Gambaran Umum Lokasi Penelitian .1 Lokasi Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat terletak di bagian utara Provinsi Sulawesi Selatan atau pada bagian barat dari pulau Sulawesi, yaitu terletak pada posisi : 0 o 52` 10`` - 2 o 54`52`` Lintang Selatan dan 11 o 54`47`` - 13 o 5`35`` Bujur Timur. Batas wilayah administratif Kabupaten Mamuju adalah; sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, sebelah timur dengan Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Majene, Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan, dan sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar. Peta lokasi penelitian di Kabupaten Mamuju dapat dilihat pada Gambar 4. Luas wilayah Kabupaten Mamuju adalah 11.057.81 km 2 dan memiliki luas kawasan hutan menurut fungsinya sebesar 849.777 Ha. Dengan perincian hutan lindung 505.156 Ha, hutan produksi 195.615 Ha, hutan produksi tetap 51.250 Ha dan hutan produksi yang dapat dikonversi 97.876 Ha, sedangkan hutan suaka alam pada daerah ini belum ada Bappeda dan Kantor Statistik Mamuju, 1992.

4.1.2 Tanah dan Geologi

Keadaan tanah di wilayah Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat umumnya berasal dari endapan dan pasir, sedangkan jenis tanahnya adalah tanah-tanah aluvial coklat kekelabuan Bappeda dan Kantor Statistik Mamuju, 1992.

4.1.3 Iklim

Berdasarkan klasifikasi curah hujan oleh Schmidt dan Ferguson Mallombasang, 1995, Kabupaten Mamuju termasuk dalam tipe E dengan nilai Q = 125 , dengan rata-rata curah hujan setiap tahun berkisar antara 34 mm sampai 375 mm Bappeda dan Kantor Statistik Mamuju, 1992. Gambar 4 Peta Penyebaran Lokasi Bertelur Maleo Senkawor di Kabupaten Mamuju

4.1.4 Flora dan Fauna

a Flora Secara umum vegetasi hutan di Kabupaten Mamuju termasuk tipe hutan hujan tropis dataran rendah dan pada umumnya dijumpai jenis-jenis pohon antara lain Diospirus sp, Kemiri Aleurites moluccana, Dracontomelon mangiferum, Instia bijuga, Alstonia sp. Rhizophora sp, Bruguiera sp, Ficus sp, dan sebagainya. Vegetasi berupa semak didominasi oleh Lantana camara dan Alang-alang Imperata cilindrica Whitten dkk., 1987. b Fauna Menurut Whitten, dkk 1987 jenis-jenis fauna yang dijumpai di daerah ini antara lain : Dare Macaca maura, Mandar Sulawesi Aramidopsis plateni, Nuri Tanygnathus megalorhynchus, Anoa Pegunungan Bubalus quarlesi, Rangkong Rhyticeros cassidix, jenis-jenis Kuntul dan Maleo senkawor Macrocephalon Maleo senkawor.

4.1.5 Lokasi Bertelur Maleo senkawor di Kabupaten Mamuju

Maleo senkawor tersebar dan bertelur pada beberapa tempat di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Berdasarkan hasil penelitian setidaknya terdapat 23 lokasi bertelur Maleo senkawor di Kabupaten Mamuju. Lokasi bertelur digunakan Maleo senkawor untuk membuat lubang dan meletakkan telur. Di Kabupaten Mamuju terdapat 18 lokasi bertelur yang masih aktif digunakan Maleo senkawor, 2 dua lokasi bertelur yang telah ditinggalkan oleh Maleo senkawor, dan 3 tiga lokasi bertelur yang tidak diketahui statusnya Tabel 4. Tipe lokasi bertelur di Kabupaten Mamuju umumnya merupakan lokasi bertelur pesisir pantai yakni sebanyak 17 lokasi bertelur dan hanya 1 satu lokasi bertelur yang merupakan lokasi bertelur di dalam hutan, yaitu terdapat di lokasi bertelur Tobinta. Tabel 4 Lokasi Bertelur Maleo Senkawor di Kabupaten Mamuju No Lokasi bertelur Koordinat Status 1 Tobinta 01 o 57’53.3”S 119 o 19’44.3”E Aktif 2 Lelo losso 01 o 57’47.4”S 119 o 16’23.9”E Aktif 3 Tambung Tangnga 01 o 57’05.7”S 119 o 16’42.9”E Aktif 4 Tikke 01 o 20’58.4”S 119 o 19’55.5”E Ditinggalkan 5 Terbao 01 o 01’22.3”S 119 o 28’22.7”E Ditinggalkan 6 Koloe 01 o 21’44.4”S 119 o 19’21.6”E Aktif 7 Lemo 01 o 22’13.8”S 119 o 18’41.7”E Aktif 8 Pambua 00 o 52’50.3”S 119 o 32’07.3”E Aktif 9 Bambamata 00 o 59’54.3”S 119 o 28’52.7”E Aktif 10 Kasoloang 01 o 00’33.6”S 119 o 28’40.7”E Aktif 11 Randomayang 01 o 03’15.8”S 119 o 28’12.0”E Aktif 12 Kayumoloa 01 o 05’47.1”S 119 o 26’46.8”E Aktif 13 Tanjung Tambue 01 o 09’37.6”S 119 o 22’48.7”E Aktif 14 Padongga 01 o 17’27.5”S 119 o 18’53.3”E Aktif 15 Belang-belang 02 o 27’51.2”S 119 o 07’38.2”E Aktif 16 Barang-barang 02 o 28’59.5”S 119 o 06’51.9”E Aktif 17 Malasigo 02 o 28’57.6”S 119 o 07’07.6”E Aktif 18 Tambung 02 o 34’44.7”S 119 o 01’58.5”E Aktif 19 Tapanduli 02 o 40’20.6”S 118 o 47’20.3”E Aktif 20 Udung Butung 02 o 48’02.6”S 118 o 45’43.0”E Aktif 21 Lariang 01 o 25’S 119 o 17’E Status tidak diketahui 22 Tanjung Dapuran 01 o 45’S 119 o 20’E Status tidak diketahui 23 Mamuju 02 o 40’S 118 o 55’E Status tidak diketahui

a. Penemuan Lokasi Bertelur Baru

Dokumen yang terkait

Strategi Burung Maleo (Macrochepalon maleo SAL. MULLER 1846) dalam Seleksi Habitat Tempat Bertelurnya di Sulawesi

1 13 236

Biologi Perkembangan Burung Maleo (Macrocephalon maleo, Sall, Muller 1846) yang Ditetaskan Secara Ex Situ

3 48 190

Pendugaan Populasi, Preferensi Habitat Peneluran dan Pola Sebaran Maleo (Macrocephalon maleo Sal Muller 1846) Berdasarkan Keberadaan Sarang di Kawasan Taman Nasional Lore Lindu Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah.

0 16 97

Analisis Preferensi Habitat Burung Maleo (Macrocephalon maleo) di Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah

11 49 113

Analisis Preferensi Habitat Burung Maleo (Macrocephalon maleo) di Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah

3 27 70

Karakteristik Fisik Sarang Burung Maleo (Macrocephalon maleo) Di Suaka Margasatwa Pinjan-Tanjung Matop, Sulawesi Tengah.

0 0 7

FAKTOR PENYEBAB PENURUNAN POPULASI MALEO SENKAWOR DI DESA SAUSU PIORE KABUPATEN PARIGI MOUTONG SULAWESI TENGAH | Arista | Jurnal Warta Rimba 6341 20989 1 PB

1 2 8

KARAKTERISTIK TANAH DAN MIKROKLIMAT HABITAT BURUNG MALEO (MACROCEPHALON MALEO) DI TAMAN NASIONAL LORE LINDU SULAWESI TENGAH (Soil Characteristics and Microclimate of Habitat Maleo Bird (Macrocephalon Maleo) in Lore Lindu National Park Central Sulawesi | H

0 0 6

this PDF file KERAGAMAN GENETIK BURUNG MALEO (Macrocephalon maleo) BERDASARKAN POLIMORFISME PROTEIN DARAH | Hastarina | AGRISAINS 1 SM

0 0 9

STUDI KARAKTERISTIK MIKRO-HABITAT BURUNG MALEO (Macrocephalon maleo) PADA KAWASAN TAMAN NASIONAL RAWA AOPA WATUMOHAI (TNRAW) SULAWESI TENGGARA

0 1 14