Terdapat Tanah Berpasir Aman dari Gangguan Benda Asing Waktu Pertemuan dengan Manusia

Gambar 26 Lokasi Bertelur di Antara Lahan Perkebunan 4.3.2 Syarat Adaptasi Maleo Senkawor di Lokasi Bertelur Maleo senkawor dapat memberikan umpan balik positif dan dapat melakukan suatu bentuk adaptasi terhadap perubahan habitat sepanjang perubahan yang terjadi masih dapat ditoleransi dan tidak terjadi secara drastis. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa hal penting yang membuat Maleo senkawor memilih lokasi yang berbeda dengan lokasi bertelur pada umumnya. Hal tersebut adalah :

a. Terdapat Tanah Berpasir

Salah satu alasan Maleo senkawor menggunakan lokasi baru untuk menggali lubang dan bertelur adalah karena lokasi tersebut memiliki kondisi fisik yang berpasir. Lokasi berpasir yang keberadaannya cukup terbuka dari tajuk-tajuk pohon sehingga sinar matahari dapat menyentuh hingga permukaan pasir merupakan kriteria utama Maleo senkawor dalam memilih lokasi bertelur. Sebaliknya lokasi bertelur akan ditinggalkan oleh Maleo senkawor apabila lokasi tersebut telah kehilangan fungsi utama, yaitu lokasi berpasir karena telah tertutupi permukaan pasir secara keseluruhan oleh semak.

b. Aman dari Gangguan Benda Asing

Maleo senkawor merupakan satwa liar yang sangat peka dengan hal-hal yang mencurigakan. Bahkan pertemuan dengan Maleo senkawor di lokasi bertelur akan menyebabkan satwa tersebut langsung melarikan diri menuju hutan jika jarak kurang dari 30 meter. Gangguan benda-benda yang tidak terlihat alamiah dan bukan merupakan bagian dari lokasi bertelur akan mengganggu Maleo senkawor sehingga menunda proses peneluran. Gangguan tersebut dapat berupa audio maupun visual antara lain; suara mesin chain- saw, kendaraan bermotor, sepeda, atau pun hasil tebangan pohon yang berserakan di sekitar lokasi bertelur.

c. Waktu Pertemuan dengan Manusia

Berdasarkan hasil penelitian, Maleo senkawor akan dengan segera meninggalkan lokasi bertelur dan menuju hutan apabila terganggu. Tetapi, menurut masyarakat yang sering berhubungan langsung dengan lokasi bertelur, apabila kondisi kembali tenang maka, Maleo senkawor akan kembali untuk melanjutkan aktivitas yang sempat terganggu pada sore hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Gunawan 1994 bahwa apabila melakukan aktivitas bertelur Maleo senkawor mendapat gangguan maka pekerjaannya akan ditinggalkan dan kembali dilanjutkan apabila kondisi telah kembali tenang dan biasanya pada sore hari. Berdasarkan fenomena di atas dapat dikatakan bahwa Maleo senkawor dapat menerima toleransi gangguan di lokasi bertelur selama gangguan tersebut tidak terjadi sepanjang hari. Apabila waktu pagi hari dil okasi bertelur terjadi pertemuan Manusia dan Maleo senkawor, biasanya Maleo senkawor akan melarikan diri ke hutan. Namun, asalkan sepanjang siang dan sore hari lokasi bertelur telah tenang kembali, lokasi tersebut masih terus dapat digunakan dan Maleo senkawor juga dapat beradaptasi dengan keadaan tersebut. 42.2 27.7 18.8 9.4 1.9 Tdk tamat SD SD SMP SMU Lainnya

4.4 Aspek Sosial

Dokumen yang terkait

Strategi Burung Maleo (Macrochepalon maleo SAL. MULLER 1846) dalam Seleksi Habitat Tempat Bertelurnya di Sulawesi

1 13 236

Biologi Perkembangan Burung Maleo (Macrocephalon maleo, Sall, Muller 1846) yang Ditetaskan Secara Ex Situ

3 48 190

Pendugaan Populasi, Preferensi Habitat Peneluran dan Pola Sebaran Maleo (Macrocephalon maleo Sal Muller 1846) Berdasarkan Keberadaan Sarang di Kawasan Taman Nasional Lore Lindu Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah.

0 16 97

Analisis Preferensi Habitat Burung Maleo (Macrocephalon maleo) di Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah

11 49 113

Analisis Preferensi Habitat Burung Maleo (Macrocephalon maleo) di Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah

3 27 70

Karakteristik Fisik Sarang Burung Maleo (Macrocephalon maleo) Di Suaka Margasatwa Pinjan-Tanjung Matop, Sulawesi Tengah.

0 0 7

FAKTOR PENYEBAB PENURUNAN POPULASI MALEO SENKAWOR DI DESA SAUSU PIORE KABUPATEN PARIGI MOUTONG SULAWESI TENGAH | Arista | Jurnal Warta Rimba 6341 20989 1 PB

1 2 8

KARAKTERISTIK TANAH DAN MIKROKLIMAT HABITAT BURUNG MALEO (MACROCEPHALON MALEO) DI TAMAN NASIONAL LORE LINDU SULAWESI TENGAH (Soil Characteristics and Microclimate of Habitat Maleo Bird (Macrocephalon Maleo) in Lore Lindu National Park Central Sulawesi | H

0 0 6

this PDF file KERAGAMAN GENETIK BURUNG MALEO (Macrocephalon maleo) BERDASARKAN POLIMORFISME PROTEIN DARAH | Hastarina | AGRISAINS 1 SM

0 0 9

STUDI KARAKTERISTIK MIKRO-HABITAT BURUNG MALEO (Macrocephalon maleo) PADA KAWASAN TAMAN NASIONAL RAWA AOPA WATUMOHAI (TNRAW) SULAWESI TENGGARA

0 1 14