Sifat Tanah Analisis kondisi lokasi bertelur maleo senkawor (macrocephalon maleo) di kabupaten Mamuju provinsi Sulawesi Barat

Maleo senkawor membenamkan telurnya kedalam lubang galian kemudian selanjutnya alam akan mengambil alih peran induk untuk memberi sumber panas untuk perkembangan embrio dalam telur. Setelah telur menetas, maka anak Maleo senkawor akan mencari makan sendiri tanpa bantuan dari induk. Menurut Gunawan 1994 temperatur di lubang peneluran berkisar antara 34.00-40.70 o C. Temperatur di lubang peneluran di daerah Tambun Sulawesi Utara berdasarkan lubang kedalaman lubang yang berbeda beda secara berturut-turut adalah; 29.4- 31.0 o C, 30.9-32.7 o C, 32.1-34.3 o C, dan 33.8-36 o C untuk kedalaman lubang 20, 30, 40, dan 50 cm Dekker, 1990. Kelembaban tanah di sekitar lokasi bertelur Maleo senkawor tercatat bervariasi mulai 6.3-11.

2.7 Sifat Tanah

Maleo senkawor meletakkan telurnya di lubang yang memiliki kondisi tertentu, salah satunya adalah sifat tanah yang berpasir. Tekstur tanah yang berpasir memudahkan induk Maleo senkawor untuk menggali lubang untuk pengeraman telur. Sifat tanah berpasir juga tidak mengikat dan cepat melepaskan air sehingga temperatur tanah di sekitar telur tidak terlalu terpengaruh oleh genangan air dan sifatnya yang relatif konstan. Menurut Gunawan 1994, sifat tanah di empat lokasi bertelur Maleo senkawor di Taman Nasional Dumoga Bone TNDB, yaitu Tambun, Matayangan, Tapakolintang, dan Bakan memiliki kelas tekstur berlempung, lempung berpasir, lempung berdebu, dan pasir berlempung, tanah keempat lapangan peneluran tersebut memiliki kandungan utama berupa pasir yang berkisar antara 41.67-82.12. Menurut Beckman dan Brady 1969 dalam Alikodra 2002, tekstur tanah dibagi dalam beberapa tekstur sesuai dengan keadaannya. Pengelompokan tekstur tanah disajikan lebih jelas pada Tabel 1. Tabel 1 Tekstur Tanah Tekstur tanah Keadaan Pasir 1. Rasa kasar sangat jelas 2. Tidak melekat 3. Tidak dapat dibentuk bola dan gulungan Pasir berlempung 1. Rasa kasar jelas 2. Sedikit melekat 3. Dapat dibentuk bola gulungan yang mudah sekali hancur Lempung berpasir 1. Rasa kasar agak jelas 2. Agak melekat 3. Dapat dibuat bola, mudah hancur Lempung 1. Rasa tidak kasar dan tidak licin 2. Agak melekat 3. Dapat membentuk bola agak teguh, dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat Lempung berdebu 1. Rasa licin 2. Agak melekat 3. Dapat dibuat bola agak teguh, dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat Debu 1. Rasa licin sekali 2. Agak melekat 3. Dapat dibuat bola agak teguh, dapat sedikit digulung dengan permukaan mengkilat Lempung berkilat 1. Rasa agak licin 2. Agak melekat 3. Dapat dibuat bola agak teguh, dapat sedikit dibuat gulungan agak mudah hancur Lempung liat berpasir 1. Rasa halus dengan sedikit bagian kasar 2. Agak melekat 3. Dapat dibuat bola agak teguh, dapat dibentuk gulungan agak mudah hancur Lempung liat berdebu 1. Rasa halus agak licin 2. Melekat 3. Dapat dibuat bola teguh, gulungan mengkilat Liat berpasir 1. Rasa halus, berat berat tapi terasa sedikit kasar 2. Melekat 3. Dapat dibentuk bola teguh, mudah digulung Liat berdebu 1. Rasa halus, berat, agak licin 2. Sangat lekat 3. Dapat dibentuk bola teguh, mudah digulung Debu 1. Rasa berat, halus 2. Sangat lekat 3. Dapat dibentuk bola dengan baik

2.8 Musuh Alami

Dokumen yang terkait

Strategi Burung Maleo (Macrochepalon maleo SAL. MULLER 1846) dalam Seleksi Habitat Tempat Bertelurnya di Sulawesi

1 13 236

Biologi Perkembangan Burung Maleo (Macrocephalon maleo, Sall, Muller 1846) yang Ditetaskan Secara Ex Situ

3 48 190

Pendugaan Populasi, Preferensi Habitat Peneluran dan Pola Sebaran Maleo (Macrocephalon maleo Sal Muller 1846) Berdasarkan Keberadaan Sarang di Kawasan Taman Nasional Lore Lindu Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah.

0 16 97

Analisis Preferensi Habitat Burung Maleo (Macrocephalon maleo) di Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah

11 49 113

Analisis Preferensi Habitat Burung Maleo (Macrocephalon maleo) di Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah

3 27 70

Karakteristik Fisik Sarang Burung Maleo (Macrocephalon maleo) Di Suaka Margasatwa Pinjan-Tanjung Matop, Sulawesi Tengah.

0 0 7

FAKTOR PENYEBAB PENURUNAN POPULASI MALEO SENKAWOR DI DESA SAUSU PIORE KABUPATEN PARIGI MOUTONG SULAWESI TENGAH | Arista | Jurnal Warta Rimba 6341 20989 1 PB

1 2 8

KARAKTERISTIK TANAH DAN MIKROKLIMAT HABITAT BURUNG MALEO (MACROCEPHALON MALEO) DI TAMAN NASIONAL LORE LINDU SULAWESI TENGAH (Soil Characteristics and Microclimate of Habitat Maleo Bird (Macrocephalon Maleo) in Lore Lindu National Park Central Sulawesi | H

0 0 6

this PDF file KERAGAMAN GENETIK BURUNG MALEO (Macrocephalon maleo) BERDASARKAN POLIMORFISME PROTEIN DARAH | Hastarina | AGRISAINS 1 SM

0 0 9

STUDI KARAKTERISTIK MIKRO-HABITAT BURUNG MALEO (Macrocephalon maleo) PADA KAWASAN TAMAN NASIONAL RAWA AOPA WATUMOHAI (TNRAW) SULAWESI TENGGARA

0 1 14