Tabel 4 Lokasi Bertelur Maleo Senkawor di Kabupaten Mamuju
No Lokasi bertelur
Koordinat Status
1 Tobinta
01
o
57’53.3”S 119
o
19’44.3”E Aktif
2 Lelo losso
01
o
57’47.4”S 119
o
16’23.9”E Aktif
3 Tambung Tangnga
01
o
57’05.7”S 119
o
16’42.9”E Aktif
4 Tikke
01
o
20’58.4”S 119
o
19’55.5”E Ditinggalkan
5 Terbao
01
o
01’22.3”S 119
o
28’22.7”E Ditinggalkan
6 Koloe
01
o
21’44.4”S 119
o
19’21.6”E Aktif
7 Lemo
01
o
22’13.8”S 119
o
18’41.7”E Aktif
8 Pambua
00
o
52’50.3”S 119
o
32’07.3”E Aktif
9 Bambamata
00
o
59’54.3”S 119
o
28’52.7”E Aktif
10 Kasoloang
01
o
00’33.6”S 119
o
28’40.7”E Aktif
11 Randomayang
01
o
03’15.8”S 119
o
28’12.0”E Aktif
12 Kayumoloa
01
o
05’47.1”S 119
o
26’46.8”E Aktif
13 Tanjung Tambue
01
o
09’37.6”S 119
o
22’48.7”E Aktif
14 Padongga
01
o
17’27.5”S 119
o
18’53.3”E Aktif
15 Belang-belang
02
o
27’51.2”S 119
o
07’38.2”E Aktif
16 Barang-barang
02
o
28’59.5”S 119
o
06’51.9”E Aktif
17 Malasigo
02
o
28’57.6”S 119
o
07’07.6”E Aktif
18 Tambung
02
o
34’44.7”S 119
o
01’58.5”E Aktif
19 Tapanduli
02
o
40’20.6”S 118
o
47’20.3”E Aktif
20 Udung Butung
02
o
48’02.6”S 118
o
45’43.0”E Aktif
21 Lariang
01
o
25’S 119
o
17’E Status tidak diketahui
22 Tanjung Dapuran
01
o
45’S 119
o
20’E Status tidak diketahui
23 Mamuju
02
o
40’S 118
o
55’E Status tidak diketahui
a. Penemuan Lokasi Bertelur Baru
Dari 23 lokasi bertelur yang dilakukan inventarisasi, ditemukan 8 delapan lokasi bertelur aktif baru ditemukan, dan belum pernah disebutkan
sebelumnya. Lokasi tersebut adalah Tobinta, Lelo Losso, Tambung Tangnga, Barang-barang, Malasigo, Tambung, Tapanduli dan Udung Butung Gambar 4.
Penemuan lokasi bertelur tersebut berdasarkan penelusuran informasi dari berbagai sumber antara lain penduduk lokal, dan aparat pemerintahan terkait.
b. Lokasi Bertelur Aktif
Suatu lokasi bertelur dikatakan sebagai lokasi aktif digunakan Maleo senkawor selama atau jika lokasi bertelur tersebut secara simultan dikunjungi
Maleo senkawor untuk bertelur. Berdasarkan hasil penelusuran lapangan terhadap lokasi bertelur yang terdapat di Kabupaten Mamuju, terdapat 18 lokasi
aktif yang digunakan oleh Maleo senkawor.
Status aktif diberikan pada suatu lokasi berdasarkan beberapa penilaian yaitu melalui
pertama; referensi peneliti sebelumnya, kedua; pertemuan penduduk lokal dengan Maleo senkawor ataupun aktivitas pengumpulan telur di lokasi
bertelur yang informasi tersebut diperoleh dari penyebaran kuesioner, ketiga;
melalui bukti fisik yang ditinggalkan Maleo senkawor di lokasi bertelur seperti guguran bulu, jejak kaki yang masih segar, bongkahan pasir galian yang
menandakan penggalian yang belum begitu lama terjadi, kondisi areal peneluran yang masih bersih dari kotoran dedaunan yang terbawa angin. Selanjutnya,
berdasarkan uji lapang kemudian ditetapkan suatu lokasi bertelur masih aktif digunakan Maleo senkawor untuk meletakkan telur. Gambaran mengenai lokasi
bertelur yang aktif digunakan oleh Maleo senkawor disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5 Lokasi Bertelur Aktif yang Digunakan oleh Maleo Senkawor
c. Lokasi Bertelur yang Telah Ditinggalkan
Lokasi bertelur yang dinyatakan sebagai lokasi bertelur yang telah tidak aktif atau telah ditinggalkan oleh Maleo senkawor ditetapkan berdasarkan 3 tiga
pendekatan yaitu, pertama; referensi dari peneliti sebelumnya, kedua; informasi
dari penduduk terdekat dengan lokasi bertelur melalui kuesioner, ketiga; melalui
bukti fisik yang tersisa di lokasi bertelur. Hasil gambaran di lokasi bertelur Maleo senkawor menunjukkan bahwa, lokasi bertelur yang telah ditinggalkan umumnya
merupakan lokasi yang telah terinvasi oleh tanaman sekunder, lokasi bertelur telah berganti fungsi sebagai lahan yang telah dikelola oleh manusia. Kondisi
tersebut tidak memberikan ruang dan waktu untuk Maleo senkawor agar dapat menjalankan aktfitas bertelur Maleo senkawor dengan baik.
Lokasi bertelur yang telah ditinggalkan oleh Maleo senkawor sebagai tempat bertelur adalah Tikke dan Terbao. Kondisi terakhir di daerah tersebut,
merupakan kawasan pesisir pantai yang telah menjadi hunian penduduk, daerah yang dulunya diperkirakan sebagai hutan mangrove, sekarang telah dikonversi
dan dikelola penduduk desa menjadi petak-petak tambak Gambar 6.
Gambar 6 Lokasi Bertelur yang Telah Ditinggalkan oleh Maleo Senkawor
d. Lokasi Bertelur yang Statusnya Tidak Diketahui