impor. Jumlah impor bawang putih periode sebelumnya tidak berpengaruh nyata, dikarenakan masih banyak hal yang lebih mempengaruhi besarnya bawang putih
impor ke Indonesia, diantaranya produksi bawang putih dalam negeri yang cenderung mengalami penurunan, harga bawang putih lokal dan konsumsi
bawang putih Indonesia yang terus menerus mengalami peningkatan. Ketergantungan impor bawang putih yang tinggi menyebabkan volume impor
periode sebelumnya tidak mempengaruhi permintaan bawang putih impor.
6.3. Hasil Estimasi Elastisitas Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Permintaan Bawang Putih Impor di Indonesia
Elastisitas adalah ukuran tingkat kepekaan suatu variabel respon pada suatu persamaan terhadap perubahan dari peubah penjelas. Penentuan elastisitas
ada dua yaitu elastisitas jangka pendek dan elastisitas jangka panjang. Hasil penghitungan elastisitas jangka pendek dan jangka panjang terdapat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Elastisitas Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Bawang Putih Impor di Indonesia
Prediktor Koefisien
Elastisitas Jangka Pendek
Elastisitas Jangka Panjang
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika
0.2427 0.22947 0.22903
Harga Bawang Putih Lokal 0.2101
0.19076 0.19040
Harga Bawang Putih Impor -0.1828
-0.15849 -0.15818
Produksi Bawang Putih Lokal -0.0985
0.08085 -0.08069
Konsumsi Bawang Putih Lokal 0.1787
0.17868 0.17833
Harga Bawang Merah lokal 0.0127
0.01179 0.01176
Pendapatan Nasional 0.0904
0.10249 0.10229
Volume Impor Sebelumnya -0.0019
Elastisitas jangka pendek pada nilai tukar rupiah NTR maka menunjukkan bahwa peningkatan atau penurunan nilai tukar sebesar satu persen
maka akan mengakibatkan peningkatan atau penurunan permintaan bawang putih
impor sebesar
0.22947
persen dan pada jangka panjang sebesar
0.22947
. Harga bawang putih impor naik sebesar satu persen maka akan meningkatkan
permintaan bawang putih impor sebesar
0.15849
pada jangka pendek. Konsumsi bawang putih lokal pada jangka pendek mempunyai elastisitas sebesar
0.17868. artinya yaitu ketika terjadi kenaikan Konsumsi bawang putih lokal sebesar satu persen
maka permintaan bawang putih impor akan naik sebesar 0.17868.
Harga bawang putih lokal, harga bawang putih impor, produksi bawang putih lokal, pendapatan nasional dan harga bawang merah lokal di Indonesia dan
konsumsi bawang putih lokal bersifat inelastis terhadap permintaan bawang putih impor di Indonesia, ini dilihat dari perubahannya tidak lebih besar dari satu.
Perubahan dikatakan elastis apabila niali elastisitasnya lebih dari satu. Apabila dilihat dari besaran elastisitas bawang putih maka elastisitas jangka pendek lebih
elastis dibandingkan dengan elastisitas jangka panjang. Hal ini disebabkan bawang putih merupakan komoditi bahan pokok. Ketika terjadi perubahan harga
pada jangka pendek maka akan cepat terpengaruh, dan ketika pada saat terjadi perubahan jangka panjang maka sudah bisa menyesuaikan.
6.4. Rekomendasi Kebijakan untuk Pemerintah dalam hal Permintaan