23
masyarakat arisan, pengajian, pusat perbelanjaan, sekolah anak, tempat pembayaran listrik, dan bank atau lembaga keuangan atau bersosialisasi
dengan lingkungan masyarakat sekitar tempat tinggal bergaul dengan tetangga.
a. Rendah: masih merasa enggan untuk mengakses kelembagaan tersebut dan
tidak melakukannya satupun b.
Tinggi : mau mengakses kelembagaan tersebut dan melakukannya minimal satu kelembagaan yang telah disebutkan
18. Penerapan kemampuan fungsional kemampuan keaksaraan adalah tindakan
yang dilakukan oleh WB yang berhubungan dengan penerapan kemampuan baca, tulis dan hitungnya. Variabel ini diukur dengan jumlah skor yang
diperoleh dari jawaban pertanyaan pada kuesioner. Jawaban pertanyaan yang sesuai harapan diberi skor 2 dan yang tidak sesuai dengan harapan diberi skor
1. a.
Rendah : tidak dapat melakukan penerapan kemampuan fungsional membaca, menulis dan berhitung skor 2
b. Tinggi : minimal dapat melakukan satu penerapan kemampuan fungsional
skor ≥ 2
3.3 Hipotesis
1. Terdapat hubungan antara Umur WB dengan kemampuan keaksaraan WB.
2. Terdapat hubungan antara pendidikan formal yang pernah diikuti WB dengan
kemampuan keaksaraan WB.
24
3. Terdapat hubungan antara status perkawinan dengan kemampuan keaksaraan
WB. 4.
Terdapat hubungan antara pekerjaan yang dimiliki warga belajar dengan kemampuan keaksaraan WB.
5. Terdapat hubungan antara tinggi jumlah anak yang menjadi tanggungan WB
dengan kemampuan keaksaraannya. 6.
Terdapat hubungan antara penilaian WB terhadap program KF dengan keaksaraan.
7. Terdapat hubungan antara motif WB untuk mengikuti program dengan
kemampuan keaksaraan WB. 8.
Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan anggota keluarga WB dengan kemampuan keaksaran WB.
9. Terdapat hubungan antara dukungan dari lingkungan tempat tinggal dengan
kemampuan keaksaraan WB. 10.
Terdapat hubungan antara teknik pembelajaran dari tutor dengan kemampuan keaksaraan WB.
11. Terdapat hubungan antara alokasi waktu dan tempat belajar program KF
dengan kemampuan keaksaraan WB. 12.
Terdapat hubungan antara kemampuan dasar keaksaraanmelek aksara WB terhadap dampak atau manfaat tidak langsung dari program.
25
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode survei, yaitu metode penelitian melalui pengumpulan informasi
berupa data primer dari suatu sampel dengan menanyakan melalui kuesioner atau interview supaya menggambarkan berbagai aspek dari populasi Fraenkel dan
Wallen, 1990 dalam Wahyuni dan Mulyono, 2006. Penggunaan metode survei pada penelitian ini memanfaatkan uji tes kemampuan keaksaraan dan kuesioner, yang
kemudian dilakukan analisis statistik untuk mengetahui hubungan antar variabel bebas faktor internal dan eksternal terhadap variabel dipengaruhi kemampuan
keaksaraan. Metode kualitatif juga digunakan sebagai pendukung pendekatan kuantitatif melalui teknik wawancara mendalam pada responden dan informan untuk
melengkapi kebutuhan data primer penelitian.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian