Definisi Konseptual Definisi Operasional

18

3.2 Definisi Konseptual

1. PKBM Pusat Kegiatan Belajar merupakan wadah seluruh kegiatan belajar masyarakat dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dikelola oleh masyarakat, yang terletak di wilayah desa atau kelurahan, sehingga mudah diakses oleh masyarakat. 2. Keaksaraan Fungsional adalah program pemberantasan buta aksara dengan sasaran program warga masyarakat dengan usia diatas 15 tahun yang dilaksanakan dalam bentuk kelompok belajar yang terdiri dari warga belajar dengan belajar membaca, menulis dan berhitung. 3. Warga Belajar WB adalah warga masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar lingkungan PKBM dan tercatat sebagai anggota belajar program KF, dan juga merupakan istilah bagi pihak penyelenggara PKBM dan PLS untuk peserta program PKBM.

3.4 Definisi Operasional

1. Kemampuan keaksaraan adalah pencapaian kompetensi keaksaraan dasar oleh warga belajar yang meliputi kemampuan dia untuk dapat membaca menulis dan berhitung setelah mengikuti program KF a. Tinggi : ≥ 60 persen hasil tes keaksaraan dasar dapat dikerjakan dengan benar atau memiliki skor ≥ 318 b. Rendah : 60 persen hasil tes keaksaraan dasar tidak dapat dikerjakan dengan benar atau memiliki skor 0 ≥ x ≥ 317 19 2. Keberhasilan program adalah hasil dari tujuan program KF yang diukur berdasarkan kemampuan melek aksara yang telah dimiliki oleh warga belajar setelah mengikuti program. a. Berhasil : ≥50 persen WB yang menjadi sampel penelitian memiliki kemampuan keaksaraan b. Tidak berhasil : 50 persen WB yang menjadi sampel penelitian tidak memiliki kemampuan keaksaraan 3. Umur adalah lamanya waktu seorang warga belajar untuk hidup sejak ia lahir hingga saat penelitian ini berlangsung. a. 16 tahun ≥ x ≥ 45 tahun b. x 45 tahun 4. Pendidikan formal yaitu jenjang pendidikan yang pernah diikuti warga belajar. a. Rendah : tidak pernah mengikuti pendidikan formal atau sekolah dasar kelas1-3 b. Tinggi : pernah mengikuti sekolah dasar kelas 4-6 5. Status perkawinan adalah keterikatan dan tanggung jawab WB terhadap perannya dalam keluarga. a. Menikah b. Janda 6. Pekerjaan merupakan mata pencaharian atau usaha yang dilakukan untuk mendapatkan penghasilan a. Bekerja b. Tidak bekerja 20 7. Jumlah anak adalah keseluruhan anak yang dimiliki dan menjadi tanggungan bagi WB. a. Tinggi : 3 anak dan atau memiliki balita b. Rendah : ≤ 3 anak dan tidak memiliki balita 8. Penilaian terhadap program KF adalah tanggapan yang diberikan oleh WB sebelum dan sesudah mengikuti program KF. a. Tinggi : tanggapan yang mendukung kebermanfaatan program KF terhadap WB dengan adanya semangat dan motivasi tinggi dari WB untuk belajar. Skor 18 b. Rendah : tanggapan WB yang tidakkurang merespon kebermanfaatan program KF terhadap kemampuan keaksaraan WB. Skor ≤ 18 9. Motif WB adalah penyebab atau alasan yang membuat WB ingin mengikuti program KF: a. Intrinsik : segala dorongan yang berasal dari dalam diri WB sendiri, tanpa paksaaan, rasa ingin tahu dan menambah kemampuan keaksaraan membaca, menulis dan berhitung. b. Ekstrinsik : segala dorongan yang berasal dari luar diri WB, yang diintervensi pihak lain, diajak ikut-ikutan, serta keinginan lain selain ingin dapat membaca menulis dan berhitung berkumpul dengan teman- teman, menggosip, mengisi kekosongan waktu 10. Tingkat pendidikan keluarga adalah pendidikan formal yang pernah diikuti anggota keluarga dari WB orang tua, suami, anak, dan saudara dari WB. Dihitung berdasarkan jumlah skor yang diperoleh. Skor 2 untuk setiap 21 anggota keluarga orang tua, suami, anak, dan saudara dari WB dinyatakan berpendidikan dan skor 1 untuk anggota keluarga yang tidak dapat membaca dan menulis. a. Rendah : skor 4 b. Tinggi : skor ≥ 4 11. Dukungan dari lingkungan tempat tinggal adalah bentuk perhatian yang diberikan dari orang-orang yang berada di sekitar tempat tinggal WB, yaitu lingkungan keluarga. Diukur berdasarkan jumlah skor. Skor 2 diberikan pada tiap bentuk perhatian yang diberikan keluarga menyuruh untuk ikut program, mengingatkan jadwal belajar dan membantu belajar di rumah, dan skor 1 bila satu bentuk perhatian tidak diberikan. a. Rendah : skor 4 b. Tinggi : skor ≥ 4 12. Teknik pembelajaran oleh tutor adalah cara-cara yang digunakan oleh tutor untuk meningkatkan kemampuan keaksaraan WB, meliputi pengajaran kemampuan baca tulis hitung, melatih berulang-ulang kemampuan tersebut, menerapkan pendekatan tematik atau mengajarkan perbendaharaan kata baru dari suku kata yang telah dikenal, penyiapan kurikulum dan perangkat pembelajaran, jadwal belajar, penyesuaian metode terhadap kondisi warga belajar, adanya monitoring dari luar, misal aparat PLS. Variabel ini diukur dengan jumlah skor yang diperoleh dari jawaban pertanyaan pada kuesioner. Jawaban pertanyaan yang sesuai harapan diberi skor 2 dan yang tidak sesuai dengan harapan diberi skor 1. 22 a. Rendah : jumlah skor 16 b. Tinggi : jumlah skor ≥ 16 12. Alokasi waktu dan tempat belajar adalah penetapan jadwal belajar dan tempat belajar KF. a. Disesuaikan keinginan WB b. Disesuaikan keinginan selain oleh WB 13. Membaca adalah kemampuan warga belajar mengenal huruf dalam satu kata, mengeja kata tersebut, membacanya dalam suku kata dan membacanya dalam kata utuh. 14. Menulis adalah kemampuan warga belajar berupa ketepatan menulis huruf, angka, suku kata dan suatu kata. 15. Menghitung adalah kemampuan warga belajar mengoperasikan angka-angka secara dasar pengurangan dan penjumlahan 16. Motivasi tinggi untuk mau belajar baca tulis hitung lagi, yaitu WB belajar kembali setelah selesai mengikuti program untuk mengasah kemampuan baca tulis hitungnya dengan belajar ditempat lain seperti dirumah a. Motivasi rendah : tidak ada keinginan belajar kembali dan tidak melakukannya b. Motivasi tinggi : mau dan melakukan belajar kembali 17. Kepercayaan diri WB adalah keyakinan pada diri WB bahwa dia dapat melakukan hal yang sebelumnya ia tidak mampu lakukan atau tidak memiliki keberanian untuk melakukannya yang dipengaruhi setelah mengikuti program KF, hal tersebut meliputi keberanian untuk mengakses kelembagaan 23 masyarakat arisan, pengajian, pusat perbelanjaan, sekolah anak, tempat pembayaran listrik, dan bank atau lembaga keuangan atau bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar tempat tinggal bergaul dengan tetangga. a. Rendah: masih merasa enggan untuk mengakses kelembagaan tersebut dan tidak melakukannya satupun b. Tinggi : mau mengakses kelembagaan tersebut dan melakukannya minimal satu kelembagaan yang telah disebutkan 18. Penerapan kemampuan fungsional kemampuan keaksaraan adalah tindakan yang dilakukan oleh WB yang berhubungan dengan penerapan kemampuan baca, tulis dan hitungnya. Variabel ini diukur dengan jumlah skor yang diperoleh dari jawaban pertanyaan pada kuesioner. Jawaban pertanyaan yang sesuai harapan diberi skor 2 dan yang tidak sesuai dengan harapan diberi skor 1. a. Rendah : tidak dapat melakukan penerapan kemampuan fungsional membaca, menulis dan berhitung skor 2 b. Tinggi : minimal dapat melakukan satu penerapan kemampuan fungsional skor ≥ 2

3.3 Hipotesis