Tempat pelelangan ikan Pengelolaan Perikanan Terpadu dan Berkelanjutan

55 Menurut Mahyuddin 2007, pengembangan pelabuhan perikanan di Indonesia semakin menarik bagi investor untuk dijadikan basis dalam pengembangan industri perikanan. Alasannya yakni: 1 investor semakin sulit memperoleh tanah yang bebas masalah d luar kawasan pelabuhan sehingga areal industri perikanan di kawasan pelabuhan semakin diminati; 2 berdasarkan pasal 41 ayat 3 UU No. 312004 tentang perikanan, setiap kapal penangkap ikan dan kapal pengangkut ikan diharuskan untuk mendaratkan ikan tangkapannya di pelabuhan perikanan; 3 adanya kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan bahwa kapal-kapal asing dilarang melakukan penangkapan ikan di perairan Indonesia kecuali kapal-kapal asing harus berpangkalan, mendaratkan hasil tangkapannya di pelabuhan perikanan Indonesia dan membuka industri perikanan di Indonesia; dan 4 semakin banyak kemudahan yang diberikan kepada investor di pelabuhan mulai dari pelayanan prima, sampai kepada murahnya tarif dalam memanfaatkan fasilitas pelabuhan.

2.3.3 Tempat pelelangan ikan

Salah satu sarana yang sebaiknya terdapat di pelabuhan perikanan adalah tersedianya tempat pelelangan ikan TPI. Tempat ini merupakan areal dimana nelayan, juragan kapal, tengkulak, dan pembeli dan penjual ikan bertransaksi dan diawasi oleh petugas TPI. Sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER.16MEN2006 tanggal 23 Juni 2006 tentang Pelabuhan Perikanan, tempat pelelangan ikan adalah salah satu fasilitas fungsional yang dapat meningkatkan nilai guna dari fasilitas pokok sehingga dapat menunjang aktivitas di pelabuhan DKP 2006. Menurut Adrianto 2007, TPI adalah tempat dimana kesepakatan harga jual beli ikan tercapai. Namun demikian beberapa hal perlu diperhatikan, yaitu harga yang terbentuk tidak mencerminkan supply dan demand yang aktual quasi- auction , transparansi antara harga on-farm dan off-farm masih terbatas. Dengan demikian TPI hanya berfungsi sebagai lembaga ekonomi saja. Tempat pelelangan ikan juga merupakan fasilitas fungsional yang sangat vital dalam rangka mengoptimalkan fungsi pemasaran ikan. Pada gilirannya, jika fungsi pemasaran berhasil maka pendapatan dari jasa pelabuhan perikanan akan 56 juga bertambah. Fungsi pemasaran ikan yang terjadi di TPI digambarkan oleh Adrianto 2007 sebagaimana tercantum dalam Gambar 2.7 Gambar 2.7 Bagan alir fungsi pemasaran yang terjadi di TPI Adrianto 2007 Dari Gambar 2.7 tampak bahwa aktivitas ekonomi pemasaran di TPI dimulai dari proses pendaratan ikan yang dilakukan oleh nelayan, kemudian terjadi proses lelang pertama diantara tengkulakpedagang besar A wholesaler, baik dari kelompok nelayan atau koperasi dengan pedagang perantara A middle man . Proses pelelangan kedua terjadi antara tengkulakpedagang besar B dengan pedagang perantara B. Proses pemasaran kemudian terjadi secara eceran di antara pedagang perantara B dengan pedagang eceran yang langsung menjual ikannya kepada konsumen. Pembayaran kontan terjadi pada saat transaksi antara pedagang perantara dengan pedagang eceran serta antara pedagang eceran dengan konsumen. Sedangkan transaksi pada waktu lelang dibayar berdasarkan komisi penjualan. Jika kepercayaan sudah ter jadi diantara tengkulakpedagang besar dengan pedagang perantara dan juga sampai ke pedagang pengecer, pembayaran kadang-kadang dilakukan hari berikutnya. Sales Fix price transaction Buying on consignment FISHERS LANDING Consignment Consignees, wholesalers fishers cooperatives association Auctions and Bidding Retail Traders Consumers Middle-men Auctions and Bidding Middle-men Consignees, wholesalers larger wholesaler market 57

2.3.4 Kelembagaan TPI