perubahan komponen pertumbuhan proporsional PP.j dan pertumbuhan pangsa wilayah PPW.j pada
sumbu PP sebagai absis dan PPW sebagai ordinat sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Dari Gambar 5.2 tampak ternyata Kota Jakarta Utara terletak pada Kwadran III, yang berarti sektor-sektor tersebut pertumbuhannya lambat PP.j=0 dan juga
-1.00 -0.50
0.00 0.50
1.00
-1.00 -0.50
0.00 0.50
1.00
PPW PP
PB.j=0
IV I
II III
190
daya saing wilayah untuk sektor-sektor pertumbuhannya lambat apabila dibandingkan dengan wilayah lainnya PPW.j=0. Hal ini juga menunjukkan
bahwa pergeseran bersih bernilai negatif PB.j=0 yang berarti Kota Jakarta Utara merupakan wilayah lamban.
Gambar 5.2. Profil pertumbuhan PDRB Kota Jakarta Utara 2000-2003
5.2.2 Pemusatan aktivitas ekonomi wilayah