Analisis daya tampung pelabuhan perikanan di kawasan Dadap-

209 7 Mengembangkan lahan baru untuk kegiatan bisnis, industri, pemukiman dan rekreasi. Rencana yang cukup ambisius tersebut sebenarnya masuk akal jika dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh Pemerintah Singapura yang telah mereklamasi sebagian kawasan pesisirnya dengan menggunakan material urukan yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia. Hanya saja, keterbukaan dan keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan akan sangat menentukan keberhasilan program ini serta seberapa besar dampak yang akan ditimbulkannya, baik bagi pemerintah DKI Jakarta maupun masyarakat disekitarnya. Pengelolaan wilayah pelabuhan di Dadap dan Kamal Muara secara resmi masih ditangani oleh Dinas Perikanan masing-masing kabupatenkota khusus untuk kawasan sekitar pelabuhannya. Pengelolaan kawasan di luar wilayah pelabuhan tentu saja tergantung pada siapa pemilik lahan tersebut yang juga harus berdasarkan pada peraturan yang tersedia, baik yang berkaitan dengan tata ruangnya maupun aturan pengembangannya.

5.3.2 Analisis daya tampung pelabuhan perikanan di kawasan Dadap-

Kamal Muara Untuk mengkaji daya tampung pelabuhan perikanan yang terdapat di kawasan Dadap-Kamal Muara, diperlukan data yang menyangkut keduan PPITPI tersebut. Sebagian besar data sudah disampaikan dalam Bab 4. 1 Prasarana dan sarana Prasarana yang diperlukan dalam suatu pelabuhan perikanan antara lain mencakup: alur masuk kapal, kolam pelabuhan, pelindung gelombang, darmaga tempat bersandar, tempat bongkar muat barang, sumber energi listrik, bahan bakar minyak, jalur komunikasi dan transportasi, dan sumber air bersih. Sedangkan sarana pelabuhan dapat berupa: tempat menambat kapal, bengkel mesin, unit perbaikan bodi kapal dan alat tangkap, tempat sampah dan unit pengolahan limbah, tempat lelang ikan, perumahan nelayan, dll. 210 Kondisi PPITPI Kamal Muara jauh lebih baik jika dibandingkan dengan TPI Dadap. Bagaimanapun, di PPITPI Kamal Muara sudah terdapat darmaga dan kolam pelabuhan, serta tempat bongkar muat ikan yang akan dilelang, sementara di TPI Dadap belum ada, meskipun bangunan koperasi masih berdiri dan bagian depan yang diperuntukan bagi kegiatan lelang masih tetap tidak digunakan karena perahu yang berlabuh jauh jaraknya. 2 Pasokan ikan Pasokan ikan yang datang ke kawasan Dadap-Kamal Muara berasal dari kapal yang berlabuh di sepanjang Kali Perancis dan di PPITPI Kamal Muara. Meskipun TPI Dadap sudah tidak berfungsi, tetapi pendaratan ikan dari kapalperahu nelayan yang berukuran kecil dibawah 5 GT tetap dilakukan. Tidak ada proses lelang, pedagang yang akan membeli langsung berhubungan dengan nakhoda kapal. Di TPI Kamal Muara, lelang tetap berlangsung mulai jam 04 pagi sampai jam tujuh atau delapan, tergantung jumlah ikan yang didaratkan. Sebagian besar ikan diborong oleh para pedagang besar yang membawa mobil sebagai alat angkut, sementara pedagang kecil mengangkut ikan dengan menggunakan beca, sepeda, atau gerobak dorong. Pedagang besar memasok kebutuhan supermarket atau untuk dikirim ke Muara Angke. Kegiatan pemasaran ikan di TPI Kamal Muara tidak hanya berupa pelelangan ikan hasil tangkapan nelayan, tetapi juga pasar eceran, baik untuk ikan yang didaratkan nelayan lokal, dibawa oleh pedagang dari Muara Angke, atau dijajakan oleh para pedagang ikan yang menampung hasil tambak atau hasil tangkapan dari perairan umum. Sehingga tidak mengherankan jika di pasar ini dapat ditemui udang sungai yang masih hidup. Pola distribusi ikan yang berasal dari kawasan Dadap-Kamal Muara dapat dilihat pada Gambar 5.8. Dari Gambar 5.8 di atas dapat dilihat bahwa distribusi ikan yang didaratkan di kawasan Dadap sebagian besar didistribusikan ke pasar lokal 70 , sementara ikan yang dilelang di TPI Kamal Muara hanya 15 untuk pasar lokal, sisanya 70 masuk ke pasar 211 elit mal di Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pasar Jakarta selalu terbuka untuk ikan-ikan yang didaratkan di kawasan tersebut. Dari keseluruhan ikan yang didaratkan di kawasan Dadap-Kamal Muara, hanya sekitar 20 yang masuk ke Pasar Kabupaten Tangerang. Gambar 5.8 Pola distribusi ikan yang berasal dari kawasan Dadap- Kamal Muara 3 Dukungan logistik pelabuhan perikanan Perkembangan suatu pelabuhan perikanan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan fasilitas pendukung yang diperlukan untuk kegiatan penangkapan, bongkar muat hasil tangkapan dan bekal operasi penangkapan, serta penyediaan bahan dan fasilitas perbaikan kapal dan alat penangkapan. Secara garis besar, kondisi logistik yang ada di sekitar TPI Dadap dan Kamal Muara dicantumkan dalam Tabel 5.22. Sebagaimana tercantum dalam Tabel 5.22, ketersediaan fasilitas logistik yang berkaitan dengan kegiatan perikanan relatif tersedia. Meskipun demikian, permasalahan tidak selalu terletak di sana, tetapi pada kemampuan daya beli nelayan untuk mendapatkan fasilitas tersebut. Sebagai contoh, fasilitas BBM tersedia cukup, meskipun jarak SPBU relatif jauh sekitar 2 km. Karena tidak tersedianya SPBU khusus di TPI, maka Pasar lokal Dadap Pasar lokal Kamal Muara Pasar Kabupaten Tangerang Pasar elit Jakarta TPI Dadap TPI Kamal Muara 5 5 15 70 10 10 65 212 nelayan harus membeli lewat tangan kedua baik eceran maupun pemasok dengan harga yang lebih mahal dari harga resmi di SPBU berbeda antara Rp 400 – Rp 600 per liter solar. Dengan demikian, beban operasional nelayan menjadi lebih besar. Jalan keluar yang dilakukan sebagian nelayan adalah melakukan pengoplosan bahan bakar minyak tanah dengan oli, dengan perbandingan satu liter oli mesin untuk 70 liter minyak tanah. Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dengan kebutuhannya ini tentu saja akan berakibat negatif pada daya tahan mesin; serta juga pada keselamatan operasional penangkapan secara keseluruhan. Tabel 5.22 Daftar fasilitas logistik kegiatan perikanan disekitar TPI Dadap dan Kamal Muara No FASILITAS TINGKAT KETERSEDIAAN JARAK DARI m TPI DADAP TPI KAMAL MUARA 1 Air bersih Cukup 1 1 2 BBM Cukup 1 1 3 Toko peralatan penangkapan ikan Cukup 50 25 4 Depo es Cukup 50 25 5 Toko bahan makanan Cukup 10 10 6 Bengkel mesin kapal Tidak ada - - 7 Montir mesin kapal Cukup 1 1 8 Dok kapalperahu Cukup 9 Pasar umum Cukup 1.000 2.500 10 Penjual ikan Cukup 25 10 Dari Tabel 5.22 tersebut diperoleh kenyataan bahwa setiap faktor input yang berpengaruh pada kegiatan penangkapan ikan di sekitar perairan Pulau Jawa tersedia dengan cukup dan mudah diupayakan pada saat diperlukan. Namun demikian, masalah sebenarnya adalah kurangnya hasil tangkapan yang diperoleh jika dibandingkan dengan modal yang dikeluarkan untuk operasi penangkapan. Hal ini terjadi disebabkan oleh beberapa hal: • kawasan perairan pantai utara sudah mengalami keadaan tangkap lebih overfishing, sehingga kelompok ikan sudah ditemukan; 213 • kondisi perairan tepi di pantai utara Pulau Jawa umumnya sudah tercemar, sehingga kelompok ikan akan menjauh untuk mencari habitat yang baru yang sesuai dengan persyaratan hidupnya; • semakin menjauhnya gerombolan ikan dari kawasan pesisir mengakibatkan diperlukannya biaya operasional penangkapan yang lebih besar, karena harus mencari sumberdaya ikan ke tempat yang lebih jauh dan dalam jangka waktu yang l.ebih lama 4 Akses transportasi Lokasi TPI Dadap dan TPI Kamal Muara relatif dekat dengan jalan TOL Jakarta Bandara Sukarno Hatta, masuk simpang Rawa Bokor atau simpang Kamal Muara-Dadap dan Kapuk-Pluit-Kota. Melalui Jalan Kamal, TPI Dadap berjarak hanya 6,8 km km dari jalan TOL Pintu Cengkareng, sementara jarak TPI Kamal Muara ke simpang Kamal Muara-Dadap hanya berjarak 1 km. Jarak tersebut dapat ditempuh dalam waktu 10 mnt. Jalan masuk beraspal mempunyai lebar 6 m, sedangkan kepadatan kendaraan rata-rata 628 mobil per jam. Kemacetan kadang-kadang juga terjadi pada pagi dan sore hari, yang sebagian besar disebabkan oleh tidak teraturnya kendaran umum berhenti di tengah jalan saat menaikan dan menurunkan penumpang, kondisi jalan yang rusak, dan saat jam kerja pabrik selesai. Dari kondisi jalan termasuk kualitas jalan, lebar, tingkat kemacetan dan sarana transportasi dapat disimpulkan bahwa akses transportasi tidak ada masalah dari dan ke TPI Dadap dan TPI Kamal Muara. Jika ada barang dan permintaan, maka dukungan transportasi mudah disediakan. Meskipun demikian, banyaknya kendaraan truk yang berukuran besar dengan muatan yang berat serta kualitas jalan yang kurang baik telah menyebabkan kondisi menjadi cepat mengalami kerusakan. Salah satu isu yang sekarang sedang berkembang di lokasi adalah dirasa perlu adanya trotoir di ruas Jalan Perancis dan ruas Jalan Dadap-Kamal ke arah Kosambi, agar orang dapat berjalan dengan tenang. Trotoir sudah 214 dibangun di ruas Jalan Dadap-Kamal ke arah timur, meskipun cukup banyak dipenuhi oleh para pedagang kaki lima.

5.3.3 Analisis model kelimpahan kapal ikan yang dapat dipindahkan dari